KUPANG, SUARAFLORES.NET,–Sebagai daerah kepulauan, rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih membutuhkan pembangunan infrastruktur. Kebutuhan infrasturktur tersebut, seperti jalan, jembatan, air, listrik dan perumahan layak huni yang kini belum sepenuhnya dinikmati warga desa.
Menyadari berbagai kebutuhan infrastruktur yang belum terpenuhi, warga NTT berharap Presiden Ir. Joko Widodo yang telah bekerja keras membangun infrastruktur harus kembali menjadi presiden 2019-2024 untuk terus melanjutkan dan menuntaskan pembangunan infrastruktur di Indonesia, secara khusus NTT.
“Kami mendukung penuh Joko Widodo agar menang dalam Pilpres 2019 dan kembali menjadi presiden kedua kalinya. Jokowi telah bergerak cepat membangun infrastruktur di seluruh Indonesia demi melancarkan roda ekonomi rakyat. Nah, pada periode kedua Jokowi harus meneruskan pembangunan infrastruktur di NTT yang masih dibutuhkan rakyat,” kata Silvester Nong, salah satu anggota Relawan Jokowi Poros Benhil di sela-sela kegiatan Deklarasi Poros Benhil dan Kerja Bakti di Desa Penfui Timur,Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Kamis (18/10/2018).
Menurutnya, ada tiga kebutuhan infrastruktur yang harus diselesaikan Jokowi pada periode kedua di NTT, yaitu jalan propinsi yang hingga kini belum tuntas, sarana air minum, seperti bendungan dan embung harus terus dibangun karena NTT daerah kering yang kekurangan air. Dan pembangunan perumahan yang layak huni, serta kebutuhan listrik warga.
“Jika ke desa-desa di NTT, masih terdapat jutaan rumah rakyat di NTT yang tidak layak huni. Warga desa juga masih begitu banyak yang tidak menikmati penerangan listrik. Jadi kami minta, Jokowi-Ma;ruf harus menuntaskan seluruhnya pada masa kepemimpinan mereka nanti,” pintanya.
Baca juga: Diduga Kelompok Radikal Sudah Menetap di Labuan Bajo
Isabela, warga lainnya yang terlibat dalam kegiatan kerja bakti jalan desa sepanjang 200 meter, meminta pemerintah pusat lebih mempersiapkan sarana jalan-jalan di desa dan penerangan listrik agar menerangai warga kampung. Jika listrik tidak ada otomatis berbagai aktivitas warga sudah pasti tidak dapat berjalan.
Sementara itu, mengenai jalan propinsi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT, Ir. Andreas W. Koreh, MT, saat ditemui media ini belum lama ini, menjelaskan bahwa jalan propinsi di NTT masih butuh banyak anggaran. Alhasil, tahun ini anggaran untuk jalan propinsi akan meningkat karena adanya pemangkasan beberapa pos anggaran. Dia berharap dengan adanya peningkatan anggaran dapat membantu pembangunan jalan propinsi.
Sedangkan terkati kebutuhan perumahan layak huni, hingga saat ini belum diketahui secara pasti jumlah rumah warga di seluruh NTT yang tidak layak huni. Kepala Dinas Perumahan Rakyat NTT, Ir. Yulia Arfa beberapa kali dihubungi media ini belum berhasil ditemui karena mengaku sedang Newssibuk.
Sebelumnya, dalam kampanye pilgub NTT 2018, calon gubernur dan wakil gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josep Nae Soi yang kini menjadi gubernur dan wakil gubernur mengumandangkan kepada rakyat NTT akan menuntaskan infrastruktur dengan program Jalan, Listrik dan Air (JALA). Warga berharap Viktor dan Nae Soi tidak hanya sekedar berjanji, tetapi harus mampu menepati janji kampanye di bidang JALA dalam masa kepempinannya selama lima tahun ke depan. (bkr/sft)