MAUMERE, SUARAFLORES.NET – Kepolisian Resort Sikka pun bergerak cepat sejak menerima informasi kematian seorang wisatawan asal Sydney, Australia, Senin (13/8/2018). Sejumlah informasi dirangkum anggota kepolisian Polres Sikka di lapangan guna mengetahui secara detail peristiwa kematian Marridy Anne Solway.
Berikut sejumlah informasi dihimpun anggota kepolisian Polres Sikka yang diperoleh SuaraFlores.Net melalui Grup Humas Sinergitas, (14/8/2018).
Pada Senin tanggal 13 Agustus 2018 sekitar pukul 13.00 wita, bertempat di pantai Pulau Pangabatang, wilayah teluk Maumere, Desa Perumaan, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, diduga telah terjadi peristiwa tenggelam yang menimpa WNA (Australia), Marridy Anne Solway.
Informasi peristiwa tersebut diterima polisi dari Ignasius Kasar (48) selaku Tour Leader. Dikabarkan bahwa Marridy Anne Solway (46 tahun), pekerja seniman itu menginap di Hotel Wailiti, Kelurahan Wailiti, Kecamatan. Alok Barat, Kabupaten Sikka meninggal dunia saat berenang.
Polisi menghimpun sejumlah nama saksi, antara lain; Ruth Castle, wisatawan asal Melbourne Australia, Ahmad (27) yang mengangkat korban ke darat. Yande (24) dan Cahyadi selaku pemandu snorkling dari Sea World Club Desa Waiara, Desa Waira, Kecamatan. Kewapante, Kabupaten Sikka.
Dikronologikan bahwa pada Senin tanggal 13 Agustus 2018 bertempat di pantai Pulau Pangabatang, awalnya pelapor bersama korban berenang di laut. Kemudian, pelapor bersama lima wisatawan melakukan snorkeling dengan jarak kurang lebih 200 meter dari bibir pantai. Sedangkan korban berenang di bibir pantai kurang lebih 15 meter yang ditemani seorang rekannya di tepi pantai.
Adapun identitas 6 rekan korban yang dilaporkan polisi, antara lain; Julie Naomi (44) asal USA, USA, Wojtkowski Leah (32) asal Australia, Irene (35) asal Italia, Michael (24) asal Swiss, Nadj Ruth (47) asal Australia, Michael Elyse (25) asal Burton, USA.
Baca juga: Wisatawan Asal Sydney Ditemukan Meninggal di Objek Wisatawa Pangabatang
Dijelaskan bahwa rombong tour tersebut berangkat dari Hotel Wailiti menuju Desa Nangahale Kecamatan Talibura untuk menyeberang ke tempat wisata Pulau Pangabatan Desa Parumaan Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka. Tujuan mereka untuk melakukan Snorkeling.
Sebelum ke Nangahale, rombongan tour Grup Peak DMC tersebut singgah terlebih dahulu di Hotel Sea World Club untuk mengambil alat snorkeling dan menjemput pemandu snorkeling.
Setelah tiba di Pulau Pangabatan, rombongan langsung melakukan kegiatan snorkeling, sementara korban bersama saksi, Ruth Castle duduk di bibir pantai.
Korban kemudian meninggalkan saksi untuk mandi dipinggir pantai yang berjarak kurang lebih 15 meter dengan kedalaman air sekitar pinggang orang dewasa.
Pada saat hendak makan siang, semua anggota grup Peak DMC berkumpul. Korban tidak ikut bergabung. Pelapor bersama salah satu pemandu snorkeling melakukan pencarian di sekitar tempat korban berenang.
Mereka tidak menemukan korban. Pemandu snorkeling pun kembali ke kapal karena tamu yang lain ingin pindah Spot snorkeling. Pelapor pun menyuruh pemandu snorkeling dan tamu yang lainnya untuk pindah Spot snorkeling.
Baca juga: Kebakaran Melanda Kampung Wisata Adat Gurunsina Flores, Puluhan Rumah Hangus
Pelapor melanjutkan pencarian terhadap korban. Ia berjalan sekitar 200 meter lalu melihat korban sedang terapung di atas air laut. Ia pun langsung masuk ke dalam air dan menarik korban ke darat dengan meminta bantuan Ahmad, masyarakat sekitar Pangabatang.
Sesampainya dipinggiran pantai, pelapor sempat melakukan pertolongan pertama namun korban diduga telah meninggal dunia.
Lalu pelapor menghubungi anggota grup Peak DMC untuk membawa Korban ke Nangahale. Korban kemudian dibawa ke RSUD TC Hillers Maumere menggunakan mobil ambulance setelah dihubungi pelapor.
Atas kejadian tersebut telah dibuatkan Laporan Polisi Nomor : LP / 89 / VIII / 2018/NTT/RES SIKKA, tanggal 13 Agustus 2018. Polisi mengambil keterangan dan mengidentifikasi korban dan melakukan Visum Et Repertum. Pihak kepolisian melaporkan peristiwa tersebut ke Konsulat Jenderal Kedubes Australia di Makasar agar segera menghubungi keluarga korban.
Saat ini Jenazah Korban sudah berada di ruang Jenazah RSUD TC Hiller Maumere dan sementara dilakukan Visum Et Repertum dan Tim Identifikasi Polres Sikka guna mengetahui penyebab meninggalnya korban.
Berdasarkan keterangan pelapor bahwa pada Jumat sore tanggal 10 Agustus 2018 ketika rombongan grup Peak DMC sedang berada di Bajawa, Kabupaten Ngada, korban mengeluhkan sakit di bagian punggung dan tulang belakang. Korban pernah mengalami kecelakaan dan sempat mendapat rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa. (red/tim).