KUPANG, SUARA-FLORES.COM,-Tokoh pembangunan NTT, Stef Ola Demon mengapresiasi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono yang gencar memberikan perhatin anggaran APBN untuk pembangunan infrastruktur di Provinsi NTT, secara khusus di Kabupaten Flores Timur.
Untuk pembangunan infrastrutur di NTT secara keseluruhan dan di Flores Timur secara khusus sangat besar di era Menteri Basuki. Hal itu terlihat dengan besarnya anggaran ke Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT yang masuk setiap tahun rata-rata di atas Rp5 Triliun. Kemudian di Flotim ada kemajuan pesat. Pembangunan jalan saat ini sudah sampai Adonara, Solor dan pulau lainnya.
“Saya lihat ada kemajuan yang luar biasa di Flotim. Dulu pembangunan jalan hanya di Flores Barat sampai Larantuka, tidak sampai ke pulau Adanara dan Solor. Sekarang kita bersyukur sejak tahun 2016 APBN sudah masuk di sana, sebelumnya tidak ada intervensi dana dari APBN masuk ke sana. Ini di era Pak Basuki jadi Menteri PU,” kata Stef, saat ditemui di Hotel Neo Asthon Kota Kupang, belum lama ini.
Dikatakannya, pada tahun 2023, anggaran APBN kembali turun melalui Inpres Daerah (Janda) yang di salurkan ke Adonara. Dana ini belum termasuk anggaran reguler yang masuk ke Flotim setiap tahun sebesar Rp8 Miliar. Jadi dana untuk pembangunan jalan di Flotim rata-rata di atas Rp50 Miliar. Artinya, perputaran uang sudah merata di NTT termasuk di Flotim.
Bagi masyarakat Solor, kata Stef, mendapat kejutan yang luar biasa pada tahun 2023. Sejak Indonesia merdeka baru pada tahun 2023 Solor mendapat dana APBN sekitar Rp21 milar untuk pembangunan jalan. Kemudian untuk Adonara, pada tahun 2022 mendapat dana tanggap darurat bencana Seroja dari APBN sebesar Rp8 miliar. Di sana ada pembangunan jebatan Webura Rp8 miliar dan jalan dari Wailebe –waierang- Got Hitam- Kinga sebesar Rp50 Miliar.
Terobosan Menteri Basuki sangat luar biasa bagi daerah-daerah terioslir, seperti Solor dan Adonara. Melalui dana Inpres Jalan Daerah (Janda), ia membuka akses yang selama ini tertutup. Memang belum seluruhnya tuntas, tetapi dari ruas jalan sekarang ini sudah mengalami peningkatan pesat. Saat ini, terangnya, sejak Indonesia merdeka masyarakat di Solor baru mengenal jalan hotmix di tahun 2016 dari Dinas PU Propinsi NTT. Setelah itu, pada tahun 2023 ada intervensi dari Kementerian PU.
“Hal ini menjadi kebanggan kita dari Flores timur. Selama ini kita punya anggota DPR tapi baru tahun ini kita dapat dana dari pusat.
Di Adonara yang namanya jalan nasiona, yaitul ruas jalan dari Wailede-Waiwadan -Simpang Sagu-Witihama-Dere. Startnya dari Pelabuhan Dere ke Wailede dengan jarak 50 Km. Jadi lingkar utara sudah tersambung. Jalan APBN di Adonara rata-rata 90 persen baik. Hanya saja belum memenuhi standar nasional 252 meter (Perkerasannya 5 meter, bahu jalan kiri 2 meter dan bahu jalan kanan 2 meter). Jadi totolnyal 9 meter di luar bangunan pendukung. Kalau ada drainasenya maka lebar jalan paling tidak 11 meter.
“Semua dana yang masuk ke Flotim, tentunya tidak terlepas dari perhatian Menteri Basuki. Bagi saya, dia sangat perhatian dengan NTT karena beliau pernah bertugas di NTT. Dia merasa NTT adalah rumah keduanya.
Pembangunan jalan berdampak besar bagi Adonara dan Solor. Asas manfaatnya luar biasa. Kalau dulu waktu tempu sangat lama, sekarang sudah makin cepat. Di saping kemudahan itu, eksplorasi hasil bumi pun makin cepat dengan jalan Inpres Daerah yang langsung ke kantong-kantong produksi pertanian.
“Kalau dulu hasil komoditi dipikul manusia dan kuda, sekarang yang pikul kendaran pick up atau truk. Contohnya di daerah Hokoholura Adonara Tengah yang saya bangun dulu. Saat ini sudah berkembang sekali. Di sana ada 9 jenis komoditi, diantarnaya kemiri, cengkeh, pala, lada, kopi, kemiri, kelapa. Hasil bumi diangkut dengan mobil. Itu karena akses jalan sudah terbuka,”terangnya.(bkr/sfc)