KUPANG, SUARAFLORES.NET,–Tanggal 8 April 2019 menjadi hari yang penuh sejarah bagi jajaran Pekerjaan Umum (PU) NTT, Pemerintah Provinsi NTT, dan rakyat NTT. Pasalnya, pada hari yang penuh sejarah tersebut, ada dua peristiwa penting yang terjadi dalam dunia pembangunan infrastruktur NTT, yaitu kedatangan Bapak Pembangunan Infrastruktur Indonesia, Ir. H. Joko Widodo dalam kapasitasnya sebagai Calon Presiden 2019 dan acara Sidang Promosi Doktor Ilmu Administrasi Andreas Welem Koreh tokoh muda infrastruktur NTT, di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang pimpinan Rektor Prof. Ir. Frederik Benu, M.Si, PhD.
Lebih terasa bahagia lagi, pada hari yang sama, seusai mengikuti ujian promosi doktor yang dipimpin Direktur Prof.Dr. Manggadas Lumban Gaol, Prof. Aloliliweri (Promotor), Prof. Bambang Sugeng DEA (Penguji Utama dari ITB), Prof. Jimmy Pelo (Representasi Guru Besar Undana), Dr. Frans Gana (Penguji Undana), Dr. Indra Jati (Penguji BPPT), Dr. Petrus Kaseh (Kopromotor satu), dan Dr.Nursalam (Kopromotor dua), menyatakan bahwa Andre Koreh lulus dengan nilai A, dan berhak menyandang gelar Doktor (Dr). Dr.Andreas W. Koreh, MT merayakan hari ulang tahunnya yang ke-55 dalam suasana penuh suka cita. Makin terasa hangat lagi, hadir memberikan dukungan ujian tersebut, Gubernur Viktor B. Laiskodat, SH dan Wakil Gubernur NTT, Drs. Josep Alexander Nae Soi, Bapak Pemabangunan Infrastrukut NTT, Ir. Piter Djami Rebo, M.Si, serta Ketua Komisi V DPR-RI, Ir. Fary Djemy Francis.
Dalam penelusuran media ini, sejak jajaran PU NTT hadir membangun infrastruktur NTT sampai saat ini, belum ada tokoh-tokoh birokrat di jajaran PU se-NTT yang meraih gelar doktor. Baru satu-satunya Andre Koreh yang meraih gelar doktor ilmu administrasi di bidang infrastruktur sekaligus sebagai pembuka jalan baru, dan pemberi motivasi dan inspirasi bagi para birokrat muda untuk maju memantapkan langkah mengenyam pendidikan doktoral. Melihat kerja keras dan tekad baja Andre Koreh, putra kelahiran Waingapu 8 April 1964 itu banyak pihak memberikan apresiasi. Pasalnya, menurut mereka, munculnya Dr. Andre Koreh dalam blantika pembangunan infrastuktur NTT yang kini tengah gencar-gencarnya dapat memberikan sumbangan yang besar bagi kualitas SDM dan kualitas pembangunan di masa depan. Andre Koreh sang birokrat mudah, cerdas, inovatif, kreatif dan gesit ini, oleh mereka dianggap sebagai potensi besar (asset SDM), yang dimiliki pemerintah dan rakyat NTT untuk mendukung atau menjadi motor dan inspirator penggerak pembangunan infrastruktur.
“Saya sebagai orang PU yang sudah puluhan tahun mengabdi untuk PU NTT merasa sangat bangga karena ada putra terbaik dari jajaran PU NTT yang dapat menyelesaikan program pascasarjana dan meraih gelar doktor. Saya ucapakan selamat dan sukses untuk Pak Andre yang telah meraih gelar doktor.Selamat juga buat Keluarga Besar PU NTT,” ucap Piter Djami Rebo tokoh pembangunan infrastruktur NTT yang juga mantan Kadis PU tiga periode dan mantan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) NTT tiga peride ini, sembari berharap dengan bertambahnya ilmu pengetahuan yang diperoleh Andre Koreh, akan bermanfaat bagi percepatan pembangunan infrastruktur di NTT. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Sidang Promosi yang telah memberikan kesempatan kepadanya sebagai salah seorang Penguji Kehormatan.
Baca juga: Andre Koreh Akan Raih Gelar Doktor Infrastruktur
Baca juga: Lulus Ujian, Andre Koreh Sandang Gelar Doktor
Selain Piter Djami Rebo, Pemerintah Provinsi NTT juga mendaraskan pujian. Wakil Gubernur NTT, Drs.Josef Nae Soi memberikan apresiasi yang tinggi atas prestasi Andre Koreh yang berhasil meraih gelar doktor setelah melalui masa study pascasarjana selama tiga tahun. Ia juga memuji disertasi Andre Koreh yang berjudul Koordinasi Pengelolaan Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum Jalan, Jembatan, Bendungan, Embung di Provinsi NTT.”Kesan saya,saudara Andre luar biasa, dia kuasai materi dan penelitian di lapangan secara baik.Ada poin-poin penting yang bisa dipakai oleh pemerintah Nusa Tenggara Timur dalam upaya peningkatan pembangunan ekonomi infrastruktur di NTT,” puji Nae Soi usai mengikuti ujian terbuka program doktor ilmu administrasi Senin(8/4) seperti dilansir Pos Kupang.Com.
Selain Djami Rebo dan Nae Soi, Civitas Academika Universitas Undana Kupang merasa sanggat bahagia dan bangga, sebab Undana terus mengukir karya dengan mencetak generasi-generasi handal NTT dari sarjana hingga pascasarjana. Setidaknya, dengan ditetapkannya Dr. Andreas Welem Koreh,MT, telah menjadikan lembaga itu mencatat rekor ke delapan dalam melahirkan para doktor. Hal itu diakui, Direktur Pascasarjana Undana Kupang, Prof. Dr. Mangadas Lumban Gaol, M. Si, Ph.D. Sementara itu, dalam menanggapi semua ucapan pujian dari berbagai tokoh pemerintah dan akademisi, Dr. Andre Koreh, MT, pun sebalinya membalasnya dengan ucapan terima kasih kepada Civitas Akademika Undana Kupang, kepada seluruh jajaran PU NTT, Pemerintah NTT, dan dukungan semua pihak yang telah mengantarnya menyelesaikan program pascasarjana dan meraih gelar doktor ilmu administrasi.
Sebelumnya, disentil media mengenai latar belakang dan tujuan dirinya mengambil judul disertasi ‘Koordinasi Pengelolaan Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum Jalan, Jembatan, Bendungan, Embung di Provinsi NTT,’ Andre Koreh menerangkan bahwa kemajuan sebuah negara diukur dari pembangunan infrastrukturnya. Namun, kata dia, organisasi pemerintah dari pusat sampai daerah sedang mengalami diferensiasi vertikal, horizontal, dan spasial. Diferensiasi vertikal ada di pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota, diferensiasi horizontal ada pada banyak kementerian di pusat dan dinas-dinas di daerah, dan diferensiasi spasial ada pada banyak dinas di provinsi dan kabupaten. Hal itu, menurutnya menimbulkan masalah terutama dalam membangun infrastruktur. Masalah utamanya adalah sistim koordinasi. Oleh karena itu, ia memutuskan mengambil disertasi dengan judul Koordinasi Pengelolaan Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum Jalan, Jembatan, Bendungan, Embung di Provinsi NTT.
Baca juga: Berhentikan Kadis PU NTT, Gubernur ‘Amputasi Orang Sehat’ Program JALA Terancam?
Baca juga: Piter Djami Rebo: Pengganti Kadis PU NTT harus punya kapasitas dan kompetensi
Sementara mengenai tujuan disertasinya, lanjut Andre Koreh, ingin mencari tahu bagaimana koordinasi dalam membangun infrastruktur yang handal. Dimana, bisa berguna bagi dunia pendidikan secara umum dan masyarakat jasa konstruksi (Jakon) secara khusus. Diungkapkannya, dengan menggunakan metode penelitian kwalitatif dan paradigma penelitian intepretif serta mengambil fenomena pembangunan infrastruktur yang ada di DInas PU NTT dalam bentuk studi kasus. Dalam studi yang dilakukan tersebut, menemukan banyak kasus dimana alat kendali koordinasi dalam pembangunan untuk menghasilkan infrastruktur yang handal. Dan olehnya disebut dengan “5 T By AK” atau (5 Tools By Andre Koreh). Lima tools tersebut, yaitu pertama Kwalitas Hasil,kedua, Kwantitas Pekerjaan, ketiga Efisiensi Tinggi, keempat Administrasi Rapi, dan kelima Manfaat Optimal.dipicu pelaksanaan fungsi koordinasi pada tahap rencana, pelaksanaan dan evaluasi yang belum secara terintegrasi atau belum ada sinkronisasi dari semua sektor terkait.
“Masalah koordinasi masih menjadi masalah utama dalam kerja sama antar lembaga pemerintah tingkat provinsi, kabupaten/kota dalam pembangunan proyek infrastruktur pekerjaan umum. Jika koordinasi berjalan baik, maka bisa menghasilkan pembangunan infrastruktur yang memenuhi 5 T By AK. tetapi kalau sistem koordinasi belum optimal atau tidak berjalan, maka pembangunan intrastktur bisa terganggu,” ujar doktor muda ini, Senin (8/4) kepada Suaraflores.Net melalui sambungan telepon.(bungkornell/suaraflores)
Profil Dr. Andre W. Koreh,MT
Nama Lengkap : Dr. Andreas Welem Koreh, MT
Tempat/Tanggal/Lahir : Waingapu, 8 April 1964
NIP : 19640408
Pangkat/ Golongan : PEMBINA UTAMA MADYA (IV d)
Pendidikan : SD Yapmas, SLTP Andaluri, SLTA Andaluri,S1 pada Perguruan Tinggi Universitas Merdeka Malang, S2 pada ITN Malang dan S3 pada Undana Kupang.
Pengalaman Jabatan : 1.Kasubdin Pengembangan Prasarana Jalan Dinas PU Kabupaten Kupang, 2. Kasubdin Pemukiman dan Tata Ruang Kimpraswil NTT, 3. Pejabat Kepala Biro Penyusun Program (Sunpro) Setda Pemprov NTT, 4. Pejabat Kepala Dinas PU NTT dua periode, 5. Saat ini menjadi Staf Khusus Gubernur NTT.
Tanda Jasa/penghargaan : SATYALENCANA KARYA SATYA X dari Presiden RI Tahun 2004, SATYALENCANA KARYA SATYA dari Presiden RI Tahun 2005, Pengelola APBD Terbaik I Tahun 2014, Pengelola APBD Terbaik tahun II 2015, APBD Terbaik I tahun 2016, Juara IV Lomba Pengelolaan Daerah Irigasi Teladan Tingkat Nasional 2016, Pengeola DAK Fisik Terbaik I tahun 2017, Juara I Lomba Pengelolaan Daerah Irigasi Tingkat Nasional Wilayah Timur Tahun 2018.
Pengalaman Organisasi : Sekretaris GAMKI Cabang Kupang, Ketua KORPRI, Ketua DPD II KNPI Kupang, Ketua DPD I KNPI Provinsi NTT, Ketua DPP KNPI RI di Jakarta, Sekretaris HPJI NTT, Ketua PPI NTT, Ketua Ketua Umum PABBSI NTT, Ketua Harian TARUNG DERAJAT NTT, Ketua Bidang Organisasi KONI NTT, Ketua Harian Pencak Silat (IPSI) NTT, Ketua Umum PARGATSI NTT, Ketua Umum KONI NTT tahun 2018-2024.
Pengalaman Luar Negeri: Melakukan Study Banding di Australia, Promosi Kapet Mbay NTT di Jepang, Sidang MU PBB di Amerika Serikat, Study Banding di Eropa, Study Banding di Cina, Presentasi jembatan Palmerah di Jepang, Menghadiri HoA di Belanda, Kejuaraan Kempo di Amerika Serikat. (Sumber: Dokumen PU NTT)