LARANTUKA, SUARAFLORES.NET – Pembangunan Jaringan Tambatan Perahu (JTP) Waiboleng Sagu Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur mulai dikeluhkan warga. Pasalnya, bangunan yang dikerjakan menggunakan APBD miliaran rupiah sejak tahun 2017 kini terlihat mubazir.
Warga mendesak Tim TP4D Flotim segera mengambil tindakan, termasuk melakukan penyelidikan hukum. Bahwa, proyek yang diluncurkan pada tahun pertama kepemimpinan Bupati-Wakil Bupati, Anton Hadjon-Agust Boli itu praktis tidak bermanfaat bagi warga sekitar untuk kegiatan bongkar.
Tokoh muda Sagu, Taufik Nasrun saat ditemui SuaraFlores.Net di Sagu, Sabtu (17/11/2018) mengatakan, dari awal warga sudah keberatan terhadap lokasi JTP itu. Alasanya, karena saat laut surut, pasti tidak bisa digunakan. Selain itu, letaknya jauh dari akses ekonomi bongkar muat warga Sagu. Lebih dari 1 Km dari Kota Sagu. Tetapi, warga tidak punya akses yang kuat untuk sampaikan keberatannya.
“Lokasi yang dipilih warga itu samping Gereja Sta. Maria Bintang Laut Sagu atau belakang SDK Sagu. Tapi tahu sendiri di Sagu, suara masyarakat tidak pernah didengar,”pungkasnya.
Baca juga: Gelar Seminar Nasional, Ini Harapan LMN Manggarai
Baca juga: Kasat Pol PP Sikka: Kami tidak menyimpan baliho Yosef Badeoda
Ia mendesak pihak berwewenang segera turun melakukan penyelidikan. Termasuk fisik JTP yang ada dengan besaran nilai proyek diatas 3 miliar.
Baginya, satu-satunya solusi agar JTP itu bisa bermanfaat adalah diperpanjang lagi. Itupun perlu disurvei yang pasti, termasuk menguji tinggi gelombang saat pasang naik dan surut agar tidak beresiko membahayakan perahu atau kapal yang sedang bongkar muat.
Selain itu, akses jalannya juga diperbaiki lagi. Informasi lain yang disadap SuaraFlores.Net di lokasi JTP tersebut menyebutkan, proyek ini dikerjakan Kontraktor FH dan usinya hamper setahun sejak dikerjakan. Ironisnya, hingga kini warga belum bisa memanfaatkannya. Uang rakyat sudah dialokasikan cukup banyak untuk proyek itu.
Pelaksananya tentu dapat untung besar, sedangkan rakyat belum mendapatkan manfaat apa-apa. Kepala Dinas PU Flotim, Kontraktor dan pihak terkait belum dikonfirmasi hingga berita ini diturunkan. (robert).