MAUMERE, SUARAFLORES.NET — Belum lama ini seorang ibu rumah tangga warga RW12, Kelurahan Madawat, Kota Maumere histeris dan ketakutan saat melintasi ruas Jalan Lero Wulan. Ia nyaris dijampret oleh dua pria yang tak ia kenal.
Saat itu ia, kurang lebih pukul 20:30 wita, ia pulang dari tempat kerja dan hendak kembali ke rumah dengan berjalan kaki. Ia sendirian berjalan kaki sambil menenteng tas yang berisi sayur, ikan dan bumbu-bumbu dapur serta sebuah tas kecil berisi dompet dengan sejumlah uang.
Ketika berada di ruas Jalan Lero Wulan, tepatnya depan rumah sakit menuju lingkar luar, ia dihadang oleh dua pria yang tak dikenalnya. Perempuan itu histeris dan minta tolong orang-orang sekitar.
Mungkin karena tak ada rumah warga di sekitar Jalan Lero Wulan, kekuatan suara ibu rumah tangga ini tak sampai ke telinga orang yang harus membantunya. Ibu muda ini terus berlari, berupaya menjauh namun terus dibuntuti.
Ketika tiba depan kampus Politeknik ATMI Surakarta, ia kembali berteriak dengan harapan ada warga yang segera menolongnya. Berulangkali minta tolong namun tak satupun warga yang menghampirinya. Dua pria itu terus mengikutinya sambil menarik tas kecil yang berisi dompetnya.
Ia melawan dengan cara mengeluarkan kata-kata kasar dan mengancam lapor polisi. Namun kedua pelaku tak gentar untuk menghentikan aksi mereka.
Baca juga: Pria Hidung Belang dan Wanita Dompet Elang
Perempuan berusia 30 an tahun ini akhirnya terbantu berkat salah seorang pengendara yang melintas menuju jalan Wairklau. Dua pria itu menarik tuas gas motor dan kabur saat melihat cahaya lampu motor yang mendekati mereka.
Jalan Lero Wulan bagai lorong gelap tak berpenghuni itu terdapat bangunan tempat tinggal para rohaniwan yakni Candraditya dan Susteran Sang Timur. Adapula sebuah kampus yang belum lama beroperasi yaitu Akademi Poleknik ATMI Surakarta.
Kegelapan menyelimuti wilayah ini karena tak ada lampu jalan walau ada bangunan tempat tinggal para rohaniwan dan sebuah lembaga pendidikan tinggi. Penerangan berupa listrik hanya terlihat di sekitar gedung tempat tinggal para rohaniwan. Akan tetapi cahaya listrik tidak sampai ke Jalan Lero Wulan itu.
Remas Payudara
Aksi brutal serupa dialami oleh salah seorang karyawati yang bekerja pada salah satu lembaga keuangan di Maumere. Beberapa waktu lalu, ia melintas di ruas jalan samping Mahardhika atau samping Kantor Radio Sonia FM yang lama.
Saat itu, kurang lebih pukul 19:30 Wita, ia hendak kembali ke rumah di area Kelurahan Madawat.
Saat melintas di samping timur Laboratorium Mahardhika, gadis berkulit putih ini bertemu sosok pria yang tak ia kenal. Tak banyak bicara, pria itu langsung melancarkan aksi brutalnya, meramas payudara gadis itu dan lari menuju Jalan Wairklau.
Baca juga: Mengintip Penataan Kota Maumere, Haruskah Tugu MOF Digusur?
Mendapat serangan brutal ini, ia tak banyak mengambil sikap. Kata-kata kotor dilontarkan sebagai balasan atas aksi brutal pria misterius itu.
Ruas jalan sangat gelap ini berada di antara pohon-pohon besar, tinggi dan berdaun rimbun. Kalau warga berjalan kaki dan tak membawa senter atau alat penerangan lain tentu tidak dapat menerawang identitas warga lain yang melintas. Kecuali saat berhadapan dengan jarak yang dekat.
Selain gelap gulita yang menyelimuti ruas jalan yang menjadi bagian dari Kota Maumere itu, kondisi badan jalan ini pun rusak parah. (sfn02).