SUARAFLORES.NET- Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo mengajak kaum muda Kabupaten Sikka untuk bergandengan tangan membangun Kabupaten Sikka. Baginya, kaum muda adalah garda depan yang tidak hanya kritik tapi harus ambil bagian dalam program pemerintah.
“Kaum muda tidak hanya demo atau kritik saja. Kaum muda adalah garda depan pembangunan daerah dan bangsa. Sekarang saatnya kita kerja. Kerja bersama untuk rakyat Sikka. Mari kita bergandengan tangan,” ujar Bupati Sikka dalam sambutannya saat membuka kegiatan Katerisasi Tingkat Dasar (KTD) dan Konferensi Cabang (Konfercab) ke enam GMNI Cabang Sikka di aula Kantor Camat Alok, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Kamis (23/5/2019) pagi.
Kabupaten Sikka, lanjutnya, memiliki berbagai potensi yang dapat mendorong misi besar pencapaian kesejahteraan rakyat banyak. Untuk mencapai agenda tersebut butuh keterlibatan kaum muda yang aktif dan kreatif.
Ketua GMNI Sikka, Emilianus Y Naga mengaku sangat bangga atas niat baik dan tulus atas kehadiran bupati muda yang akrab dipanggil Robi Idong itu. Kehadiran kepala daerah merupakan bentuk dukungan terhadap kaum muda untuk mengisi pembangunan.
“Kalau kita kaitan dengan ideologi ajakan ini sangat sinkron. Masyarakat tidak hanya buruh tapi harus mampu memproduksi atau mengolah sendiri terhadap berbagai potensi yang ada di daerah. Di sini butuh dukungan pemerintah dan GMNI siap hadir bersama pemerintah dan masyarakat. Kita apresiasi atas ajakan kerjasama dalam, baik dalam dunia pendidikan maupun bidang di lainnya,” ujarnya kepada SuaraFlores.Net usai kegiatan.
Selama ini, tambah Emilianus, ruang audience belum pernah dilakukan GMNI Sikka. Namun, pada dasarnya GMNI mendukung program pemerintah.
“Saat ini kami sedang jalani program literasi untuk 2 desa yakni Desa Nirangkliung dan Koting D. Ini misi kami mendukung pemerintah dalam program pembangunan di dunia pendidikan. Ke depan kita akan melakukan audience untuk mendukung program kerja nyata,” ujarnya.
Ketua PMKRI Cabang Maumere, Mario Fernandez mengatakan, gerakan mahasiswa memang tidak hanya kritik. Mahasiswa dituntut kreatif dalam mengisi pembangunan termasuk harus ada langkah apresiasi terhadap prestasi pemerintah berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang membangun.
Selain itu, mahasiswa juga harus turut aktif dalam proses pembangunan, terkhususnya pembangunan karakter pemuda yang menjadi tugas dan tanggung jawab organisasi kepemudaan hari ini. Salah satunya melalui kritik dan turun ke jalan. Dengan kritik dan solusi jadi peran utama dalam mengisi pembangunan karena ada yang patut dikritisi.
“PMKRI siap bekerjasama dalam proses pembangunan sesuai dengan amanah dan tanggung jawab terhadap daerah,” ujar Mario.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam Kabupaten Sikka, M. Isnain Amrullah, HMI Sikka mengaku sepakat dalam membentuk pembangunan di Kabupaten Sikka agar lebih terarah. HMI hadir di Sikka untuk umat dan bangsa, maka dari itu HMI siap mengawal penyelenggaraan program kerja pemerintah selama kepemimpinan ini.
HMI, kata dia, bukan hanya Himpunan Mahasiswa Islam tapi harapan masyarakat Indonesia.
“Kami hadir dan siap bersama pemerintah, umat dan bangsa dalam mengisi pembangunan,” ujar Isnain. (sfn02).