Frans Salem Terus Berbakti bagi NTT Selama Jantung masih Berdetak

by -81 Views

KUPANG, SUARAFLORES.NET,-Nama Fransiskus Salem, SH, M.Si, sudah menggema di seantero jagat politik Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pria yang lemah lembut dan santun ini telah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melayani rakyat NTT, selama kurang lebih 30-an tahun menjadi seorang birokrat tulen di jajaran Pemerintah NTT. Frans Salem adalah sosok seorang birokrat yang konsisten dan loyal bekerja, sehingga ia menyabet berbagai penghargaan dari pemerintah. Ia juga terkenal sebagai seorang birokrat yang bersih dan rendah hati.

Di akhir dari kariernya sebagai birokrat, ia ingin melanjutkan perjuangannya membangun NTT melalui jalur DPD-RI. Dan saat ini, nama Frans Salem telah terdaftar sebagai calon tetap DPD-RI di KPU NTT. Niat ini bukan baru muncul, tetapi telah lama terngiang di saat ia masih menjabat sebagai Sekda di massa Pemerintahan Gubernur Frans Lebu Raya. Ketika Suaraflores.Net menemui Frans di ruang kerjanya dua tahun silam, dan menanyakan apa rencana setelah pensiun, Frans menjawabnya dengan lembut ingin menjadi anggota DPD-RI di Senayan mewakili seluruh rakyat NTT.

“Saya mau mengabdi untuk rakyat NTT selama jantung saya masih berdetak. Maju menjadi calon DPD ini bukan keinginan saya semata, tetap karena dukungan banyak orang. Oleh karena itu, saya serahkan sepenuhnya kepada Tuhan dan kepada seluruh rakyat NTT agar cita-cita mulia ini bisa tercapai,” kata Frans Salem kepada Suaraflores.Net, belum lama ini di Kupang.

Mewujudkan keinginannya menjadi Calon Anggota DPD-RI, Frans perlahan-lahan terus mempersiapkan diri. Selain mendaftarkan diri di KPUD NTT, ia juga terus berjalan mengunjungi warga di seluruh pelosok. Berbekal pengalaman sebagai seorang birokrat dan jaringan yang telah terbangun puluhan tahun, tidak susah bagi Frans untuk menemui warga, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, petani, nelayan, buruh dan pedagang. Langkah demi langkah ia lalui mulai dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTU, TTS, Belu, Malaka, Pulau Sumba, Sabu, Rote, Alor hingga Pulau Flores.

Baca juga: Glenn Fredly: mari rawat Indonesia mulai dari timur

Frans Salem bertekad ingin memberi warna baru ketika menjadi DPD-RI nanti. Menurutnya, ada banyak kebutuhan daerah yang bisa diperjuangkan melalui jalur DPD-RI. Semua itu,  tergantung dari komunikasi politik melalui jaringan dan relasi yang telah terbangun lama di pemerintah pusat. Memang diakuinya, lembaga DPD-RI sering dilihat sebelah mata, namun baginya tidak boleh dilihat sebelah mata karena tugas dan fungsinya memperjuangkan aspirasi rakyat. Oleh karena itu, kini ia berjalan menemui seluruh lapisan masyarakat untuk mendengarkan aspirasi rakyat untuk disalurkan ketika terpilih kelak dalam pemilu legislatif 17 April 2019 tahun depan.

“Saya ingin memperjuangkan kepentingan rakyat NTT melalui jalur DPD-RI. Meskipun menjadi DPD sering dilihat sebelah mata, namun saya ingin memberi warna baru agar DPD pun menjadi lembaga yang bermanfaat bagi rakyat NTT. Saat ini, saya sedang berjalan ke seluruh pelosok, untuk meminta dukungan dan mendengarkan aspirasi rakyat yang bisa saya perjuangkan. Sebagai birokrat, saya sudah tahu betul apa saja masalah-masalah yang menjadi kebutuhan rakyat NTT,” aku Frans Salem.

Dengan moto perjuangan “Terus Berkarya dengan Ketulusan Hati untuk Daerah dan Masyarakat NTT”, Pria santun yang murah senyum ini telah membulatkan tekad berjuang bersama rakyat dalam mencapai cita-cita pembangunan menuju kesejahteraan. Walau peran DPD RI dinilai banyak kalangan lemah dalam kebijakan dan pengambilan keputusan, namun Frans ingin membuktikan bahwa DPD tetap berperan penting bagi daerah,secara khusus bagi daerah yang adalah provinsi kepulauan di perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Australia. Dengan demikian, tidak boleh dianggap remeh selama DPD –RI masih menjadi lembaga resmi yang legal secara undang-undang.

Baca juga: Pelaksana Proyek Perpipaan Wainoret Flotim akan Dilaporkan ke Kejaksaan

Untuk diketahui, Frans mengawali kariernya sebagai Staf Biro Keungan pada tahun 1986-1988, Kasubag Biro Keungan di Setda NTT pada tahun 1988-1996, Kepala Bagian (Kabag) Bina Anggaran Kabupaten/Kota di Biro Keunganan Setda NTT pada 1996-2001, dan Kabag Anggaran Biro Keungan Setda NTT pada tahun 2001-2004.

Selanjutnya, Frans terus mendapatkan kepercayaan secara berturut-turut, yaitu menjadi Kepala Biro Binsos Setda NTT pada tahun 2004-2006, Kepala Dinas Sosial Setda NTT pada tahun 2006-2008, Kepala Dinas Pendapatan dan Aset Daerah Pemprov NTT pada tahun 2008-2010, dan pada tahun 2010 Frans diangkat menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) NTT hingga tahun 2017. Selain itu, Frans juga menduduki jabatan strategis di Bank NTT sebagai Komisaris Utama Bank NTT pada 2009 -2017, yang diperpanjang hingga akhir Mei 2018.

Sebagai seorang birokrat senior dan berpengalaman, Frans dipercaya pula menduduki posisi ketua pada beberapa organisasi pemerintah dan religius, di antaranya menjadi Ketua Korpri NTT pada tahun 2010-2020 (mengundurkan diri melalui Musprov Luar Biasa oktober 2017), Ketua Umum Pengprov PTMSI NTT tahun 2009-sekarang, dan Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani  (PESPARNI) Katolik tahun 2017-2022.  Dilihat dari jam terbangnya, Frans sangat layak menjadi wakil rakyat NTT di kursi DPD-RI Senayan Jakarta. (bungkornell/suaraflores).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *