SUARAFLORES.NET – SMAN Waiblama hadir atas usulan masyarakat Waiblama sejak tahun 2016 lalu. Perjuangan masyarakat dan pemerintahan Waiblama disetujui oleh pemerintah daerah dengan dikeluarkan SK untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Awalnya, sekolah ini hanya memiliki lima puluh dua orang murid yang belajar nebeng pada ruang kelas SMP Negeri 2 Talibura di Waiblama. Setelah memiliki gedung permanen, SMAN Waiblama memiliki seratus delapan orang murid, enam belas guru honor dan satu orang guru PNS.
Kepala Sekolah SMAN Waiblama Romanus Nogor mengatakan SMAN Waiblama telah mengikuti Ujian Nasional (UN) yang pertama pada tahun 2019. Empat puluh satu orang telah lulus sehingga jumlah murid menjadi enam puluh tiga orang belum termasuk murid baru.
Terkait pembangunan empat ruang kelas permanen, Romanus Nogor mengatakan bahwa kehadiran empat ruang kelas permanen ini bermula dari pelaksanaan kegiatan BBGR di Waiblama beberapa tahun lalu. Setelah pelaksanaan BBGR tersebut, pemerintah melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa mengajukan proposal kepada pihak BRI Cabang Maumere. Atas dukungan masyarakat dan pemerintahan Waiblama, pihak BRI kemudian menyalurkan bantuan dana senilai 230 juta rupiah untuk pembangunan empat ruang kelas.
“Ini perjuangan yang sangat panjang. Atas nama orang tua murid dan masyarakat Waiblama kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk pembangunan sekolah ini. Terima kasih pertama kami sampaikan kepada pihak BRI Maumere yang menyalurkan dana untuk pembangunan sekolah ini.” Ujar Romanus melalui sambutannya saat acara serahterima gedung sekolah tersebut Desa Tanarawa, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Jumat (21/6/2019) siang.
Baca juga: Pembanguan SMAN Waiblama oleh BRI Cabang Maumere Diserahterimakan
Baca juga: Ingin Hadapi Tantangan Baru di Ranjang, Ini Posisi Jitu Puaskan Pasangan Anda
Kehadiran sekolah ini tidak luput dari campur tangan pemerintahan kecamatan Waiblama yang dipimpin oleh Camat Antonius J Liwu. Antonius J Liwu membangun koordinasi dengan enam kepala desa di Waiblama untuk mendukung hadirnya sekolah itu.
Camat Waiblama dalam sambutannya mengaku bahwa pihaknya menjamin keberlangsung KBM sekolah tersebut. Ia menjelaskan, Kecamatan Waiblama dimekarkan dari Kecamatan Talibura pada Juni tahun 2007. Wilayah kecamatan Waiblama terdapat 6 desa, 18 dusun, 34 RW dan 74 RT dengan jumlah penduduk kurang lebih delapan ribu tiga ratus empat puluh tiga jiwa. Luas wilayah yakni seratus empat puluh tujuh koma empat puluh tujuh (147,47) m².
Waiblama memiliki 1 gedung TKK, 13 PAUD dan 3 SMP Negeri. Dengan kondisi ini, pihaknya sangat yakin bahwa sekolah tersebut akan berlangsung hingga anak cucu.
“Tapi kita harus tetap bekerjasama. Mulai dari RT, RW, dusun dan desa. Kita harus menjalankan budaya gotong royong. Kalau ada undangan kegiatan hadir. Jangan malas-malasan di rumah. BRI sudah memberikan kesempatan bagi kita di sini. Mari kita manfaatkan baik-baik untuk generasi penerus Waiblama,” ajaknya. (sfn02).