Dana Desa Harus Dukung Layanan PAUD HI

by -59 Views

WAIKABUBAK, SUARAFLORES.NET,- Pemerintah desa harus mendukung layanan pengembangan anak usia dini holistik integrative atau PAUD HI. Agar layanan ini maksimal maka pemerintah desa bisa mensuportnya dengan menyediakan anggaran yang bersumber dari dana desa.

Demikian yang disampaikan Kepala Bidang Pembangunan Manusia dan Masyarakat Bappeda Kabupaten Sumba Barat, Raymond L. K. Dena, S.STP di hadapan masyarakat Desa Harona Kalla ketika melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) PAUD HI pada Rabu (4/9) lalu bertempat di TK. Tana Nyale.

Layanan PAUD HI yang dimaksud Raymond adalah layanan kesehatan dan gizi, layanan Pendidikan, layanan pengasuhan dan layanan perlindungan anak. keempat komponen layanan tersebut akan mendukung terciptanya bayi dan balita yang sehat dan cerdas. Dengan demikian akan lahir generasi emas yang bisa menjadi modal dasar pembangunan karena kita memiliki sumber daya manusia (SDM) yang baik. Karena menurut Kabid PMM ini, konsep PAUD HI adalah anak yang sehat, tumbuh kembang yang optimal sehingga tidak stunting, anak cerdas karena diasuh di kelompok bermain, orang tua bayi balita yang terampil dalam pengasuhan anak serta adanya kelompok kerja perlindungan anak yang secara rutin melakukan sosialisasi perlindungan anak di setiap dusun, sekolah dan berbagai forum pertemuan di desa termasuk menangani berbagai kasus kekerasan anak. Selain itu, juga melakukan pendataan anak yang belum memiliki akte kelahiran dan mengurusi akte kelahiran buat anak-anak di desa.

Kabid PMM Bappeda menjelaskan, setiap anak yang lahir harus direncanakan secara baik agar tidak menjadi beban masa depan yakni beban keluarga dan beban pemerintah. Alasannya adalah fondasi pembangunan yang paling tepat itu dimulai dari pembangunan anak usia dini yakni mulai dari janin dalam kandungan, kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar hingga Pendidikan tinggi.

“Terkadang kita hanya fokus membangun infrastruktur atau penyediaan sarana prasarana saja. Setiap infrastruktur yang kita bangun itu ada masa berlakunya. Ada masa akan rusak sehingga kita harus keluarkan anggaran lagi untuk perbaiki atau rehab. Saya sarankan agar pemerintah desa dan masyarakat memaksimalkan anggaran dana desa yang ada untuk membangun SDM. Penuhi kebutuhan ibu hamil agar anak dalam kandungan sehat, sediakan anggaran untuk posyandu, PAUD, BKB dan urusan perlindungan anak di desa, “pintanya.

Dengan memberikan dukungan anggaran bagi layanan PAUD HI, maka akan ada generasi emas yang bisa melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di daerah dan nasional. Ia berharap agar pemerintah desa tidak tanggung-tanggung ketika mau mengalokasikan anggaran buat PAUD HI.

Raymond menambahkan, membangun Gedung PAUD yang sudah ada terlihat cukup bagus, namun, kalau anak-anak dan ibu hamil tidak sehat maka ada ketimpangan dalam pembangunan. Ketimpangan akan lebih terasa lagi kalau kita terlambat menangani maka generasi akan terputus sehingga berdampak pada meningkatnya kemiskinan. Hasilnya, pada belasan tahun nanti bisa terjadi pengangguran dan angkatan kerja yang produktif akan menurun.

“Kalau layanan PAUD HI didukung secara maksimal maka setiap anak akan mendapat stimulasi yang lengkap baik fisik maupun non fisiknya. Karena, ada asupan gizi yang rutin, layanan kesehatan yang memadai. Dengan PAUD HI, pemerintah desa harus mengupayakan agar tidak ada kematian ibu dan tidak boleh ada kematian bayi dan balita, “ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Harona Kalla, Dolpinus Ngila Dudu, mengatakan, pihaknya sebagai pemerintah desa akan mendukung kegiatan PAUD HI dengan menyediakan anggaran dan program. Hanya saja, pihaknya membutuhkan pendampingan dari pemerintah kabupaten kepada para pengurus Taman Pawoda Desa Harona Kalla agar bisa melaksanakan peran dan fungsinya. Jika ada pendampingan yang intensif, ia yakin Taman Pawoda Desa akan tahu bagaimana cara bekerja dan melaksanakan perannya masing-masing. Kepala Desa Harona Kalla juga berencana dalam tahun 2019 ini akan membangun Gedung PAUD lagi agar semua anak bisa akses ke PAUD.

Sementara itu, Pengelola TK Tana Nyale, Paulus Rawa Suka, menyambut baik kegiatan Monev PAUD HI. Dengan adanya monev maka akan diketahui sejauh mana pelaksanaan program di desa dan akan ada rekomendasi untuk pelaksanaan PAUD HI di desanya.

Dalam Monev PAUD HI kali ini, Tim Taman Pawoda Kabupaten Sumba Barat terdiri dari perwakilan Bappeda, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Pendidikan, Stimulan Institut Sumba dan Save The Children Sumba. (bkr/SFN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *