SUARAFLORES.NET—Pada 15 Oktober 2019 lalu, tiga Anggota DPRD Kabupaten Sikka melakukan monitoring terkait pelaksanaan pekerjaan pembangunan Puskesmas Waigete. Langkah itu dilakukan tiga wakil rakyat ini untuk melihat secara dekat perkembangan fisik proyek.
Tiga Anggota DPRD Kabupaten Sikka tersebut, yakni Wenseslaus Wege (Hanura), Anton Bata (Hanura) dan Putri Waiblama (Demokrat).
Setelah memantau fisik proyek, mereka menyebut bahwa fisik proyek berjalan lambat. Mestinya, kata mereka, fisik proyek harus sudah mencapai 60 an persen.
“Pengawas kontraktor melaporkan fisik proyek baru 35 persen. Ini tidak bisa dibenarkan karena material mudah dijangkau. Bagi kami mestinya proyek ini cepat selesai bukan lambat begini,” kata Anton Bata di lokasi proyek.
Progres pekerjaan, kata Anton, belum mencapai target. Sebenarnya progres pekerjaan harus mencapai 60 persen berdasarkan kontrak.
Menurut Anton, dengan melihat penjelasan pengawas kontraktor, maka diketahui pokok masalahnya adalah pertama, pendistribusian tenaga kerja masih kurang. Kedua, pendropingan material masih terlambat. Ketiga, belum dikenakan waktu over time (lembur).
Untuk itu, lanjut Anton, tiga hal tersebut harus segera mungkin diperbaiki. Jika tidak maka proyek ini bisa macet karena sebentar lagi hujan.
“Jangan bilang karena hujan. Segera perbaiki. Tenaga kerja harus tambah, material tidak boleh terlambat dan gunakan waktu lembur. Proyek ini di mata jalan negara, material dekat. Mengapa fisiknya baru 35 persen,. Cari keuntungan jangan terlalu besarlah. Perhatikan kualitas proyek. Solusinya itu” ujarnya di hadapan pengawas kontraktor proyek.
Ia menegaskan, jika sampai November fisik proyek tidak mencapai target, maka DPRD Sikka pasti panggil PPK untuk evaluasi total dan buat surat pernyataan sikap dari kontraktor. Lanjut atau stop?
“Kalau tidak mencapai target pasti dipanggil DPRD Sikka,” tegasnya.
Harapan Hanura bahw kontraktor secepat menyelesaikan proyek berdasarkan kontrak. Kemudian lebih mempercepat keterlambatan waktu pekerjaan yang sementara tidak sesuai dengan kontrak.
Kontraktor harus aktif membangun komunikasi dengan konsultan sehingga ada instruksi-instruksi terhadap pelaksanaan pekerjaan dan masyarakat tahu.
“Kita jalankan fungsi kontrol setelah dapat informasi dari masyarakat. Kita berharap pelaksanaan proyek ini harus lebih cepat dan harus terbuka kepada masyarakat,” tandas Anton.
Berdasarkan informasi dari papan proyek, pembangunan Puskesmas Waigete ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp4.122. 619, 243, 24. Proyek yang dikerjakan oleh CV. Hesty Indah dengan alokasi waktu 160 hari kalender kerja terhitung 12 Juli 2019.
Pengawas Kontraktor kepada Suara Flores menyampaikan terima kasih atas semua kritikan dan masukan dari para wakil rakyat.
“Kami berterima kasih DPRD Sikka sudah ikut mengawasi. Semua kritikan dan masukan kami terima sebagai dukungan untuk menjaga kualitas proyek,” ujar Winanto. (sfn02).