ENDE, SUARAFLORES.NET—Menghadapi pesta demokrasi pemilihan kepala daerah di NTT, ada berbagai cara yang tidak mendidik dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai kemenangan. Cara-cara tersebut disebarkan melalui media sosial seperti grup-grup facebook, whatsApp, Twitter dan lain sebagainya.
Menghadapi kondisi tersebut, Komandan Kodim 1602 Ende, Letkol Kav Suteja mengajak masyarakat untuk perangi kabar bohong atau hoax. Masyarakat Kabupaten Ende diharapkan melakukan cek dan ricek atas setiap informasi dan berita yang diperoleh. Langkah ini dilakukan Kodim Ende untuk menghindari konflik di tengah masyarakat.
“Setiap berita yang diterima harus dicerna secara akal sehat dan tidak boleh terprovokasi. Berita yang diterima harus dicerna terlebih dahulu untuk menghindari konflik. Selain berpotensi konflik, masyarakat Ende pun pasti berhadapan dengan urusan hukum. Ini yang harus dihindari,” ujar Suteja belum lama ini.
Baca juga: Kapolres Sikka: Stop sebarkan kabar bohong atau hoax
Baca juga: Maraknya Pengguna Akun Palsu, TNI Maksimalkan Kerja Intelijen
Kepada Suaraflores.net, Suteja menjelaskan bahwa TNI memiliki peran penting dalam penyelenggaraan Pilkada 2018. TNI turut mengawal dan mengamankan penyelenggaraan pilkada yang Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) bersama Polri, serta menjamin netralitas TNI/PNS TNI dengan menindak tegas oknum-oknum yang tidak netral.
“TNI memiliki peran penting. Salah satu tanggungjawab yaitu mengajak masyarakat untuk perangi kabar bohong,” ujarnya.
Suteja juga berharap agar para pengguna akun palsu media sosial untuk sesegera mungkin menghentikan dan tidak boleh lagi membuat akun palsu.
“Saya mengajak keluarga besar TNI untuk bersama-sama memantau penyerbar kabar bohong melalui akun-akun palsu. Ini tugas dan tanggungjawab TNI untuk menyukses pelaksanaan pesta demokrasi yang aman dan damai,” ajaknya. (sfn05).