MAUMERE, SUARAFLORES.NET,–Calon Bupati Sikka, Drs. Alexander Longginus memastikan pembangunan kantor bupati Sikka baru yang dibangun Bupati Sikka, Drs. Yosep Ansar Rera saat ini akan jadi monumen. Pasalnya, pembangunan kantor yang sudah berjalan kurang lebih dua tahun itu mangkrak.
“Saya pastikan kantor bupati Sikka baru yang macet akan jadi monumen. Pembangunan kantor itu sudah tidak ada anggaran lagi. Mau ambil dari mana lagi anggarannya. Kantor itu pasti jadi monumen,” tohok Alex saat bertatap muka dengan warga Kelurahan Madawat, Kabupaten Sikka, (11/03).
Dikatakan Alex, sudah dua tahun pembangunan kantor bupati tak selesai alias macet. Padahal, kata dia, kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut katanya berkualitas versi pemerintah yang berkuasa saat ini.
“Sudah pasti kantor itu jadi monumen besar,” ujarnya lagi.
Baca juga: ROMA Siaga Lindungi Bawahan agar tidak Masuk Penjara
Baca juga: Miliki 8 Keunggulan, Paket Viktory-Joss Layak Pimpin NTT
Selain mengeritik pembangunan kantor bupati baru, Alex juga menyindir kepemimpinan Bupati Yosep Ansar Rera yang banyak membangun monumen. Rupanya Alex merasa gerah karena sering melihat terlalu banyak monumen yang dibangun tanpa nilai sejarah dan manfaatnya.
“Sekarang di mana-mana dibangun monumen. Kota Maumere akan jadi kota monumen,” kata Alex.
Dalam tatap muka tersebut, Alex juga menyampaikan kepada warga bahwa saat ini ada tiga calon bupati Sikka. Ada yang mau dari kalangan orang muda, dan ada pula yang mau mendukung calon yang mempunyai program Revolusi Pertanian. Menyinggung program Revolusi Pertanian, Alex mengatakan kabupaten ini bisa jadi kabupaten tomat dan lombok.
Lebih jauh, Alex yang sudah dua kali kalah, mengajak warga memilih calon dari PDIP, Gerindra dan PAN karena memiliki jaringan di DPRD dan Pemerintah Provinsi NTT, DPR-RI, Kementerian dan Presiden RI.
“Kami pastikan kami punya jaringan kuat di DPRD NTT karena partai-partai yang mengusung kami memiliki banyak kursi. Selain itu, PDIP memiliki Gubernur Frans Lebu Raya. Jika anggaran kita kurang, maka kita akan melobi Pemerintah dan DPRD Provinsi NTT,” tegasnya.
“Selain memiliki jaringan di provinsi, kami juga memiliki jaringan di DPR-RI dan semua kementerian di pusat karena mayoritas menteri dari PDIP. Jika ada hambatan, maka kami bisa bicara langsung dengan Presiden Jokowi yang diusung PDIP,” kata Alex. (bkr/sft).