SUARAFLORES.NET — Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih saja mendapat kiriman peti jenazah TKI/PMI dari luar negeri. Di penghujung tahun 2018, NTT menerima tiga peti jenazah dari Negeri Jiran.
Tiga peti jenazah ini menambah angka kematian warga NTT di Negeri Jiran di tahun 2018, yakni 107. Sebelumnya, Lembaga PADMA (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian) Indonesia merilis data kematian TKI asal NTT tahun 2018 sebanyak 104 orang.
Ketiga jenazah TKI tersebut, masing-masing berasal dari Sumba, TTS dan Kabupaten Sikka, yang sudah berada di Kupang dan menunggu bantuan kepulangan ke keluarga.
“Jenazah PMI (TKI) lebih banyak di negeri Jiran sebanyak 107 jenazah. Semuanya dari Propinsi Nusa Tenggara Timur. Ini menjadi duka bagi NTT dan NKRI,” ujar Gabriel Goa, Direktur Lembaga PADMA Indonesia (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia) melalui rilis yang diterima SuaraFlores.Net, Senin (31/12/2018) sore.
Gabriel Goa mengajak semua jejaring Kemanusiaan di NT, NKRI dan dunia bergandengan tangan, bekerja keras selamatkan Masa Depan SDM NKRI dan NTT. Hal ini harus dilakukan agar tidak ada lagi warga NTT menjadi korban Perdagangan Orang (Humas Trafficking.
“Mari basodara semua bekerja keras, selamatkan Masa Depan SDM NKRI dan NTT. Ini penting kita lakukan tidak ada lagi masyarakat yang meninggal di luar negeri. NTT adalah daerah yang memiliki Sumber Daya Alam yang cukup untuk dikelolah. Stop Bajual Orang NTT dan NKRI,” tegas Gabriel. (sfn02).