LARANTUKA, SUARAFLORES.NET–Sungguh ironis, meski baru saja dikunjungi Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan dan Menteri BUMN, Rini Soemarmo, pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium masih langkah dan harganya pun mahal.
Penjual premium eceran per botol tembus Rp. 15.000. Dan, ini hampir terjadi di seluruh Flores Timur dana Lembata. Warga pengguna premium, terutama masyarakat ekonomi menengah dan kecil mengaku sangat tercekik. Demikian pula dengan para pengecer. Tidak ada pilihan lain, selain menaikan harganya, karena untuk mendapatkan premium di Larantuka semakin sulit.
Baca juga: Mengais Rejeki di Balik Arang Tempurung, Petrus Raih 15 Juta per Bulan
Maria dan Petrus, warga Wulanggitang kepada Suaraflores.net mengungkapkan keprihatinannya terkait kelangkaan dan mahalnya premium.
“Sebagai pemakai premium, kami sangat tertekan dengan situasi ini. Kami minta pemerintah harus segera turun tangan. Jangan sampai ada pihak yang bermain menimbunnya, lalu menjual dengan harga mahal,”pungkas Petrus.
Para pengecer juga mengeluh hal yang sama.
“Makin susah dapat premium, sehingga harga terpaksa naik,” ujar Nus Bataona, salah satu pengecer saat ditemui media ini.
Terasa sekali stagnasi ekonomi hingga pelosok desa di Flotim, akibat langka dan mahalnya premium. Roda perekonomian cenderung melamban. Imbasnya ekonomi biaya tinggi. Daya beli masyarakat melemah.
Peringatan keras Menteri ESDM Ignas Jonan agar Pertamina tidak memaksa warga beli pertalite dengan mengosongkan premium mesti jadi perhatian serius mengakhiri krisis premium di Flotim. (robert).