JAKARATA-SUARAFLORES.NET, BPJS Kesehatan terus melakukan sosialisasi tentang pelayanan kesehatan yang membantu masyarakat. Berbagai cara dilakukan dengan tujuan mendekatkan pelayanan dalam mengakses informasi pelayanan kesehatan yang mudah. Ini merupakan visi BPJS Kesehatan terhadap Program JKN – KIS yaitu terwujudnya jaminan kesehatan semesta (Universal health Coverage/UHC) bagi seluruh rakyat Indonesia pada 01 Januari 2019 mendatang.
Keberlangsungan finansial menjadi salah satu fokus kerja BPJS Kesehatan di tahun 2017, guna menjamin sustainibilitas program JKN-KIS. Peningkatan rekrutmen peserta potensial dan meminimalkan adverse selection menjadi bagian dari cara BPJS memudahkan pelayanan kepada peserta. Di sisi lain diperlukan peningkatan kolektibilitas iuran peserta, peningkatan kepastian dan kemudahan pembayaran iuran. Efisiensi dan efektivitas pengelolaan dana operasional serta optimalisasi kendali mutu dan kendali biaya Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan menjadi bagian program ini.
Untuk dapat mewujudkan program ini sangat diperlukan strategi menjadi fokus utama. Bahwa selama ini BPJS Kesehatan bekerjasama dengan pihak-pihak perbankan sebagai upaya peningkatan kolektabilitas iuran peserta JKN-KIS melalui berbagai inovasi dan terobosan produk perbankan. Salah satu upaya yang dikembangkan adalah Program Tabungan Sehat yang saat ini bekerjasama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero).
“Melalui Tabungan Sehat diharapkan peserta JKN-KIS khususnya yang memiliki tunggakan dapat lebih mudah menyelesaikan kewajibannya membayar iuran peserta JKN-KIS. Langkah BNI ini selaras dengan strategi BPJS Kesehatan untuk keberlangsungan finansial diantaranya peningkatan kolektabilitas iuran peserta dan peningkatan kepastian dan kemudahan pembayaran iuran. Tentu kami harus memberi atas langkah manajemen BNI untuk senantiasa mendukung Program JKN-KIS,” jelas Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan, Kemal Imam Santoso di Jakarta (21/11) melalui release yang diterima suaraflores.com dari Humas BPJS Kesehatan Cabang Maumere, 22/11/2017.
Imam Santoso menambahkan bahwa saat ini terdapat peserta JKN-KIS yang menunggak pembayaran iuran dan sudah terlanjur memiliki tunggakan yang cukup besar. BPJS Kesehatan senantiasa mengingatkan peserta untuk membayar iurannya baik secara langsung maupun melalui Kader JKN. Alhasil cukup banyak peserta yang berniat melunasi tunggakannya, namun ada sebagian peserta yang tidak bisa melunasi. Diharapkan melalui inovasi produk perbankan Tabungan Sehat, menjadi jawaban atas permasalahan ini. Tujuan agar peserta tidak lagi mengalami hambatan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
Dijelaskan bahwa mekanisme peserta yang ingin mengikuti program angsuran melalui tabungan sehat ini sangatlah mudah. Pertama, peserta JKN-KIS datang ke Kantor Cabang BNI terdekat dengan membawa KTP, KK, Kartu JKN-KIS dan setoran awal Rp. 100.000,-. Oleh petugas BNI, peserta akan mendapatkan gambaran jumlah setoran bulanan yang harus disetor sesuai dengan jumlah tunggakan dan jangka waktu yang diinginkan. Setelah menentukan jumlah setoran dan jangka waktu, peserta mengisi form autodebet pembayaran iuran BPJS Kesehatan. Setoran selanjutnya peserta dapat melakukan melalui Agen BNI 46 terdekat diseluruh Indonesia maupun ke Kantor BNI terdekat. Saldo peserta tidak akan didebet sebelum memenuhi dari jumlah yang ditentukan.
Imam Santoso mengatakan bahwa produk simpanan ini merupakan langkah awal mempermudah aksesibilitas masyarakat terhadap layanan keuangan perbankan. Kedepannya diharapkan ada layanan-layanan keuangan lainnya yang dapat disinergikan antara BPJS Kesehatan dengan BNI. Bank-bank lain pun diharapkan dapat mengambil bagian dalam upaya mendukung Program JKN-KIS.
“Kami juga menghimbau kepada peserta untuk tetap rutin membayar iuran atau tidak lupa membayar iuran. Kami bekerjasama dengan beberapa bank untuk mekanisme autodebet ini. Karena itu, sejak awal, salah satu trigger yang telah dilakukan oleh BPJS Kesehatan adalah dengan mensyaratkan calon peserta kelas 1 dan 2 memiliki rekening tabungan agar lebih mudah membayar iuran melalui autodebet maupun layanan perbankan lainnya,” tandasnya. (yanes).