
PANTAI Watu Bela adalah salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pantai yang terletak di bagian Selatan Pulau Sumba ini memang tak banyak yang diketahui oleh para wisatawan karena akses jalan yang dilalui hanyalah jalan tanah.
Pantai yang dihiasi ratusan Pohon Kelapa semakin menambah keindahan alam. Keindahan Pantai Watu Bela ini ditandai dengan dinding pantai yang bertembokan batu putih serta pasirnya bagaikan permadani yang terasa lembut saat kita menjejakan kaki di atasnya.
Selain itu, laut yang berwarna kehijauan oleh karena pantulan pepohonan di tepi pantai semakin menyempurnakan keindahan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tidaklah mengherankan jika oleh banyak pengunjung menyebutnya Pantai Watu Bela ibaratnya serpihan Firdaus yang hilang dan jatuh di tanah Lamboya.
Kepuasan para pengunjung atau wisatawan semakin sempurna bila memaski gua alam di tepi pantai ini. Ibarat sebuah bangunan bawah tanah, gua berdiameter 15 meter dengan tinggi sekitar 4 meter ini menjadi daya tarik tersendiri untuk diabadikan dalam bentuk foto atau video. Tidaklah mengherankan kalau memasuki gua ini, rasanya ingin berlama-lama di dalamnya. Dari dalam gua, kita juga bisa memandang ke arah lautan karena ada sebuah pintu gua yang secara alami menjadi tempat masuk keluarnya air laut.

Pada bagian luarnya, ada sejumlah serpihan bebatuan yang runtuh dari tepian bukit pantai yang juga menjadi daya tarik tersendiri untuk diabadikan. Namun, untuk menaikinya para pengunjung harus berhati-hati agar tidak terjatuh apalagi tercebur ke dalam laut.
Sejumlah pengunjung saat ditemui di bibir Pantai Watu Bela pada Sabtu, 16 Februari lalu, mengemukakan kekagumannya atas keindahan pantai ini. Robby Saunoah, wisatawan asal Kefamenanu, mengatakan, Pantai Watu Bela sangat eksotis dengan pemandangan pantai yang sangat menarik dilengkapi dengan padang savanna yang asli. Robby berharap keindahan pantai ini jangan dinodai dengan kotoran sampah para pengunjung. Masyarakat setempat harus mengingatkan para pengunjung agar tidak membuang sampah di pantai.

Sementara itu, Fredy Salu, seorang wisatawan yang datang bersama keluarganya mengemukakan, obyek wisata Pantai Watu Bela sungguh indah. Pantai ini perlu dijaga dan dilestarikan agar tetap bersih dan asri. “Pantainya sangat bagus. Pemerintah dan masyarakat perlu menatanya agar semakin menarik minat pengunjung termasuk menjaga kebersihannya, “ujarnya.
Fredi Salu berharap keindahan alam ini ke depannya tidak dijual ke investor agar semua masyarakat secara bebas bisa menikmantinya. Hal itu dikatakannya mengingat ada sejumlah obyek wisata pantaii di Sumba Barat yang sudah “dijual” ke investor asing sehingga hampir semua obyek wisata yang menarik telah dikuasai asing. Selain itu, Fredi Salu juga meminta pemerintah bisa melakukan pengaspalan jalan menuju lokasi Pantai Watu Bela agar mudah diakses oleh semua orang.

Hal sama juga dikemukakan seorang wisatawan lainnya yakni Rikardus Charles Usfunan. Saat ditemui di bibir pantai tersebut ia mengemukakan keindahan Pantai Watu Bela di Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya ini, tak kalah dengan obyek wisata pantai lainnya.
Di pantai ini para pengunjung akan merasa puas jika menjejakan kaki di atas pasir putih yang sangat lembut sambil membasuh kaki dengan deburan air laut. “Saya sangat kagum atas keindahan Pantai Watu Bela ini. Pantainya sangat bersih dan indah. Pasir putihnya sangat lembut seperti permadani putih, “ujarnya.
Kehadiran para pengunjung di pantai ini juga disambut baik oleh sejumlah warga atau masyarakat adat Kampung Watu Bola. Lukas Galu Leba, seorang pemuda di kampung tersebut mengaku sangat senang bila ada wisatawan yang berkunjung ke pantai tersebut. Dengan kehadiran para pengunjung maka bisa mendatangkan keuntungan baginya karena bisa membeli kelapa muda.

Hal sama juga dikemukakan oleh Y. Gabaiya (37). Saat ditemui di teras rumahnya, ia mengaku sangat senang dengan kunjungan para wisatawan. “Para pengunjung tak perlu takut. Di sini, kendaraan, helm maupun barang bawaan pengunjung aman. Kami bisa menjaganya, “ujar Gabaiya.
Gabaiya mengemukakan itu karena dengan parkirnya sejumlah kendaraan di Kampung Adat Watu Bola ini maka pihaknya bisa mendapatkan jasa parkirnya. Untuk biaya jasa parkir sangat bergantung kepada kemurahan hati para pengunjung karena memang tidak ada tarif khusus sebab pemerintah desa belum menetapkan biaya tarif atau retribusinya.
Nah sekarang, kapan giliran anda berkunjung ke Pantai Watu Bela? Di sini tidak saja pantainya yang indah, rimbunan pohon kelapa disertai ratusan ekor Kerbau yang sedang merumpit bisa melengkapi kepuasan anda saat berkunjung. (Penulis; Silvester Nusa).