ICW Kembali Buka Sekolah Anti Korupsi untuk Kaum Muda

by -58 Views
Suara Flores

SUARAFLORES.NET — Indonesia Corruption Watch (ICW) merupakan sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) yang dibentuk dengan misi mengawasi dan melaporkan kepada publik terkait berbagai aksi korupsi yang terjadi di Indonesia. Selain mengungkap berbagai kasus korupsi, ICW memiliki cara ampuh untuk mencegah timbulnya kasus korupsi yakni membuka Sekolah Anti Korupsi (SAKTI) di tahun 2018.

Seperti dilansir di laman antikorupsi.org, ICW kembali membuka Sekolah Anti Korupsi khusus untuk kaum muda berusia 17 sampai 25 tahun.

Ada sejumlah persyaratan yang ditentukan antara lain; kaum muda berusia 17 sampai 25 dan terbuka bagi seluruh bidang akademik. Melampirkan daftar riwayat hidup (Curiculum Vitae), foto diri terbaru, kartu indentitas yang masih berlaku (scan/fotocopy), dan surat izin orang tua.  Melampirkan motivation letter (Mengapa saya mengikuti SAKTI2018), mengikuti dan lulus seluruh tahapan seleksi.

Bagi peserta yang lolos bersedia membayar biaya komitmen sebesar Rp. 750.000 (peserta yang lolos, seluruh biaya akomodasi dan transportasi akan ditanggung oleh ICW).

Proses pendaftaran dilakukan secara online dengan mengisi formulir dan unggah (upload) seluruh berkas persyaratan. Bagi masyarakat atau kaum muda yang berminat dapat mengunjungi laman web antikorupsi.org.

Baca juga: Air Terjun Ngabatata Aset Wisata Nagekeo yang Tersembunyi

Salah seorang warga kabupaten Sikka memberi apresiasi terhadap langkah yang ditempuh oleh ICW dalam memberantas korupsi dan mencegah terjadinya korupsi di tanah air.

“Ini sebuah langkah yang sangat tepat untuk mendidik anak-anak atau generasi penerus bangsa menjauhkan diri dari korupsi. Bahwa korupsi adalah penyakit yang tengah menggerogoti para pemimpin di Indonesia. Korupsi sedang menghantui para pemimpin atau calon pemimpin dan terlihat masih sangat sulit untuk dihindari. Karena itu, saya dukung langkah yang ditempuh ICW dalam mencegah aksi korupsi ke depannya menuju Indonesia maju dan bersih dari korupsi,” ujar pria yang akrab disapah Nong Mitan, salah satu tukang ojek yang sering berdiskusi tentang isu politik di NTT bahkan Indonesia, Sabtu (26/5/2018) pagi di Kota Maumere. (sfn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *