LARANTUKA, SUARAFLORES.NET,–Petrus Salestinus, pemuda asal Desa Kolilanang-Adonara, terbilang cerdas membaca peluang pasar. Pasalnya, Dia langsung ‘tancap gas’ membawa pisang dari Adonara pergi menjualnya di Kupang saat mengetahui PT.ASDP Kupang resmi membuka kembali.jalur penyeberangan Kupang-Lewoleba-Deri Adonara, mulai sejak Sabtu, (6/7/2019) lalu, setelah sekian lama tidak beroperasinya Fery milik PT.Flobamora.
Suara Flores.Net, yang sudah berada di Dermaga Fery Deri Adonara, sejak pukul 05.30 Wita pun menunggu kepastian tibanya Fery milik PT.ASDP sesuai informasi yang disampaikan Manager Usaha PT.ASDP Kupang, Hermin Welkis pun sempat terkejut ketika tiba-tiba melihat sebuah mobil dump truk warna hijau melintas masuk ke area dermaga dengan muatan pisang yang penuh sesak. Truk kemudian, terus bergerak maju sampai ke dalam Fery KMP Ile Mandiri yang sudah kosong. Maklum, dermaga Fery Deri sebagai tempat terakhir sekaligus pertama bongkar-muat, sehingga sangat memudahkan kendaraan yang mau ke Lewoleba dan Kupang.
Usai memarkir truk didalam fery, dan menunggu kira-kira siapa yang sang pemilik pisang , ternyata yang muncul adalah Petrus Salestinus Ratu Loli, yang biasa disapa Ama Ratu. Sekejap, Suara Flores.Net pun langsung merapat, memberikan salam. Pasalnya, Sabtu, (06/07), pagi-pagi yang cerah bagi warga Adonara setelah sekian lama menunggu beroperasinya kembali Fery rute Deri-Kupang, ternyata tak disia-siakan begitu saja. Niat baik Pemprop NTT dibawah Nakoda baru Gubernur-Wagub Viktor Laiskodat-Josef Nae Soi bersama PT.ASDP Kupang untuk membuka kembali Jalur Fery Kupang-Lewoleba-Deri Adonara, ternyata langsung direspons positif oleh warga, seperti yang dilakukan Bung Petrus Salestinus alias Ama Ratu.
Saat diwawancarai ini, siapa pemilik mobil dan pisang, Ama Ratu spontan menjawab, semua itu miliknya. “Ini Saya punya pak. Saya mau bawa jual ke Kupang setelah tahu kalau mulai hari ini Fery PT.ASDP resmi menyinggahi pelabuhan Deri Adonara. Saya mau buktikan bahwa keputusan Pemprop NTT dan PT.ASDP Kupang ini sebuah keputusan yang sangat tepat dalam rangka membantu meningkatkan pendapatan rakyat di desa-desa sesuai motto Kita Bangkit, NTT Sejahteta. Ini juga sebagai bentuk ucapan terima kasih kami rakyat di Adonara buat Bapak Gubernur-Wakil Gubernur, Viktor Laiskodat-Josef Nae Soi dan PT.ASDP Kupang,”tandasnya penuh semangat.
Ia bahkan akui kalau ini juga merupakan hal yang baru pertama kali dilakukan. “Terus terang, ini aksi nekad saya yang pertama. Bawa pisang dengan mobil sendiri tembus Kupang. Modal yang saya keluarkan sekitar Rp10 juta, belum terhitung dengan ongkos fery pulang-pergi. Tetapi, saya yakin pasti meraih untung, meski tak banyak,”ujarnya polos saat berdiskusi bersama Suara Flores.Net di atas geladak KMP Fery Ile Mandiri dari Deri-Waijarang Lewoleba sekitar pukul 09.00 Wita.
Ama Ratu lebih jauh menjelaskan, kalau usahanya ini jauh lebih menyenangkan dan akan terus ditekuni karena juga untuk membantu para petani di desanya. “Daripada pisang buat kasih makan Babi di Kampung, lebih baik saya bawa ke Kupang supaya punya nilai manfaat lebih banyak buat warga di Kota Kupang dan sekitarnya yang membutuhkan,”sambungnya lagi.
Dia menambahkan, meski baru masuk Kupang, tapi Ia menyakini jika Pisangnya bakal laris terjual. Dan, benar saat bersama Suara Flores.Net tiba di Kota Kupang, Minggu, (7/7), sekitar Pukul 10.00 Wita, pisangnya langsung diserbu pembeli. Salah satunya Mery Surat, warga asal Desa Harubala, Adonara yang tinggal di Jalur 40 Sikumana, yang berjualan gorengan. Demikian pula, sejumlah warga Sikumana di sekitar lingkungan Air Lobang III pun langsung serbu. Umumnya, adalah pedagan gorengan dan keripik pisang.
“Aduh, ini pisang sangat bagus dan berisi. Sangat baik untuk usaha keripik pisang,”tandas salah seorang ibu yang langsung memboyong 10 tandan dengan kisaran harga Rp50.000 hingga Rp60.000. Mereka bahkan meminta Ama Ratu untuk terus memasok Pisang dari Adonara setiap pekan. Permintaan inipun langsung direspons baik oleh Ama Ratu. Dirinya menyatakan siap memenuhi permintaan pembeli.
Usaha yang dirintis Ama Ratu ini mendapat atensi khusus dari Bung Sila, Pemuda ‘Sakti’ asal Sikka, yang baru saja selesai keliling Indonesia membawa misi Pancasila Sakti, yang kebetulan bersama-sama dalam pelayaran dari Deri Adonara-Kupang. Kepada media ini, Bung Sila nyatakan, apa yang dilakukan Ama Ratu sungguh luar biasa karena membantu hasil-hasil bumi milik para petani di desa-desa, yang selama ini ‘tidur’ karena tak ada transportasi yang mengantar pulaukan. Dia bahkan, meminta Gubernur Viktor Laiskodat, dan Bupati di Lembata, Flotim, Sikka dan NTT pada umumnya agar lebih nyata mendorong kebijakan-kebijakan strategis yang langsung membawa kemajuan bagi rakyat kecil di desa-desa.
“Saya kira, tolong dibantu orang-orang kecil yang sedang punya usaha seperti ini dengan memudahkan mereka saat memasuki areal dermaga, didalam fery hingga tiba di tempat tujuan. Beri mereka rasa kenyamanan. Layani mereka dengan baik saat berada diatas dermaga dan di dalam fery,”ujarnya simpatik. Pasalnya, sebut dia, hanya dengan cara ini akan sangat membantu rakyat merasa damai di negerinya sendiri dan punya masa depan cerah. Mereka tak mungkin terpengaruh lagi dengan hasutan dari pihak lain untuk saling membenci satu sama lain. Tetapi, lebih dari itu akan semakin mencintai Indonesia dan Pancasilanya,”tutupnya. (RBT/SFN)