SUARAFLORES.NET-Aparatur Sipil Negara (ASN) di Puskesmas Ile Bura sering tidak masuk kantor alias bolos. Hal ini dinilai berdampak serius terhadap kinerja pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebut saja urusan pelayanan seperti penanganan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pelayanan Kesehatan Lingkungan maupun urusan keuangan dan pelayanan administrasi Puskesmas.
Hal ini dikatakan Kepala Puskesmas Ile Bura Flotim, Laba Kewa Yohanes saat dikonfirmasi suaraflores.com, Sabtu (30/12) di Ile Bura. Ia meminta Bupati dan Wakil Bupati Flotim merespon secara serius terkait penegakan disiplin kerja ASN.
Laba Kewa mencatat sebanyak 4 tenaga kesehatan di Puskesmas Ile Bura, sering tidak masuk kantor tanpa berita. Keempat ASN yang dimaksud antara lain ANP selaku Petugas Fisioterapi, juga mantan Bendahara DAK Puskesmas Ile Bura 2016. 2). RBK, petugas analis dan Bendahara Penyetoran Puskesmas Ile Bura 2017. 3). YLO, petugas perawat sekaligus Bendahara JKN Puskesmas Ile Bura 2017. YLO kemudian diketahui sedang sakit. 4). MKL, bidan yang juga terkadang tidak masuk tanpa berita dalam waktu lama.
Sering absennya 4 ASN ini, kata Laba Kewa, sangat mempengaruhi kinerja pelayanan di puskesmas. Karena banyak pekerjaan menumpuk diakhir tahun.
“Kami sudah berupaya untuk menghubungi mereka. Kami mengirim surat panggilan resmi kepada mereka dan diketahui bupati, Dinas Kesehatan dan DPRD Flotim. Surat panggilan belum direspon sampai sekarang ” katanya.
Lanjut Laba Kewa, walau pun tinggalkan tugas dalam waktu kurang lebih 4 bulan, ANP dan RBK tetap terima gaji. Terhitung sejak September 2017, keduanya tidak masuk kantor. ANP beralasan sedang sakit, sedangkan RBK mengaku sedang cuti sejak Agustus 2017.
Laba Kewa mengaku bingung dengan kedua ASN, karena sampai saat ini tanpa berita setelah dihubungi via handpone. ANP yang katanya ada di Maumere, berulangkali ditelepon tapi tak direspon. Sementara, RBK berdomisili di Larantuka juga tidak ada kabar, sehingga tugasnya sebagai bendahara penyetoran terpaksa diambil alih Yuliana Bte Hendrik.
Sedangkan, terkait YLO, beralasan sedang “sakit”. Tugasnya sebagai Bendahara JKN Puskesmas Ile Bura mandek, sehingga sekitar Rp. 17 juta lebih uang JKN tidak bisa dibelanjakan, karena masih didalam rekening bank.
“Kami sangat kecewa. Banyak kebutuhan Puskesmas tidak dapat dilayani secara baik. Saya berharap ada sikap tegas dari Bupati dan Wakil Bupati Flotim. Penegakan disiplin kerja ASN harus dilakukan tanpa pandang bulu. Jika situasi dibiarkan sampai tahun 2018, maka sangat mengganggu aktivitas pelayanan kepada masyarakat.
Terkait kebutuhan akan jumlah petugas kesehatan, diakuinya masih sangat minim.
“Kami butuh tambahan tenaga kesehatan. Minimal analis 1 orang, gigi 1 orang, perawat 1 orang dan bidan 1 orang. Sebab, jumlah staf yang ada saat ini sulit menampilkan kinerja yang prima pada tahun 2018” jelasnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Flotim, Theresia Palang Keda saat dihubungi suaraflores.com melalui pesan singkat, belum memberikan keterangan.
ANP saat dihubungi via telepon genggam, enggan menjawab. Sedangkan RBK mengaku anaknya yang masih bayi itu sedang sakit. Maklum, jarak antara tempat tinggal RBK di Weri Larantuka dengan Puskesmas Ile Bura sangat jauh, sekitar 70 Km. Untuk MKL, sudah diberikan peringatan serius untuk memperbaiki kinerjanya.
Untuk diketahui, Puskesmas Ile Bura terletak di selatan Gunung Lewotobi, Kecamatan Ile Bura. Terbilang cukup jauh untuk dijangkau, meski hanya melayani 7 desa dengan jarak antar desa saling berdekatan. Puskesmas ini termasuk puskesmas yang berkategori sangat minim fasilitas. Jumlah petugas ASN 19 orang dan kontrak daerah 7 orang.
Fasilitas kesehatannya pun masih sangat terbatas. Petugas tidak miliki meja kerja sendiri. Statusnya pun masih rawat jalan. Garasi mobil Puskesmas Keliling pun belum dipakai pasca diterjang badai sejak bulan Februari 2017.
Sejumlah alokasi anggaran seperti DAK, Jampersal, JKN yang dikelolah setiap tahun, selalu terpakai dan dibagi habis kepada semua petugas. Langkah ini dinilai tanpa berpikir melakukan saving untuk penataan lingkungan Puskesmas menjadi lebih berkualitas. (war/sfn03).