MAUMERE, SUARAFLORES.NET—SMK Sint Gabriel Maumere merayahkan pesta emas yang ke-50 tahun. Kegiatan yang bertempat di Aula SMK Sint Gabriel Maumere, Jalan Soekarno Hatta Kelurahan Kota Baru, Kota Maumere diwarnai dengan pentas seni budaya, Sabtu (03/03/2018).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Sikka (Plt) Drs. Paulus Nong Susar, Dandim 1603/Sikka Letkol.Inf. Sugeng Prihatin, S.Sos, M.Sc, M.Tr. (HANLA), sesepuh, Danile Woda Pale, Kepsek SMK Sint Gabriel, Sabonama serta para guru siswa/i dan undangan lainnya.
Sugeng Prihatin dalam kesempatan itu mengatakan bahwa nilai budaya serta kreasi seni yang dibawakan oleh siswa/i, baik dalam seni tari maupun paduan suara dengan pakaian budaya tradisional tenun ikat Sikka, sangatlah memberikan dampak sertai nilai positif. Melalui kreasi seni siswa/i pelajar SMK Sint Gabriel ini dapat membangun dan menjaga nilai seni budaya, kearifan lokal yang ada di Nian Tanah Sikka.
“Saya menghimbau kepada segenap kaum muda khususnya para pelajar agar tidak tergiur secara berlebihan akan media sosial ataupun internet yg mana sangatlah berpengaruh dalam mengubah pola pikir baik secara negatif maupun positif. Temukanlah dan kembanglah nilai seni dan budaya dalam hal ini seni keterampilan serta kreasi budaya, lalu promosikanlah sehingga orang luar daerah dapat mengetahui akan seni budaya di Nian Tanah Sikka ini yang unik ini,” ajak Sugeng.
Baca juga: Melati Kirana “Si Macan” NTT Ingin Jadi Putri Indonesia 2018
Baca juga: Boby Tunya Promosi Danau Tiga Warna Melalui Pita Suara
Dikatakan Sugeng bahwa lembaga pendidikan yakni SMK Sint Gabriel Maumere menjadi salah satu lembaga pendidikan yang dapat membentuk pola pikir serta karakter dan keterampilan para pelajar. Para pelajar harus patuh dan taat dan terus belajar tentang seni dan budaya daerah. Bahwa jaman kian maju, perkembangan teknologi kian pesat namun nilai-nilau budaya tak boleh ditinggalkan.
“Setiap daerah memiliki keunikan akan seni budaya. Sebagai generasi penerus bangsa wajib mengetahui dengan terus mencaritahu dan terus memahami secara seksama. Melalui perayaan pesta emas sekolah ini, kiranya semua kita dapat belajar dari sejarah pembangunan sekolah yang juga didukung nilai-nilah budaya yang tentu ditinggalkan oleh leluhur daerah ini,” kata Sugeng. (sfn02).