LARANTUKA, SUARAFLORES.NET — Program Konservasi Terumbu Karang yang diback up Dana Desa Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 53 juta mengantar Desa Birawan menjadi desa terbaik dalam melakukan Invovasi tingkat Propinsi NTT. Atas prestasi itu, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan NTT menyambangi Desa Birawan Rabu (10/10/2018), siang.
Kedatangan Tim BPK RI sebanyak 5 orang itu untuk melakukan pemeriksaan berbagai program dan kegiatan tahun 2017 yang dibiayai Dana Desa, diantaranya Konservasi Terumbu Karang.
Kades Birawan, Tarsius Buto Muda menjelaskan, kehadiran BPK RI ingin memastikan dasar hukum pengelolaan program mulai dari UU, Permendagri hingga Perdes. Pihak BPK melakukan kroscek tentang prosedur perencanaan mulai dari Musrenbangdus, Musrenbangdes, besarnya pagu dana yang ditetapkan sampai realisasinya.
“Mereka turun ke lapangan memantau faktanya, melihat foto konservasi terumbu karang yang mulai sudah tumbuh dengan baik. Mereka juga mewawancarai Ketua Kelompok Masyarakat yang bertugas mengawasi kegiatan konservasi, besaran upah yang diperoleh setiap bulan,” ujar Tarsisius saat dikonfirmasi SuaraFlores.Net, Rabu (10/10) sore di Desa Birawan, Flores Timur.
Baca juga: Oswaldus Bangkitkan Ekonomi Kreatif Rakyat Kecil
Tarsisius mengatakan, kehadiran Tim BPK RI didampingi Pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan Flotim. Mereka tertarik dengan salah satu program inovasi desa yakni Konservasi Terumbu Karang yang kini menjadi program nasional.
Baca juga: Diprediksi AHP Mampu Pertahankan “Sabuk Legislatif” di Senayan
Ke depan, lanjut Tarsisius, kegiatan Konservasi terus dilakukan dengan menyadarkan warga akan pentingnya menjaga dan melestarikan terumbu karang. Hal dilakukan untuk mencegah tindakan perusakan tertumbu karang oleh oknum-oknum nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan cara bom.
“BPK RI mengharapkan agar konservasi terumbu karang Desa Birawan terus dilakukan untuk peningkatan pendapatan desa demi kesejahteraan masyarakat desa. Mereka menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inovasi ini, ujar Tarsisius.
Kepala Dusun A Lewotobi, Kanisius Uran mengatakan, kegiatan Konservasi Terumbu Karang sudah mendatangkan hasil. “Kami berharap ada dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI agar Konservasi Terumbu Karang ini dapat berkembang lebih baik,” ujarnya. (robert).