LARANTUKA, SUARAFLORES.NET,–Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada seluruh warga penerima sertifikat tanah gratis agar tidak menggunakan sertifikat untuk melunasi utang. Jokowi berharap sertifikat tersebut disimpan baik-baik, dan jika ingin mendapatkan modal usaha maka harus dikalkulasi untuk mengembangkan usaha ekonomi yang produktif.
“Saya ucapkan selamat kepada bapak ibu penerima sertifikat tanah. Pesan saya, sertifikat ini adalah tanda bukti hukum hak atas tanah. Diingat luasnya. Diberi sampul plastik supaya bila rumahnya bocor tidak kebasahan. Tidak mudah rusak. Sertifikat ini difotocopi. Disimpan pada tempat yang berbeda. Jika hilang mudah diurus penggantinya di Kantor BPN. Kalau mau dijadikan jaminan utang, harus lebih hati-hati. Agar dikalkulasi dengan baik dan digunakan pinjaman untuk modal yang produktif. Jangan sampai sertifikat ini hilang karena dilelang sebagai pelunasan utang,” kata Presiden Jokowi, yang dibacakan Kepala BPN Flotim, Ludgardis Blitanagy,S.Sos saat acara penyerahan 500 buah sertifikat tanah gratis untuk masyarakat Desa Lewotobi Ile Bura, Senin (7/1/2019).
Pembagian sertifikat kali ini berlangsung sangat meriah karena dihadiri ratusan warga penerima sertifikat yang datang ke kantor Desa Lewotobi, Tarsisius Buto Muda sejak pagi hari. Pantauan Suara Flores.Net, warga terlihat sangat sabar mengantri giliran. Ketua BPD Lewotobi, Simon Hayon dan beberapa warga kepada Suara Flores.Net secara luar biasa mengapresiasi program sertifikasi tanah Pemerintahan Jokowi ini.
“Kami sangat senang. Ini program yang sangat hebat dari Bapak Presiden Jokowi. Kami siap mendukung dan memenangkannya lagi pada Pilpres 17 April 2019 nanti. Karena program ini sangat membantu kami rakyat kecil,”pungkas Simon Hayon.
Fabianus Kedang penerima 6 sertifikat tanah sekaligus beserta beberapa warga yang juga menerima 6 sertifikat dan 5 sertifikat juga menyampaikan rasa gembiranya. “Ini gratis pak. Dan, baru pertama kami alami ini. Kalau tidak gratis, kami mau ambil uang dari mana untuk urus. Satu buah sertifikat biayanya sekitar Rp.3 juta, jika 6 bidang maka uangnya sekitar Rp18 juta. Dan itu jelas sangat menyulitkan kami. Oleh karena itu, kami patut berterima kasih kepada Bapak Presiden-Wakil Presiden Jokowi-Jusuf Kalla. Kami siap dukung dan memenangkannya lagi pada Pilpres 2019 nanti,”tambah Badin Uran terpisah.
Sementara itu, Kepala BPN Flotim, Ludgardis Blitanagy usai membacakan pesan Presiden Joko Widodo memastikan, 4.000 buah sertifikat tanah di Flotim yang kini sedang dibagikan kepada 8 Desa dan 1 Kelurahan akan dituntaskan pada 11 Januari 2019. “Saat ini semua tim sedang turun ke desa untuk bagikan. Target kami tuntas tanggal 11 Januari 2019. Hari ini selain di Desa Lewotobi tapi juga di dan Desa Sinar Hadinggala Tanjung Bunga. Besok tanggal 8 Januari 2019 di Desa Homa dan Waitukan Kecamatan Adonara Barat,”jelas Ludgardis diamini Kasie Hubungan Hukum Pertanahan (HHP) Flotim, Husen Arkiang.
Ludgardis juga sampaikan pesan BPN agae warga penerima sertifikat menjaga tanah dan batas dengan baik. Membaginya dengan adil supaya tidak timbul kemelut serta tidak menggadaikan ke pihak yang tidak bertanggungjawab atau menjualnya ke pihak lainnya karena tanah ini diperoleh dengan gratis. Sedangkan, Kepala Desa Lewotobi, Kades Tarsisius Buto Muda menyampaikan usulannya pada tahun 2018 sebanyak 682 buah. Oleh karena itu, setelah 500 buah yang diterima ini, pihaknya masih menunggu 182 buah lagi. “Harap bisa direalisasikan pada 2019,”pungkasnya. (Roberth/SFN)