WAIKABUBAK,SUARAFLORES.NET,- Air Terjun Lapopu di Kabupaten Sumba Barat, NTT, adalah salah satu destinasi wisata yang patut anda kunjungi. Di sini anda bisa menikmati sejuknya udara dan indahnya panorama hijau hutan lindung Lapopu. Air terjun yang berlokasi di Desa Katikuloku Kecamatan Wanukaka itu mudah dijangkau dari Kota Waikabubak, ibu kota Kabupaten Sumba Barat. Hanya butuh waktu 30 menit saja bisa mencapai lokasi ini dengan kendaraan roda dua atau roda empat.
Di lokasi ini anda dapat menyaksikan seninya Tuhan mendesain alam ini. Bagaikan anak tangga, air terjun dari ketinggian 60 meter nampak indah menuruni lekukan tebing hingga sampai di kolam yang berdiameter sekitar 30 meter. Selanjutnya, air pun mengalir sampai jauh mengikuti lekukan sungai membelah hutan Lapopu.
Para wisatawan yang berkunjung tak usah khawatir terkait keamanan karena ada guide dari pihak kehutanan yang bertugas mengawasi hutan lindung. Mereka akan menjaga dan menuntun para wisatawan agar nyaman berada di lokasi.
Keindahan alam Lapopu ini pun memikat para wisatawan. Saat berkunjung ke lokasi pada Jumat (31/5) lalu, terlihat sejumlah besar wisatawan nusantara maupun mancanegara. Mereka sangat mengagumi karya Tuhan ini. Cara wisatawan mengaguminya pun beragam. Ada yang mengabadikan dengan foto, mengusapi wajah dengan air bahkan terjun mandi di kolam. Di lokasi ini juga terdapat jembatan bambu yang dibangun untuk membantu para pengunjung melewatu sungai hingga sampai di pelataran sumber ar terjun. “It’s very interesting, “ujar Luken asal Spanyol saat menyaksikan air terjun Lapopu.
Sementara itu, salah seorang wisatawan nusantara mengaku sangat puas. Dengan berkunjung ke sini, semua masalah pribadi bisa hilang. Bahkan yang stress dengan pekerjaan bisa menjadi lega ketika menyaksikan air terjun dan menikmati sejuknya udara.
Yustin, seorang wisatawan asal Bali menyatakan dirinya sangat senang. Selain menikmati indahnya air terjun, di hutan itu juga bisa menikmati oksigen yang masih murni. Ia berharap hutan Lapopu harus tetap Lestari dan tidak boleh ditebang. Sementara itu, rekannya Yumi mengusulkan agar air terjun itu bisa dimanfaatkan dengan membuat pembangkit listrik tenaga mikro hidro.
Salah seorang guide yang juga bertugas mengawasi hutan bernama Lukas membenarkan ada upaya pemerintah membangun PLTMH. Saat ini mesin PLTMH sudah ada di lokasi namun belum berfungsi karena ada kerusakan. Air terjun ini, jelas Lukas, sangat berpotensi untuk dijadikan PLTMH karena debit airnya selalu tersedia dan cukup membangkitkan turbin hingga di bulan November dan Desember.
PLTMH menggunakan tenaga air untuk menggerakkan turbin yang akan menghasilkan sumber energi yang akan dikonversi menjadi energi listrik. PLTMH secara global dikategorikan sebagai Small Hydroelectric Plant. PLTM termasuk teknik pemanfaatan air yang secara umum terdiri dari; Pertama, Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), dengan kapasitas <100 kW. Kedua, Pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM), dengan kapasitas 100 s/d 5000 kW. Ketiga, Pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dengan kapasitas diatas 5 MW/5000 kW.
PLTMH secara ekonomis dapat menguntungkan apabila diimplementasikan di lokasi yang memiliki air terjun yang baik, dalam arti bangunan sipilnya bisa sederhana dan murah, kemudian bagian elektro mekaniknya dibuat otomatos sehingga biaya operasionalnya murah. Di daerah yang ada jaringan perusahaan listrik, PLTM bisa dipararelkan dengan jaringan listrik yang ada.
Menurut Lukas, air terjun Lapopu bisa menyediakan energi listrik untuk semua desa di Kabupaten Sumba Barat. Ia berharap pemeritah daerah serius mengusahakannya termasuk dengan mengaspalkan jalan ke lokasi agar para wisatawan bisa mudah mencapai wisata alam Lapopu ini.
Jadi, para pembaca dapat menyisihkan waktu untuk berkunjung ke air terjun Lapopu. Bawa serta keluarga dan kerabat asalkan setibanya di lokasi harus tetap menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarang. Selamat datang di Lapopu! (Silnusa/sfn)