Atasi Kebutuhan Air di Musim Kemarau, Warga Sampaikan Terima Kasih kepada Bupati Sikka

by -53 Views
Suara Flores

SUARAFLORES.NET – Untuk mengatasi kebutuhan masyarakat akan air minum bersih di musim kemarau, pemerintah Kabupaten Sikka mendistribusikan air minum bersih ke sejumlah desa. Hal ini dilakukan pemerintah untuk mengatasi kebutuhan warga akan air minum dalam jangka pendek. Masyarakat yang mendapatkan bantuan air minum tersebut menyampaikan terima kasih kepada Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo yang sudah  mendistribusikan air minum bersih melalui BPBD Kabupaten Sikka.  

Ucapan terima kasih itu disampaikan sejumlah masyarakat tiga desa di wilayah Kecamatan Mego, Kabupaten. Ketiga Desa yang mendapat bantuan air minum tersebut yakni Desa Dobo, Desa Koro Bhera dan Desa Bhera.

Masyarakat Desa Dobo melalui Kepala Desa Paulus Benny mengaku bahwa selama ini warganya kesulitan akan air bersih. Untuk kebutuhan mandi dan cuci mereka harus berjalan jauh ke kali Detu Bita.

“Jadi kalau untuk kebutuhan minum ya kami harus beli dari para penjual yang menggunakan fiber. Iya. Kami harus beli. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bupati Sikka yang sudah mendistribusikan air minum untuk kami melalui BPBD Kabupaten Sikka. Paling tidak kebutuhan air untuk beberapa minggu ini bisa teratasi. Harapannya, pemerintah dan DPRD Sikka tetap perhatikan masyarakat desa terkait air minum,” ujar Paul.

Sekcam Mego Very Awales kepada SuaraFlores.Net, Jumat (9/8/2019) siang membenarkan kondisi yang dialami warga Desa Dobo, Desa Bhera dan Desa Koro Bhera. Warga harus berjalan jauh ke kali untuk mandi dan cuci. Sedangkan untuk minum warga harus membeli dari para penjual air minum dari kampung ke kampung.

Baca juga: David Pimpin Sidang Paripurna, 9 Fraksi pun Setuju Bahas Ranperda Dana Pendidikan

Baca juga: Catatan Tegas Robi dan Romi: Kepemimpinan kami tidak boleh ada proyek yang mangkrak!

Ia menjelaskan bahwa dari sepuluh desa dan dua desa persiapan di Kecamatan Mego, Desa Bhera, Desa Khoro Bhera dan Desa Dobo masih mengalami kesulitas air minum bersih. Tujuh desa lainnya juga hampir sama tapi sumber air tidak jauh dari pemukiman warga.

“Desa Dobo dan Desa Bhera warga pergi ka kali Detu Bita, sedangkan Koro Bhera warga harus pergi ke kali Ara Wawo. Khusus untuk Desa Bhera sudah ada jaringan air minum bersih yang bangun tahun 2017 namun hingga saat ini warga belum menikmati air minum bersih,” ujarnya.  

Verry menjelaskan bahwa sejak tahun 2015 sudah ada pembangunan jaringan minum bersih dari mata air Nirangkliung untuk Desa Dobo Nuapuu dan Desa Dobo. Pelayanan air minum baru mampu didistribusikan untuk wilayah Desa Dobo Nuapuu. Meskipun jaringan sudah sampai di Dusun Ri’i Pu’a tapi belum mampu mencukupi kebutuhan air di wilayah itu.

Sementara, lanjut Verry, Desa Bhera juga sudah ada jaringan air dari mata air Aekana namun warga belum menikmati air minum bersih. Untuk desa Koro Bhera perlu ada perbaikan jaringan air minum yang masih tersentral di bak reservoir di Dusun Magetake. “Selama ini warga tiga desa tersebut beli air melalui tanki fiber. Satu fiber dengan kapasitas 1100 liter nilainya mencapai lima puluh ribu rupiah,” tandasnya. (sfn02).