Bunda PAUD Sumba Barat Baca Buku Cerita Buat Anak

by -55 Views

WAIKABUBAK- Bunda PAUD Kabupaten Sumba Barat, Dra. M.H.W. Monteiro-Dapawole atau yang akrab disapa dengan Mama Ida selalu meluangkan waktunya untuk bercerita dengan anak-anak usia dini di desa-desa. Selain bercerita, ia juga membaca buku cerita kepada anak-anak. Setelah membaca buku cerita atau bercerita, Mama Ida juga berdiskusi dengan anak-anak terkait isi cerita. Cara Bunda PAUD Kabupaten Sumba Barat ini mendapat sambutan hangat dari anak-anak, orang tua, masyarakat dan pemerintah desa setempat. 

Sebagaimana yang terlihat pada kunjungannya di Desa Manukuku, Kecamatan Tana Righu pada Selasa (25/6) lalu, Bunda PAUD Kabupaten Sumba Barat harus menyisihkan waktunya saat mengikuti kegiatan Pencanangan Kampung KB di Desa Bondo Tera. Dari Desa Bondo Tera ia meluncur ke Desa Manukuku tempat di mana anak-anak usia dini, anak-anak SD bahkan anak SMP menanti kedatangannya. Rasa Lelah seolah sirna tatkala ia disambut oleh tarian yang dipentaskan oleh anak-anak PAUD Desa Manukuku.

Sebagaimana di desa-desa lainnya, Bunda PAUD atau Mama Ida ini selain memberikan motivasi kepada para orang tua atau orang dewasa dan pemerintah desa terkait pentingnya membaca buku cerita dan bercerita kepada anak. Para orang tua harus meluangkan waktu setiap hari untuk bermain bersama anak. Jika setiap hari kita selalu membacakan buku cerita atau bercerita maka anak-anak akan memiliki pengetahuan yang banyak. Anak-anak bisa berimajinasi tentang dunia ini. Manfaat lainnya adalah anak-anak diperkenalkan dengan kosa kata baru, mengembangkan ketrampilan mendengar, meningkatkan kreatifikas dan imajinasi anak, mempertajam memori anak, membantu anak berkomunikasi secara lebih baik serta memperkuat hubungan emosional antara anak dengan ayah atau ibu. 

Baca juga: Tim Pawoda dan YSTC Sumba Barat Scale UP 10 Model PAUD HI

Baca juga: Lima Nama Calon Ketua DPD PDIP NTT Menguat, Lebu Raya Dijagokan Kembali

Membaca buku cerita kepada anak, jelas Bunda PAUD, merupakan hal yang sangat penting dan harus dilakukan orang tua setiap hari karena bisa meningkatkan literasi atau keaksaraan anak. Selain itu, anak akan mudah memahami ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah. Untuk itu, saran Bunda PAUD kepada pemerintah desa agar bisa menganggarkan melalui dana desa untuk pengadaan buku-buku cerita anak bagi setiap PAUD. Sementara itu, kepada para orang tua, Bunda PAUD mengingatkan agar komunikasi dengan anak harus dimulai sejak dalam kandungan hingga anak sudah lahir dan termasuk di masa tumbuh kembang anak. 

“Bapak-bapak bisa bercerita dengan anak-anak dalam kandungan dengan cara mengelus perut isteri yang sedang hamil. Saat bercerita, ceritalah hal-hal yang bersifat Pendidikan. Jangan bercerita hal-hal yang mengandung kekerasan yang membuat anak takut. Kalau sejak dalam kandungan anak sering mendengarkan dongeng atau cerita maka anak akan menjadi pintar dan hebat bicara, “ujarnya memotivasi. 

Selepas memberikan motivasi kepada para orang tua dan apparat Pemerintah Desa Manukuku, Bunda PAUD lalu duduk bersama anak-anak di tikar. Anak-anak pun berdatangan mengerumuninya. Seperti biasanya, Bunda PAUD dengan gaya keibuannya mulai berinteraksi dengan anak-anak. Hebatnya anak-anak tidak ada yang merasa takut atau canggung. Mereka sangat akrab dan bisa bertanya kepada Bunda PAUD. Percakapan dimulai dari kebiasaan di rumah dan permainan yang disukai anak-anak. Setelah mendengarkan anak-anak, ia pun bercerita tentang “Cacing dan pengaruhnya terhadap kesehatan anak”. Setelah bercerita, Bunda PAUD mengajak anak-anak untuk bernyanyi dan berpose bersama. 

Kehadiran Bunda PAUD Kabupaten Sumba Barat ini adalah bagian dari rangkaian Kampanye Pemenuhan Hak Anak Bidang Pendidikan, Kesehatan, Pengasuhan dan Perlindungan Anak yang disponsori oleh Save The Children Sumba. Kampanye ini berlangsung di 6 desa yakni Desa Tema Tana, Desa Hupu Mada, Desa Manukuku, Desa Kalimbukuni, Desa Laboya Bawa dan Desa Taramanu.  

Dalam kampanye pemenuhan hak anak ini, pihak Save The Children bekerja sama dengan Kelompok Peduli Anak (KPA) dan pemerintah desa dengan cara membangun stand-stand pameran yang terdiri dari Stand PAUD, Stand SD, Stand Pengembangan Remaja, Stand Kesehatan Sekolah dan Nutrisi dan Stand Perlindungan Anak. Stand pameran ini dibuka sejak pukul 07.00 wita hingga sore harinya. Masyarakat sangat antusias ingin mengetahui informasi dari setiap stand pameran.

Tujuan dari pameran ini menurut pembawa acara, Piton dan Didy, adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sekaligus mendorong partisipasi orang tua untuk memeriksakan kehamilan, persalinan di puskesmas, meningkatnya jumlah anak yang akses ke posyandu dan PAUD, SD dan SMP, peningkatan jumlah cakupan imunisasi, pencegahan dan pengendalian bahaya Penyakit Pneumonia, peningkatan partisipasi remaja di kegiatan Pendidikan informasi dan konseling remaja serta peningkatan kepedulian masyarakat untuk mengurusi akte kelahiran sekaligus kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan kekerasan terhadap anak.  (SFn-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *