RUTENG, SUARAFLORES.NET– Dinas Pertanian dan Perkebunan (Disperbun) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai menggelar pencanangan penanaman kedelai secara simbolis di atas areal seluas 600 ha di Desa Kajong, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai, tepatnya di Lingko Watu Ireng, Golo Koe.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT, Ir.Yohanes Tai Ruda, dalam sambutannya mengatakan, pembangunan pertanian hanya untuk kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani dan masyarakat.
“Kegiatan hari ini harus menyejahterakan masyarakat dengan mana semua pihak terutama PPL sungguh serius berada di lapangan untuk mengarahkan masyarakat petani,”kata Ruba, Selasa (23/5/16) di Desa Kajong.
Dia berjanji bahwa pihaknya akan terus berupaya agar masyarakat Kajong terus dibantu dari sisi hortikurtura. Kajing adalah daerah wilayah potensial untuk mendukung pangan di NTT, karena itu pihaknya akan mendorong terus masyarakat agar terus mengembangkan pertanian di Kajong dan daerah lainnya di NTT.
Wakil Bupati Manggarai, Drs. Viktor Madur dalam sambutannya mengatakan, Kontribusi PDRB Kabupaten Manggarai dari sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan sebesar 25,48% atau 77.695.000.000,- rupiah dari total PDRB Kabupaten Manggarai tahun 2015 sebesar Rp3.024.862.000.000,-
Hal ini, kata dia, akan berdampak terjadinya kerentanan ekonomi Manggarai karena resiko subsektor sangat tinggi terutama turunnya propduksi sebagai akibat dari bencana alam, seperti kekeringan, banjir, tanah longsor, serangan hama dan penyakit tanaman.
Menurut Madur, pencanangan penanaman kedelai representasi dari agenda Jokowi-JK untuk ketahanan pangan terutama padi, jagung dan kedelai dan bidang hortikurtura swasembada cabe dan bawang merah. Hal itu tertuang dalam penetapan target nasional padi tahun 2015 sebesar 73,4 juta ton dan jagung 20 juta ton dan kedelai 1,2 juta ton, yang selanjutnya target tersebut dibagikan ke setiap kabupaten kota di Indonesia.
Capaian produksi Kabupaten Manggarai 2015, ungkapnya, sebesar 101.287 ton GKG mengalami penurunan produksi sebesar 5.774 ton GKG atau 5,40% dari produksi tahun 2014 sebesar 107.061 ton GKG. Hal itu sebagai akibat dari anomali iklim yang menyebabkan terjadinya gagal tanam tahun 2014 seluas 1.677 ha dari luas tanam tahun 2014 sebesar 23.328 ha termasuk menurunnya produktivitas sebagai akibat serangan hama tanaman.
Mengenai target produksi padi tahun 2016 sebesar 109.641 ton GKG dari target luas tanam sebesar 23.328 ha dan target panen musim tanam pertama tahun 2016 sebesar 66.346 ton GKG atau 60,5% dari target produksi tahun 2016.
Mengenai luas panen sampai akhir April 2016 sebesar 4.468,2 ha dengan total produksi sebesar 21.894,2 ton GKG. Sedangkan, luas tanam jagung 2015 sebesar 3.970 ha atau mengalami penambahan luas tanam sebesar 443 ha dari luas tanam tahun 2014 sebesar 3.523 ha.
Sementara itu, produksi jagung tahun 2015 sebesar 8.444 ton pipilan kering lebih besar dari produksi tahun 2014 sebesar 2.121 ton pipilan kering dari total produksi tahun 2014 sebesar 6.323 ton pipilan kering. Soal capaian produksi jagung sampai dengan bulan April 2016 sudah mencapai 6.594 ton pipilan kering atau mencapai 70% dari target produksi jagung tahun 2016 sebesar 9.355 ton pipilan kering.
Selain itu, produksi kedelai 2015 sebesar 740 ton brangkasan kering lebih besar dari produksi kedelai tahun 2014 sebesar 328 ton brangkasan kering dan produksi sampai dengan bulan April tahun 2016 sebesar 412 ton brangkasan kering atau 51% dari target produksi tahun 2016 sebesar 806 ton brangkasan kering dengan target luas tanam tahun 2016 seluas 620 ha dan target produktivitasnya 1,3 ton/ha.
Wabup Madur tandaskan, untuk mendukung pertanian di Manggarai dengan menyediakan insfrastruktur pertanian yang memadai, meliputi pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan embung, pompanisasi baik air permukaan maupun air tanah dalam rangka terjaminnya ketersedian sumber saya air dan penyedian jalan usaha tani sebagai sarana transportasi mendukung produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikurtura termasuk penataan dan penguatan kelembagaan petani.
Anggota DPRD NTT, Yeni Veronika, SH, meminta kepada Pimpinan SKPD di Kabupaten Manggarai untuk terus berkoordinasi dengan pihak Propinsi dan harus membangun komunikasi dengan tingkat Propinsi. Dirinya meminta agar Pemkab, Pemprov harus saling berkoordinasi untuk membangun Kabupaten Manggarai ke depan karena ekonomi menjadi inti dari setiap pembangunan. Tanpa koordinasi, maka pembangunan akan mandek apalagi tidak menyambut program pusat yang menuntut kerja keras daerah. (mkr/sf)