WAIKABUBAK, SUARAFLORES.NET,- Pemeintah Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memastikan akan mengalokasikan anggaran dana desa pada tahun 2020 untuk membiayai pencegahan dan penanganan Penyakit Pneumonia. Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kadis PMD), Jefry Dapamerang, SP,MM, saat berbicara di acara talk show Radio Cahaya Sumba bertemakan Kampanye Stop Pneumonia pada Senin (21/10) lalu.
Kadis PMD, Jefry Dapamerang,SP,MM, menjelaskan, sejak tahun 2018, Dinas PMD bersama Save The Children mendorong setiap desa untuk mengalokasikan anggaran bagi upaya pencegahan dan penanganan pneumonia. Ia mencntohkan, salah satu bentuk dukungan pemerintah adalah mengalokasikan biaya insentif kader posyandu yang rata-rata Rp.200.000,- per bulan per orang. Jumlah ini justru lebih besar dibandingkan dengan Provinsi DKI Jakarta yang hanya Rp. 50.000,- saja. Selain itu juga dianggarkan honor atau insentif bagi Kader BKB (Bina Keluarga Balita). Untuk pemberian makanan tambahan atau PMT juga dialokasikan untuk PMT bagi balita di posyandu dan PAUD. Pemberian PMT ini sesuai saran menu empat bintang yang disarankan oleh Save The Children. Penganggaran juga diperuntukan bagi pembangunan rumah sehat dengan system terima kunci yang menenuhi syarat kesehatan dilengkapi penerangan dan sanitasi.
Lebih lanjut dijelaskannya, pembangunan rumah sehat bertujuan untuk mencegah anggota keluarga dari bahaya oenyakit pneumonia. Pada tahun anggaran 2020 nanti, pihaknya akan memastikan bahwa setiap desa harus mengalokasikan anggaran bagi pencegahan dan penanganan pneumonia. Kadis Jefri juga mengingatkan semua desa agar bisa mengalokasikan anggaran untuk hal ini. Ia bahkan meminta pihak Save The Children untuk sama-sama hadir di forum asistensi anggaran dana desa di setiap kecamatan agar sama-sama bisa mengawal pengalokasian anggaran dana desa bagi kegiatan pencegahan dan penanganan pneumonia. (bkr/SFN)