Aksi Coret Seragam Masih Marak di Kota Kupang

by -66 Views

KUPANG, SUARAFLORES.NET,–Aksi coret seragam sekolah siswa Sekolah Menengah Umum(SMU) di Kota Kupang, pasca pengumuman hasil ujian nasional, Kamis, (3/5/ 2018). Hampir di semua tempat terlihat puluhan siswa-siswi berkumpul untuk melakukan aksi coret seragam dan berkonvoi. Tak hanya seragam yang dicoret spidol berwarna-warni. Tapi rambut hingga wajah pun dipilox hingga sulit dikenali.

Pantauan Suara Flores.Net di sejumlah titik seperti, dari Halte Depan PT.Telkom Kelurahan Merdeka hingga depan Stadion Merdeka, Pasar Oeba sampe Ketapang Satu terlihat gerombolan Siswa-Siswi yang penuh dengan aksi coretan. Demikian pula, konvoi rombongan bersepeda motor juga ditemui dimana-mana, seperti di jalan protokol El Tari sepanjang Kantor Gubernur, Jalan Polisi Militer hingga jalur luar kota arah Sikumana-Belo.

Meski praktis berjalan tertib, aksi coret kali ini tidak terlalu mendapat penjagaan super ketat dari pihak terkait seperti Polisi dan Satual Pol.PP. Sempat terpantau Razia kendaraan sepeda motor oleh Satuan Polisi Lalu Lintas di depan Gereja Katedral Kristus Raja. Banyak motor siswa-siswi yang ikut terjaring. Sementara, sejumlah sekolah terlihat menjaga lingkungan sekolahnya secara tertib seperti Sekolah Menengah Umum Nasional (SMUN I) Kota Kupang. Para penjaga sekolah tetap mengawal lingkungannya secara tertib sehingga nyaris tidak ada aksi coret yang terjadi di depan sekolah ternama di Kota Kupang tersebut.

Aksi coret, konvoi dan jalanan siswa-siswi Kota Kupang ini terpantau masih terus terjadi sampai malam. Terlihat sejumlah siswa-siswi masih berboncengan sepeda motor di jalanan hingga malam hari. Tidak ada razia aparat hingga malam harinya. Seorang siswa, sebut saja Marquez, dengan wajahnya yang penuh semprot pilox warna pink mengaku, apa yang dia lakukan itu adalah ekspresi kegembiraan atas kelulusannya. Meski dia sadar jika aksi coret sudah dilarang.

Baginya, aksi coret itu baik sebagai tanda gembira, asal tidak diikuti dengan aksi yang mengganggu orang lain. Sementara, salah seorang warga saat bersama Suara Flores.Net sedang memantau langsung aksi coret di depan Kompleks SMUK Giovanni, spontan sampaikan keprihatinannya terhadap aksi coret yang masih terjadi tanpa ada razia dari pihak terkait.

“Aduh, kenapa tidak ada razia dari pihak terkait. Ini kan sudah dilarang. Kasihan, seragam itu mau jadi apa. Coba kasih adik-adiknya yang masih membutuhkan,”gumamnya sambil geleng-geleng kepalanya. (Roberth)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *