RUTENG, SUARAFLORES.NET–Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Manggarai, membelah bukit untuk membuat saluran irigasi di Rura sepanjang 1,7 km sampai ke bendungan pembagi. Pengerjaan tersebut sudah berjalan tiga tahun dan telah menghabiskan anggaran sebesar 4 miliar rupiah.
Kepala Dinas PU Kabupaten Manggarai, Ir. Si Ketut Suastika mengatakan, pembelahan bukit tersebut untuk mempermudah masyarakat petani di Rura dalam mengelola areal persawahan. Airnya diambil dari Wae Kuli yang mengalir dari Kajong. “Penggalian irigasi ini berasal dari DAK”, ucap Ketut.
Soal pengerjaan proyek mega tersebut, Ketut berharap bisa diselesaikan tahun 2016 ini. Terkait penggalian, saat ini tinggal sedikit saja dengan kedalaman 14 meter lebih.
“Yang sudah digali sudah ditaruh pipa besar dan tinggal realisasinya meski masih proses pengerjaan,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Manggarai, Drs. Viktor Madur yang memantau langsung lokasi penggalian tersebut mengatakan, upaya pemerintah untuk terus meningkatkan swasembada pangan memang mesti terus ditingkatkan.
“Pekerjaan seperti ini, nekat dan beranai, berpandangan jauh ke depan yang diharapkan oleh negara dan masyarakat. Dengan akan terealisasinya irigasi besar ini, masyarakat sekitar akan terus terbantu”, kata Wabup Madur.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Propinsi NTT, Ir. Johanis Tai Ruba, yang turut memantau lokasi penggalian irigasi tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai khususnya Dinas PU yang telah berusaha keras membelah bukit untuk percetakan sawah dan lahan pertanian yang baru. “Kegiatan ini amat luar biasa karena Disperbun NTT akan segera membantu”, ungkapnya.
Sedangkan, Kepala Dinas Pertambangan, Energi dan Mineral, Drs. Frans Kakang, M.Si meminta kepada Kadis Ketut, jika airnya sudah mengalir, pihaknya berencana membangun PLTMH. “Cukup tiga meter saja pancurannya, itu sudah bisa menghasilkan listrik”, harap Kakang. (Mkr/sf)
