SUARAFLORES.NET-Jika tak ada halangan maka Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto akan melakukan kegiatan tanam perdana 40 hektar sawah baru di Flores Timur pada 20 Desember 2017 nanti. Sawah seluas 40 hektar ini sedang digarap di Daerah Irigasi Hewa Kecamatan Wulanggitang Flores Timur.
Saat ini pihak terkait sedang melakukan komunikasi intensif untuk memastikan kehadiran Panglima TNI Marsekal Hadi. Berbagai persiapan lainnya, termasuk finishing tambahan 4 hektar lagi untuk genapi target 40 hektar.
Demikian informasi yang diterima suaraflores.com saat turun langsung ke lokasi percetakan sawah baru Hewa, Selasa, 12/12/2017 siang melihat berbagai persiapan yang dilakukan.
Melalui Tim Teknis Cetak sawah 2017 dari Kodim 1624 Larantuka, Sersan Kepala Stanis Koten diperoleh informasi bahwa direncanakan tanam perdana 40 hektar sawah baru, dilaksanakan tanggal 20 Desember 2017 oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Hal ini masih menunggu kepastian dari pihak terkait yang sedang melakukan komunikasi langsung.
“Yah, kita harapkan begitu. Bapak Panglima TNI yang turun, “ujar Stanis Koten. Ia juga memastikan bahwa lahan sedang dipersiapkan, termasuk benih pun sudah disemaikan. Sementara kesiapan para petani pun terus dilakukan. Saat ini sudah terbentuk 3 kelompok tani. Tiga kelompok tani tersebut antara lain; Kelompok Rianak yang diketuai Gabriel Doler Tapun dengan 46 anggota, Kelompok Rungat diketuai Yosef Wutun Liwu dengan 14 anggota dan Kelompok Riigete, diketuai Karolus Tabu Liwu dengan 74 anggota.
“Tiga kelompok ini mengolah total sawah baru yang sudah dicetak sebanyak 97 hektar. Tahun 2016 sebanyak 57 hektar dan 2017 40 hektar, “sebut Sersan Kepala Stanis Koten lebih jauh.
Hanya saja, sambungnya, pekerjaan ini sangat terkendala dengan kurangnya eksavator, dimana hanya satu unit milik PT. Talenta Retalindo Jaya. Debit air pun sangat kecil karena kapasitas tampung bendungan Hewa yang relatif sangat kecil ditambah posisinya yang tidak terlalu di ketinggian.
Hal inipun diakui Gabriel Doller Tapun, Ketua Kelompok Tani Rianak. Menurutnya, pengerjaan sawah baru ini akan lebih baik jika kapasitas tampung bendungan ditingkatkan. Olehnya, sangat diharapkan perhatian pemerintah terkait bendungan Hewa. “Jaringannya pun mesti terus dibersihkan, “tambah tokoh masyarakat, Lorens Rugi.
Demikian pula pengadaan pupuk organik bagi para petani pun perlu diatur oleh pemerintah daerah. “Kami minta agar produk pupuk yang dipakai adalah organik. Jangan kimia. Pupuk organik yang sudah kami kenal dan pakai adalah PT. Natural Nusantara (NASA). Apalagi sudah ada sosialisasi bersama NASA, “pungkas Gabriel Doler.
Sementara, menurut informasi dari Stokist NASA EB-1262 Estin Meman, Kadis Pertanian Flotim, Anton Wukak Soge juga sudah berkomitmen mendorong penggunaan produk organik NASA di Sawah baru Daerah Irigasi Hewa tersebut. (war/sfn03).