LARANTUKA, SUARAFLORES.NET — Meski telah lewat sebulan lebih, gaung perayaan 50 Tahun Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Ile Bura, yang didirikan Pater Lambertus Lame Uran, SVD (almahrum) ini masih menggema dan terus memberikan semangat serta harapan baru. Terutama terkait pesan penting Padre Markus Solo Kewuta, SVD, salah satu Alumnus yang kini bertugas sebagai Imam Dunia di Tahta Suci Vatikan, Roma Italia ketika menyampaikan kotbah dalam perayaan misa 50 tahun tersebut.
Padre Marco, demikian nama yang lebih dikenal dunia, memberikan pesan penting tentang teruslah bersyukur sambil bergembira serta tetaplah setia berjuang agar api pendidikan yang telah dinyalakan ini terus membara dan bercahaya.
Menurutnya, kehadiran institusi pendidikan ini telah memberikan semangat baru dan harapan baru. Membangun dan menyumbang kualitas Sumber Daya Manusia anak-anak seputar Gunung Lewotobi untuk mengubah kehidupan dan masa depan mereka menjadi lebih baik.
“Oleh karena itu, dari perjalanan SMPK Ile Bura hingga saat ini, dari pengalaman jatuh dan bangun, kita boleh menyimpulkan semuanya dengan kata-kata Kitab Suci. Kalau bukan Tuhan yang membangun maka sia-sialah manusia berupaya. Karena kuasa Tuhanlah sekolah ini bisa bertahan dari perjalanan panjang dan melelahkan. Dan, menyadarkan kepada kita bahwa apa yang telah dilakukan pendahulu adalah benar-benar panggilan dan kuasa Tuhan,” ujarnya sebagaimana yang direkam SuaraFlores.Net.
Baginya, dimana ada rasa terima kasih dan rasa gembira, disitu hadir pula roh kudus yang berkuasa untuk membaharui dan menyempurnakan yang kurang dari kita.
“Keduanya ibarat dua sayap yang mengantar jiwa manusia ke Surga. Dan, seperti kaki-kaki para pewarta sabda sukacita yang telah membawa kabar gembira 2000 tahun lalu ke seluruh pelosok. Juga ibarat lengan-lengan besar dan kuat dari penjala-penjala manusia yang menarik jala-jala mereka penuh dengan jiwa-jiwa yang bertobat ke tanah terjanji,” tambahnya.
Penasehat Sri Paus ini menegaskan, seorang pengikut Kristus, jika tanpa ada rasa syukur dan rasa gembira, ibarat karikatur-karikatur yang hidup tanpa roh, tanpa tenaga dan selalu tidak didasari roh kudus. Untuk itu, Padre Marco berharap, sebagai generasi pewaris harus terus berjuang, baik sebagai guru, orang tua, komite, siswa dan alumnus terus berjuang supaya api pendidikan SMPK Ile Bura tetap membara sehingga masa depan generasi tetap bercahaya.
Baca juga: Sertu Kristianus Diundang KASAD ke Jakarta
Baca juga: Flores, Lembata dan Alor Jadi “Dapil Neraka”
Ia juga berpesan, hendaklah sebagai pengikut Kristus, sebaiknya tetap setia dengan panggilan dan tugas yang diberikan. Bukan lebih berbicara tentang kesuksesan kemarin dan hari ini. Hal ini juga sambung Padre Marco, sebagaimana ditekankan oleh seorang filsuf Yahudi, Martin Hubert.
Dalam Kitab Suci ada banyak nama Tuhan. Seperti Yang Maha Kuasa, Yang Maha Kasih, Yang Bijaksana dan segala sesuatu. Tetapi tidak ada nama Tuhan Yang Maha Sukses.
Demikian halnya dengan apa yang dijawab Muther Teresa dari Kalkuta India. Saat ditanya reporter tentang berapa banyak anak terlantar di jalanan yang bisa dikumpulkan dan dibawa ke penampungan dari ribuan anak yang ada. Muther Teresa lantas memberi jawaban tegasnya.
“Tuhan tidak mengirim saya untuk menyelamatkan ribuan anak terlantar di jalan-jalan. Tuhan memanggil saya, menggunakan saya sebagai alat-Nya supaya saya boleh menyelamatkan manusia ini dalam semangat kesetiaan saya sebagai seorang suster. Tidak penting berapa banyak yang saya bawa ke rumah penampungan. Tetapi, yang terpenting adalah saya setia menjalankan tugas saya setiap hari. Dan, menganggapnya sebagai panggilan Tuhan untuk membahagiakan orang lain,” pungkas Padre Marco mengenang ceritera Muther Theresa.
Dia mengakui, memang SMPK Ile Bura hanyalah sebuah SMP yang kecil dari 250 an sekolah di Diosesan Larantuka. Dalam kurun waktu 50 tahun, tentu sudah banyak lulusannya yang kini mengabdi dimana saja. Para orang tua juga terus mengirimkan anaknya datang sekolah.
“Mari kita saling jaga kemitraan ini dengan baik. Satukan hati sambil terus memberi contoh yang positip melalui tugas kita masing-masing,” ujarnya.
Data yang sempat direkam SuaraFlores.Net sebutkan, hingga saat ini lulusan SMPK Ile Bura hampir 4.000 an. Gedung sekolah terdiri dari bangun sekolah yang baru direnovasi dengan asrama putera-puteri. Juga ada drum band, sarana prasarana komputer, olahraga dan ketrampilan lainnya. (roberth/sfn).