MAUMERE, SUARAFLORES.NET, Perhimpunan Mahasiswa Sikka (Permasi) Kupang melakukan gerakan literasi membaca di desa Hokor kecamatan Bola, Kabupaten Sikka. Dalam kesempatan itu Permasi Kupang menyumbang 3 Dos buku bacaan kepada masyarakat desa Hokor saat seremonial penutupan Kemah Bakti Nian Tanah (KBNT) Permasi Kupang di Aula kantor Desa Hokor, Minggu, (30/12/18)
Ketua Perhimpunan Mahasiswa Sikka (PERMASI) Kupang periode 2018/2019 Inocentius Bai Bata mengatakan, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara merupakan tanggungjawab dan peran semua pihak. Termasuk peran mahasiswa.
Di katakannya , hal utama untuk menjadi cerdas yaitu dengan banyak membaca. Namun, belakangan ini motivasi dan minat membaca terutama para pelajar sangat merosot. Untuk itu perlu ada sebuah gerakan literasi membaca.
“Minat membaca kita saat ini sangat lemah. Untuk itu kita perlu membuat sebuah gerakan literasi membaca”, ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam momentum KBNT PERMASI Kupang kali ini, Permasi Kupang bekerja sama dengan Taman Baca Masyarakat (TBM) NTT Untuk memberikan sumbangan buku ke masyarakat desa Hokor.
“Dalam momentum KBNT ini, sebagai bentuk kepedulian kita terhadap nian tanah Sikka, kami bekerja sama dengan TBM NTT Untuk memberikan sumbangan buku. Dan di desa Hokor ini adalah titik pertama dan langkah awal kita untuk menggerakkan literasi di kabupaten Sikka ini”, katanya.
Baca juga: Buka Kegiatan KBNT PERMASI Kupang, Bupati Sikka Ajak Mahasiswa Gotong Royong Bangun Sikka
Baca juga: PERMASI Kupang Sebut Bupati Sikka Kebanggaan Kaum Milenial
Sementara Kepala Desa Hokor Yoseph Nonce sangat mengapresiasi kepedulian Permasi Kupang untuk menggerakkan literasi dengan menyumbang buku kepada masyarakat desa Hokor. Menurutnya, gerakan untuk rajin membaca ini harus perlu di dorong karena masyarakat terutama para pelajar sudah jarang membaca buku.
“Atas nama seluruh masyarakat desa Hokor, saya sampaikan terima kasih banyak kepada ade-ade Permasi Kupang yang peduli terhadap kami. Memang sekarang ini semangat membaca sangat berkurang. Padahal untuk menjadi seorang yang pintar harus banyak membaca”, katanya.
Ia menambahkan, di desa Hokor sendiri sudah memiliki perpustakaan dan terdapat banyak buku. Namun buku-buku yang ada itu tidak pernah di baca oleh masyarakat. Untuk itu ia mengajak masyarakat desa Hokor untuk sering ke perpustakaan desa untuk membaca. ” Kami di sini juga ada perpustakaan desa. Namun, masyarakat kita ini mungkin sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak pernah ada yang datang untuk membaca. Saya minta mari kita semua mulai biasakan diri untuk banyak membaca”, ajaknya. (yordan).