JAKARTA, SUARAFLORES.NET,–Menyambut laga seru sepak bola Piala Dunia 2018 di Rusia, PT. Football Momentum Asia (FMA) akan menggelar nonton bareng di seluruh Indonesia, termasuk di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). FMA melalui Panitia Nasional Nonton Bola Piala Dunia 2018, yang mengusung tema “Dengan Bola Kita Damai, Guyub dan Bersatu,” telah membentuk kepanitiaan di seluruh Indonesia untuk menggelar nonton bareng tersebut.
Menurut salah satu Panitia Nasional Piala Dunia 2018 Personal In Charge (PIC) untuk Provinsi Bali dan NTT, Paskalis da Cunha, SH, Federation International Football Association (FIFA) mempunyai kebijakan khusus mengenai nonton bareng dalam ajang Piala Dunia 2018 yang digelar 14 Juni-15 Juli 2018.
Dikatakannya, ada dua jenis nonton bareng, yaitu nonton bareng komersial seperti yang ditayangkan TV dengan acara-acara iklan, dan ada nonton bareng non komersial yang diberikan FIFA kepada masyarakat Indonesia.
‘Nonton bareng non komersial ini diberikan FIFA sebagai bentuk CRS. Pihak-pihak yang ingin melakukan acara gelar nonton bareng, perlu izin dengan syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi sebagaimana permintaan pihak FIFA,” terang Paskalis kepada Suaraflores.net, Senin (12/6/2018) di Jakarta.
Nonton bola bareng non komersial, terang Paskalis, penyelenggaraannya tidak berbayar, tidak ada iklan dan jauh dari konten-konten perusahaan maupun lambang apapun, termasuk atribut parpol. Saat ini, lanjutnya, pihak panitia nasional menggelar nonton bola piala dunia Indonesia sedang menyiapkan 800-an venue atau titik gelar nonton bareng di seluruh Indonesia.
Baca juga: Megawati “Buang” Kader, PDIP akan Tuai Malapetaka di Pilgub NTT
Untuk NTT, bebernya, ada sekitar 31 venue yang tersebar di berbagai kabupaten, kecamatan hingga desa-desa. Di Kabupaten Flores Timur berjumlah 13 venue, di Sikka 5 venue, Nagekeo 1 venue, Manggarai Timur 1 venue, Manggarai 2 venue, Lembata 2 venue, Alor 3 venue dan di daratan Timor hingga Sumba masing-masing 1 venue.
“Acara gelar nonton bareng ini akan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia sejak 17 Juni, walaupun Piala Dunia 2018 di gelar sejak 14 Juni,” ungkapnya.
Disentil Kabupaten Flores Timur mendapatkan venue terbanyak, dia menjelaskan bahwa di Flores Timur banyak relawan yang mau mencari dan mendata orang-orangnya untuk didaftarkan sebagai panitia penyelenggara di masing-masing titik sebanyak 50 orang. Dimana, di setiap titik harus memiliki akun gmail sendiri-sendiri agar bisa masuk ke link pendaftaran.
“Informasi ini sudah lama disampaikan. Mungkin karena pendaftarannya secara online, maka hal ini menjadi kesulitan tersendiri,” tutupnya. (bungkornell/sfn).