SUARAFLORES.NET – Pertarungan politik dalam Pemilihan Umum selalu identik dengan janji-janji politik dari para calon di tengah masyarakat. Bukan hanya para calon kepala daerah, janji-janji politik juga disampaikan oleh para calon legislatif yang akan mewakili rakyat bila terpilih. Para calon wakil rakyat berjanji memberikan biaya pendidikan, biaya kos, bantuan ternak, bantuan benang dan janji-janji pembangunan infrastruktur serta berbagai janji yang disampaikan saat sosialisasi dari kampung ke kampung, desa ke desa.
Menghadapi janji-janji politik dari para calon wakil rakyat ini, masyarakat Kecamatan Waigete menyebut bahwa calon DPRD tersebut sedang menipu masyarakat sehingga layak ditolak. Bagi masyarakat, jika ada calon legislatif yang datang dan memberi janji merupakan bentuk penipuan.
“Bupati kita sudah pilih dengan berbagai program dan visi misi. Sedangkan DPRD kita akan pilih untuk perjuangkan program-program yang tertuang dalam RPJMD. Saya harus mengingatkan kembali agar masyarakat tidak salah pilih,” ujar Urbanus Woga, salah satu Tokoh Masyarakat Kecamatan Waigete melalui sambutannya dalam kegiatan kampanye yang digelar Wenseslaus Wege, S.Fil Calon Anggota DPRD Sikka dari Partai Hanura Dapil Sikka tiga Nomor Urut 7 di Desa Pogon, Minggu (7/7/2019).
Baca juga: Ribuan Orang Hadiri Kampanye Wens Wege, Caleg Hanura Dapil Sikka 3
Baca juga: BeJo Ajak Rakyat Menangkan Jokowi-Amin
Urbanus Woga mengatakan, di dapil tiga terdapat 116 Calon Anggota DPRD Sikka. Pada dasarnya semua hadir untuk mewakili rakyat Dapil Sikka tiga. Namun perlu dilihat apabila ada calon yang datang berjanji bangun ini dan bangun itu maka harus dihindari.
“Saya tidak setuju jika ada calon yang datang dengan janji bangun ini dan itu. Wakil rakyat itu tugasnya mengawasi pemerintah atas berbagai program kerja yang sudah diakomodir dalam RPJMD. Kalau ada yang janji lagi berarti itu tidak benar. Itu penipuan kepada masyarakat dapil Sikka tiga,” ujar pensiunan PNS itu.
Baca juga: NTT Punya Kopi Flore, Kenapa Minum Kopi Lain?
Baca juga: Arus Massa Tak Terbendung, Jokowi: Batam Pecah, Sungguh Luar Biasa
Menurutnya, memilih pemimpin baik bupati, gubernur dan presiden tujuan agar pembangunan semakin maju. Untuk percepat pembangunan masyarakat butuh wakil rakyat (DPR/DPRD). Wakil rakyat tugas membuat regulasi, membahas anggaran dan melakukan pengawasan. Artinya, hanya pemerintah yang memiliki visi misi dan program kerja, sedangkan DPRD/DPR mendukung pelaksanaan program yang sudah direncanakan pemerintah yang kemudian disetujui dalam RPJMD.
“Jadi kalau ada calon DPRD yang datang membawa sejumlah janji, saya kira rimu puhe na’in (mereka tipu,red). Jadi kita harus memilah, mana yang harus kita pilih dan mana yang tidak,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Calon Anggota DPRD Sikka, Wenseslaus Wege, S.Fil menggelar kampanye terbuka di Kampung Koker, Desa Pogon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Minggu (7/4/2019). Kurang lebih seribu orang menghadiri kegiatan politik ini. Warga datang dari sejumlah desa di wilayah daerah pemilihan Sikka tiga.
Pantauan SuaraFlores.Net, kegiatan kampanye ini diawali dengan penyambutan Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Hanura, Petrus Selestinus dan Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP Hanura, Silvester Nong Manis dalam suasana kekeluargaan. Para pengurus Hanura Pusat dan Daerah ini disambut secara adat melalui sapaan adat dan musik gong waning dan tarian hegon (g).
“Kampanye hari ini saya gelar dalam suasana adat budaya yang penuh kekeluargaan. Digelar tanggal 7 untuk saya di nomor urut 7. Bagi saya ini sebuah cerita politik yang baik di balik pertemuan bersama keluarga besar dan para pendukung dari desa lain. Tentu momen ini untuk menyatukan tekad meraih perubahan, menyadarkan masyarakat bahwa kemenangan diraih karena adanya persatuan dari sisi budaya dan adat istiadat. Ini bagian dari adat. Politik tidak boleh lupakan adat dan budaya,” ujar Wens, pria murah senyum ini kepada SuaraFlores.Net di Kampung Koker, (7/4). (sfn02).