SEBA, SUARAFLORES.NET,–Jalan Nasional Trans Seba-Mehara Kabupaten Sabu Raijua, NTT, kini dalam kondisi rusak. Di tengah jalan tersebut terlihat banyak lubang besar yang menampung banyak air hujan membentuk kola-kolam kecil dan besar di musim hujan. Kondisi buruk ini sangat mengganggu lalulintas warga.
“Kondisi rusak ini tepat dimulai dari Matepu dan sepanjang Pada Nau Due sampai di Lie Marabba. Jalan berlubang seperti kolam besar, bahkan kerbau 10 ekor mandi satu kali juga bisa, mau tanam padi mungkin sudah bisa,”tulis Thomas, warga Sabu Raijua melalui akun Face Booknya yang dikirim ke media ini, Selasa (5/2/2019).
Thomas yang peduli dengan kondisi jalan rusak, mengaku merasa sedih. Lantaran, perhatian pembangunan Kabupaten Sabu Raijua sejak tahun 2008 hingga saat ini masih minim.
“Saya melihat dan melintasi jalan ini saya merasa sedih bercampur jengkel. Kenapa Sabu Raijua dari 2008 sudah resmi menjadi daerah otonom tapi berbagai masalah pelayanan kepada masyarakat yang sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah di Sabu belum maksimal,” tulis Thomas.
Dia berharap pihak pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak. Pasalnya, setiap hari jalur jalan tersebut dilewawati warga dan juga para pejabat pemerintah karena jalan tersebut adalah jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Hawu Mehara dengan Seba.
“Bupati, camat, pejabat-pejabat di Pemkab Sabu Raijua yang sering melintasi di sini. Bahkan, kepala Dinas PUPR yang biasa lewat di sini. Tapi anehnya, begitu ribuan mata pejabat satu pun tudak ada hatinya yang tergerak untuk memperbaikinya, apakah mereka tidak merasa punya tanggung jawab terhadap pelayanan kepada masyarakat?” tanyanya kecewa.
Baca juga: 9 Aktivis LMND Terobos Parlemen Flores dan Lembata
Baca juga: Petrus Selestinus, Caleg yang ‘Pasang Badan’ Bela Rakyat Tertindas
Baca juga: 10 Kasus Korupsi Flotim Siap Dilaporkan ke KPK
Menanggapi keluhan warga dan terkait rusaknya Jalan Nasional Trans Seba-Mehara, Ketua DPRD Sabu Raijua, Paulus Rabe Tuka, SH, membenarkannya. Paul mengaku sudah mengetahui kondisi jalan tersebut. Ia juga meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melalui Balai Jalan Nasional segera memperbaiki jalan yang rusak.
“Iya benar. Kami minta Kementerian PUPR segera memperbaiki jalan tersebut pada tahun 2019 ini karena sangat menggangu arus transportasi warga,” kata Paul kepada Suaraflores.Net, Rabu (6/2/2019) melalui ponselnya.
Paul menjelaskan bahwa panjang jalan nasional dari Seba-Mehara kurang lebih 28Km. Jalur jalan yang rusak juga mulai dari simpang tiga Teni Hawu, Kecamatan Sabu Barat sampai dDesa Pedarro, Kecamatan Hawu Mehara
“Bagian yang paling rusak paling parah dan belum ada penanganan, mulai dari Desa Rae Dewa, Sabu Barat menuju Desa Daieko dan Pedarro. Kami minta pihak balai jalan segera datang memperbaiki,” tegas Paul. (bkr/sfn)