SUARAFLORES.NET – Kehadiran Ir. Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia mendapat simpati besar dari seluruh rakyat Indonesia. Bahkan survey membuktikan bahwa rakyat Indonesia menginginkan Jokowi kembali memimpin Indonesia untuk periode kedua.
Kehadiran Jokowi memimpin Indonesia terlihat menjadi ancaman bagi para politisi dan elit politik. Mereka merasa tidak nyaman dan terganggu bisnisnya ketika Joko Widodo menjadi presiden RI. Mengapa?
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Andrianus Garu menjelaskan bahwa kebiasaan politisi dan elit pengusaha yang menghalalkan segala cara, korup atau menyimpang selama ini, ditutup alias dikunci si kurus Jokowi. Ketika itu, para politisi dan elit pengusaha berteriak seakan apa yang dilakukan Jokowi ini salah. Padahal, Presiden Jokowi mengambil langkah-langkah positif untuk pembangunan Indonesia.
“Saya melihat banyak lawan politik mulai sakit otaknya alias sakit jiwa. Jokowi tutup semua rencana-rencana atau cara-cara buruk yang menghancurkan perekonomian bangsa ini. Dan sinilah mereka marah dan bangun melawan Jokowi, walau banyak orang mendukung langkah yang dilakukan presiden,” ujar Andre, pria asal Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) kepada SuaraFlores.Net melalui pesan WhatsApp belum lama ini.
Sebut saja, pernyataan Muhammad Syafi’i politisi Partai Gerindra yang mengajak rakyat melakukan aksi, desak MPR dan DPR gelar sidang istimewa mencabut mandat Presiden. Jokowi dinilai melangkahi sumpah jabatannya atau tidak setia dengan Pancasila, UUD 45. Melanggar peraturan perundang-undangan dan tidak mendahulukan kepentingan umum.
Baginya, pernyataan tersebut sesungguhnya disampaikan oleh orang yang tidak suka dengan Jokowi. Presiden Jokowi mengunci para elit, sehingga muncul perlawanan dan provokasi dari para elit. Masyarakat tentu melihat siapa yang bicara dan di mana ia duduk.
Baca juga: Tinggalkan Gerindra, Harry Ajo Fokus Jadi Petani Kacang Tak Bermerek
Bahwa para elit terus memprovokasi masyarakat seakan apa yang diperjuangkan Jokowi bukan untuk rakyat melainkan untuk kepentingannya golongannya. Cara-cara yang tidak benar dijadikan isu miring untuk mencapai misi politik. Mereka ingin menjatuhkan Jokowi dengan isu-isu yang menghasut rakyat.
”Ini tidak benar. Lebih banyak rakyat Indonesia ingin Jokowi jadi presiden di periode kedua. Dan lawan-lawan politik terus mengganggu termasuk menyebarkan isu PKI, isu Sara dan isu tenaga kerja Cina. Lebih aneh lagi mereka ajak rakyat Indonesia tumbangkan Jokowi. Ini yang saya bilang banyak politik di Indonesia sedang sakit otak alias sakit jiwa hadapi kehebatan Presiden Jokowi yang selalu peduli dengan rakyat di seluruh Indonesia,” tandas pria yang akrab disapa Andre dan saat ini berada di Komite IV bidang APBN, Perbankan dan Hubungan Pusat serta Daerah.
”Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia bersatu, bergandengan tangan dan menolak para politisi dari partai yang memecah belah bangsa Indonesia. Saya berharap agar seluruh rakyat Indonesia tidak salah memilih pemimpin pada pemilu tahun 2019 mendatang. Ingatlah rakyat. Tolak politisi yang adu domba rakyat dan memecah belah bangsa ini,” tandasnya. (sfn02).