Frans Laka, Mesin Baru Pembangunan Infrastruktur di Kota Maumere

by -888 Views
Fransiskus Laka, ST, MT dan Don Ara Kian, MT, IAI sedang berdiskusi di Kantor PT. Spatium Artem, di Kupang belum lama ini. (*)

KUPANG, SUARA-FLORES.COM,- Bakal Calon Wakil Bupati Sikka, Fransiskus Laka, ST, MT bertemu dengan tokoh arsitek muda NTT, Don Ara Kian, MT, IAI belum lama ini di Kupang. Dalam pertemuan bernuansa kekeluargaan tersebut, Frans Laka yang berlatar belakang sarjana teknik tersebut berdiskusi khusus mengenai niatnya maju menjadi wakil bupati Sikka dan juga program-program yang nantinya menjaddi prioritas bila dipilih oleh rakyat Sikka.

Dalam pertemuan di ruang Kantor PT. Spatium Artem milik, Frans Laka menegaskan dirinya akan fokus menata kota Maumere yang saat ini terlihat kumuh. Sebagai pusat ibu kota Kabupaten Sikka, Maumere harus dibangun lebih elok dipandang mata, aman dan nyaman bagi siapapun yang datang dan pergi.

Dikatakannya, jalan-jalan yang rusak harus diperbaiki dan dibangun, drainase yang tersumbat harus dibersihkan dan diperbaiki atau dibangun baru agar sampah tidak berhamburan di jalan-jalan ketika musim hujan. Kemudian, taman-taman kota harus dibangun dan ditatah rapi nan elok, serta penerangan jalan (listrik) harus disediakan di semua lorong dan gang-gang kota yang masih terlihat gelap saat ini.

“Cita-cita saya bersama Pak Stef Say adalah membangun kota Maumere menjadi kota yang indah, aman dan nyaman. Kota Maumere harus bersih dan terang-benderang di malam hari. Harus ada taman dan ruang terbuka hijau yang kita bangun, tata dan kelola agar semua warga bisa bersantai menikmati suasana kota di siang dan malam hari. Ekonominya pun harus hidup siang dan malam agar kesejahteraan rakyat kecil makin baik,” ungkap Frans Laka semangat.

“Selama puluhan tahun, wajah kota kita sangat kumuh dan kotor. Kita harus mulai sadar dan malu karena kita sering menjadi cemoohan dan ejekan orang lain. Kita punya budaya, kita punya potensi tapi mengapa kita tidak mampu menata kota Maumere menjadi kota yang indah? Jadi kami sangat fokus ini. Tekad kuat kita fokus dulu pembenahan wajah kota,” kata Frans Laka mengungkapkan pikiran, ide dan gagasannya.

Sebagai seorang arsitek muda yang kaya pengalaman dalam mendesain penataan ruang, taman, dan gedung-gedung besar dan kecil di seluruh NTT, Don menyambut gembira gagasan dan ide-ide Frans Laka sahabatnya yang akan bertarung di Pilkada Sikka. Pertama-tama, Don memberikan apresiasi yang tinggi atas perjuangan dan niat tulus Frans Laka sebagai seorang sarjana teknik yang berani maju di pentas politik Sikka.

Dia menekankan, kemajuan sebuah daerah ditentukan oleh para tenaga-tenaga teknik (sarjana teknik) karena orang-orang teknik (para insinyur teknik sipil) sangat paham tentang pembangunan infrastruktur. Sebuah daerah dikatakan maju berkembang apabila pembangunan infrastrukturnya berjalan maju, karena infrastruktur adalah lokomotif atau jembatan yang mengantar rakyat menuju kesejahteraan. Untuk itu, peran dan tugas tenaga-tenaga teknik menjadi garda depan.

“Saya senang ada teman-teman sarjana teknik berpengalaman yang berani maju menjadi calon pemimpin. Saya  beri apresiasi. Ini momentum emas bagi kawan-kawan kita. Ada Stef Ola Demon, ST di Flores Timur dan Frans Laka,ST,MT yang siap membangun Sikka dengan modal ilmu teknik dan pengalaman selama ini di Dinas PU dan PDAM Sikka,” papar Don yang ditemani secangkir kopi hitam dari Adonara.

Sementara itu, mengenai ide dan gagasan Frans Laka untuk menata kota Maumere, baik dari segi infrastruktur dan tata ruang, Don menjelaskan bahwa segala sesuatu harus mulai dari pemimpin yang berani melakukan terobosan tanpa ragu dan bimbang.

Kemudian, sambung dia, harus mempunyai tekad dan niat. Lalu dari situ ide dan gagasan harus terkonsep secara baik dalam dokumen perencanaan RPJMD. Selanjutnya, regulasi (Perda Tata Ruang) sebagai patokan tiang dan tali temali dan rambu-rambu harus disiapkan agar aman di kemudian hari.

Pembangunan Kota Maumere memang harus menjadi prioritas, karena Maumere adalah kota yang paling strategis di seluruh daratan Flores. Kota Maumere harus memiliki Master Plan. Dari Master Plan tersebut bisa ditentukan tata ruang dan tata letak fasilitas-fasilitas yang akan dibangun. Untuk menjadi kota yang modern tentu harus dibangun berdasarkan dokumen perencaann induk yang baik.

“Kota Maumere ini dari letaknya sangat strategis, tinggal bagaimana ditata dan dikelola dengan baik sesuai dengan perencanaan yang harus kita siapkan terlebih dahulu. Jika hanya asal dibangun sesuai dengan selera dan kepentingan sesaat, maka ke depan dampaknya akan lebih buruk,” kata sang desainer Kantor Bupati Sikka ini.

Di Maumere ada beberapa titik kumuh yang butuh penataan serius, Di antaranya, kawasan pantai yang berada di sepanjang bibir kota dan pelabuhan laut, ada kawasan kali mati yang berada di tengah kota, ada kawasan pasar, ada pula kawasan pemukiman di Kampung Wuring dan lain-lain.

Nah, kawasan-kawasan kumuh tersebut, butuh penataan yang serius agar ke depan tidak menjadi momok kekumuhan dalam kota. Tentunya, ini butuh perencanaan yang baik dan butuh regulasi (Perda) agar tidak tumpang tindih di kemudian hari.

Menanggapi apa yang disampaikan Don, Frans Laka menyambut gembira. Dia berharap Don memberikan dukungan ide, gagasan dan konsep terutama dalam mendesain kota Maumere menjadi kota indah nan modern dengan tetap mengedepankan identitas budaya Sikka.

“Saya berharap, apabila nanti saya dan Pak Stef diberikan mandat rakyat, Pak Don mendukung kami dalam pembangunan dan penataan kota Maumere. Saya ingin Kota Maumere ke depan minimal wajahnya seperti Kota Kupang saat ini yang sudah terlihat indah,,” ujar Frans. (tim/sfc).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *