MAUMERE, SUARAFLORES.COM–Sebuah rumah sakit yang sehat dan berkualitas apabila memiliki tenaga medis yang lengkap dengan fasilitas memadai. Berbeda dengan kondisi Rumah Sakit T.C Hillers yang kini sudah beralih status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Kurang lebih 2 bulan berlalu, BLUD ini tidak memiliki dokter ahli kandungan.
Sejumlah masyarakat di Kabupaten Sikka yang di temui SuaraFlores.Co merasa heran. Kaum perempuan sangat kesulitan untuk periksa kandungan. Menurut mereka bahwa pemerintah daerah tak boleh “dipermalukan” dengan rumah sakit tipe D atau tipe-tipe yang lainnya di Flores.
Rumah sakit T.C Hillers merupakan rumah sakit tipe C, rumah sakit rujukan 4 kabupaten di Flores, dan sudah beralih status menjadi Badan Layanan Umum. Sayang sekali pelayanan masih jauh dari kualitas karena tenaga medis (dokter) masih kurang dan fasilitas sangat minim.
“Kita mau periksa di dokter kandungan tapi dokter tidak ada. Kami minta pemerintah daerah untuk serius menghadirkan dokter kandungan. Gimana ya, kalau para ibu hamil tidak pernah periksa kandungan di dokter. Kita bisa kembali ke jaman batu,” kata Magdalena kepada SuaraFlores.Co, seorang perempuan muda yang tengah hamil ketika mendatangi salah satu Puskesmas di Maumere.
Ironisnya, dalam waktu dekat, yaitu tahun 2017, Kabupaten Sikka akan diproklamirkan menjadi kabupaten menuju layak anak. Rencana positif pemerintah ini nampak terkendala bertolak belakang dengan fakta rill yang ada. Dokter kurang, dokter kandung tidak ada dan pinjam pakai. Fasilitas dokter tidak memberikan keamanan dan kenyaman sehingga mereka sulit bertahan melayani masyarakat Kabupaten Sikka.
Direktur BLUD T.C Hillers Maumere, dr. Sinaga membenarkan fakta yang dialami rumah sakit yang dipimpinnya. Kondisi ini terjadi ketika dr. Agustinus (dokter ahli kandungan,red) yang selama ini melayani masyarakat Kabupaten Sikka, sudah ditarik oleh Pemda Manggarai Barat.
“Dokter Agus sudah ditarik pulang oleh Pemda Manggarai Barat sejak Maret 2016 lalu. Sejak itu kita tidak ada dokter kandungan. Selama ini Dokter Agus merupakan tenaga pinjaman. Karena Pemda Manggarai Barat sudah membangun rumah sakit sehingga Dokter Agus ditarik pulang” kata Dokter Sinaga ketika di temui SuaraFlores.Co, Rabu (11/5/2016) di Maumere.
Mengatasi masalah emergency ini, lanjut Sinaga, pihaknya telah dibantu oleh seorang Dokter Kadek, dosen Udayana Bali. Dia sudah kembali karena harus melayani kegiatan kuliah di kampus Udayana Bali.
“Saya sendiri sudah bertemu Wakil Bupati Flores Timur dan Direktur Rumah Sakit dr. Hendrikus Fernandes Laratuka. Karena mereka memilik 3 dokter ahli kandungan sehingga mereka sepakat untuk mengirim satu tenaga dokter untuk kita. Sayangnya, jawaban kesepakatan belum ditepati sampai hari ini. Jadi kita menunggu saja karena Pemda mungkin masih sibuk Tour de Flores” katanya. (M-16/SF).