SUARAFLORES.NET- Sejak tahun 2014-2016, nama Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengukir sejarah di dunia entertaiment Indonesia. Rekaman Suara Flores terdapat 5 generasi muda NTT yang meraih prestasi cemerlang melalui ajang adu vokal yang ditayangkan berbagai stasiun televisi. Fakta ini menjadi catatan positif bagi orang NTT untuk promosi daerah dan mencari bakat generasi penerus yang potensial. Kelima generasi penerus NTT tersebut adalah Abdurrahim Arsyad, Azizah Ismi Hayrunisa, Tommy Boli dan Mario G Klau serta Nona Mama Mia.
Abdur putra asal Solor Kabupaten Flores Timur adalah peserta Stand Up Komedy Indonesia 2014 yang ditayangkan Kompas TV. Abdur mengalahkan ratusan peserta se-Indonesia. Ia meraih runner up. Kini Abdur hadir di layar kaca Net TV setiap hari Senin sampai Jumad melalui acara “Ok Jek”. Dia juga dikabarkan sedang mengikuti pendidikan Strata Dua di Malang.
Azizah KDI 2015 adalah perempuan belia kelahiran Kota Maumere dari pasangan nelayan. Azizah menjadi peserta runner up mengalahkan ratusan peserta Kontes Dangdut Indonesia (KDI). Acara yang disiarkan langsung oleh MNCTV menjadikan alumni SMK Yohanes XXIII Maumere ini terkenal luas. Gadis kulit putih ini dinobatkan sebagai “Duta Wisata” oleh pemerintah daerah Kabupaten Sikka Flores. Kini Azizah sedang berada di bangku kuliah seiring berjuang keras untuk terus tampil di layar kaca.
Tommy Boli adalah peserta Every Body Super Star 2016. Tommy meraih juara I pada acara yang disiarkan oleh Trans TV. Niat tulus didukung kerja keras orang NTT mengantarnya jadi pemenang pada ajang adu suara ini. Menurut Yeni Kabupung, bekas guru vokalnya, Tommy dikenal sebagai penyanyi dari kafe ke kafe atau event-event lain di Yogyakarta.
Mario G Klau, peserta The Voice Indonesia blasteran Maumere dan Atambua NTT. Keunggulan suara Mario menjadi sang juara saat adu vokal di layar RCTI pada acara The Voice Indonesia 2016.
Nona Mama Mia. Perempuan asal Maumere Flores, kelahiran Jakarta ini jauh sebelumnya mengukir sejarah di dunia tarik suara. Ia meraih juara III pada acara adu vokal “Mama Mia” yang disiarkan Indosiar pada tahun 2010 lalu.
Prestasi lima generasi muda NTT tersebut membuka kesempatan bagi generasi muda NTT lainnya. Mario, Tommy, Azizah, Abdur dan Nona adalah kebanggan orang NTT. Orang NTT tentu harus terus mendukung seiring semangat pemerintah daerah dalam promosi potensi wisata daerah.
Kelima generasi muda NTT ini mestinya sebagai jembatan promosi potensi wisata NTT. Mereka telah dikenal luas ke dunia. Kerjasama yang baik dan saling menguntungkan dapat dibangun untuk kemajuan daerah. Promosi wisata dan budaya dapat dipentaskan di layar kaca. Semua dapat dilaksanakan jika ada niat tulus bangkitkan NTT di dunia seni, wisata dan budaya.
Di sisi lain, pemerintah wajib untuk menggali minat dan bakat anak-anak NTT. Sebab, kemampuan Abdur dan empat temannya lahir secara alamiah dan belum banyak mendapat kepedulian pemerintah. Pemerintah diharapkan segera membentuk kelompok-kelompok seni atau sekolah seni untuk menghimpun dan mendidik serta mengangkat potensi-potensi anak daerah.
Provinsi NTT memiliki segudang potensi. Lawak, tarik suara, wisata dan budaya dapat dibentuk dan dipoles melalui organisasi seni. Semua ini bertujuan mengangkat dan promosi potensi daerah ke dunia luar untuk peningkatan pendapatan demi pembangunan NTT yang lebih maju dan hebat. (yanes).
