MAUMERE, SUARAFLORES.NET,–Pilkada serentak 2018 di NTT memang penuh dengan kejutan. Kejutan-kejutan tersebut sudah jauh-jauh hari disampaikan Ketua DPP PDIP, Dr.Andreas Hugo Parera (AHP) kepada media beberapa waktu lalu.
Setelah kejutan pertama menetapkan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Marianus Sae-Emi Nomleni, PDIP kembali membuat kejutan kedua dengan menetapkan Alexander Longginus (Ketua PDIP Sikka –Stefanus Say (kader Partai Gerindra) sebagai calon bupati dan wakil bupati Sikka dalam Pilkada 27 Juni 2018 nanti.
Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Parera, dalam siaran pers DPP PDIP yang diterima media ini,Minggu (7/1/2018) menerangkan bahwa DPP PDIP telah mengeluarkan rekomendasi bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati yang akan mengkuti pilkada Sikka 2018. Bakal calon bupati dan wakil bupati tersebut adalah Alexander Longginus dan Stefanus Say dari Partai Gerindra.
Baca juga: Stef : Gerindra Final untuk AS, Paolus : Bagi Prima itu Modus Hoax
“Ketua Umum PDIP, Ibu Megawati meminta seluruh struktur partai agar kompak dan bergotong-royong memenangkan calon yang direkomendasikan oleh partai,” kata Andre dalam siaran pers tersebut.
Baca juga: Proklamasi: Gerindra tidak Bergeming dengan Ajakan yang Mencelakakan
Alex yang sudah jauh-jauh hari dikabarkan berpasangan dengan Frans Sura yang diusung PDIP-Hanura tiba-tiba berhenti. DPP PDIP diduga mendepak Frans Sura dan Hanuranya dan merangkul seteru politiknya Partai Gerindra.
Baca juga: Prabowo Minta Calon Kepala Daerah Hidup Sederhana Jika Terpilih
Akrobat politik PDIP memang patut diacungi jempol, karena mampu menjinakan Gerindra yang adalah musuh bebuyutan PDIP di Pilpres 2014 (Jokowi-JK melawan Prabowo-Hatta), dan di Pilkada DKI Jakarta (Basuki Tjahaya Purnama-Djarot melawan Anis-Sandi).
Keputusan penuh kejutan ini seketika memporak-porandakan konstruksi politik yang telah dibangun Alex-Frans Sura beberapa bulan terakhir. Bukan itu saja, tapi juga melululantahkan koalisi PAN dan Gerindra mengusung Paolus Nong Susar- Firmina Sedo (istri mantan Bupati Sikka Sosimus Mitang) yang sudah terbangun selama ini.
Baca juga: Kristo Blasin Tolak Ajakan Marianus Jadi Tim Pemenang
Dengan penetapan itu, diduga Ketua Umum DPP PDI-Perjuangan, Megawati dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subiyanto ingin mengulang kembali romantisme kemenangan koalisi PDIP-Gerindra di Kabupaten Flores Timur 2017 lalu. Dimana paket Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Anton Hadjon-Agus Boli mampu mengalahkan calon lainnya dan berhasil menjadi bupati dan wakil bupati Flotim.
Menurut Wakil Ketua DPD PDIP NTT, Nikolaus Fransiskus, kejutan koalisi PDIP-Gerindra akan menyulitkan kerja politik Pilgub NTT, dimana di provinsi PDIP berkoalisi dengan PKB dan dan di Sikka PDIP berkoalisi dengan Gerindra yang adalah seteru politik PDIP-PKB di Pilgub NTT 2018. “Iya koalisi ini akan menyulitkan kerja politik kita,” kata mantan calon wakil walikota Kupang ini dalam diskusi dengan Suaraflores,net, belum lama ini melalui sambungan telepon. (bkr/sft)