SUARAFLORES.NET – Pemerintah Kabupaten Sikka terus berupaya dalam rangka percepatan penganekarahaman konsumsi pangan sebagaimana telah dilakukan masing-masing sektor. Namun demikian masih terdapat berbagai permasalahan. Ada lima permasalahan utama yang tengah dihadapi dalam penganekaragaman konsumsi pangan.
Demikian hal itu disampaikan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Sikka Maria Cahyani Idong melalui sambutannya dalam kegiatan Lomba Cipta Menu B2SA yang berlangsung di aula Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Sikka, Selasa (2/7/2019) siang.
Maria Cahyani menyebutkan lima permasalahan utama yang dihadap saat ini antara lain; pertama, belum tercapainya skor mutu keragaman sesuai harapan berdasarkan nilai skor Pola Pangan Harapan (PPH). Hal ini merupakan instrumen untuk mengukur kualitas konsumsi masyarakat dari aspek keberagamannya. Kondisi ini ditunjukan dengan skor ideal sebesar seratus berdasarkan hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) tahun 2020. Bahwa pada tahun 2017, skor PPH Kabupaten Sikka baru mencapai angka 74,0, dan pada tahun 2018 sebesar 75,62 yang selama ini berjalan lambat dan masih jauh dari angka ideal.
Kedua, adanya kecenderungan penurunan proporsi konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. Ketiga, lambatnya perkembangan penyebaran dan penyerapan teknologi pengolahan pangan lokal untuk meningkatkan kepraktisan dalam pengolahan gizi, nilai ekonomi, nilai social dan daya terima.
Keempat, perlu lebih mengoptimalkan kerjasama dan koordinasi antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengembangkan aneka produk olahan pangan lokal. Dan kelima, kurangnya fasilitasi pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan aksesibilitas pangan beragam, bergizi seimbang dan aman.
“Kami akan berupaya untuk terus berkoordinsasi dengan tim penggerak kecamatan serta organisasi-organisasi wanita untuk memasyarakatkan pola konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman berbasis sumber daya lokal kepada seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: ‘Masyarakat Ekonomi NTT, ‘Terobosan Quantum Leap’ Viktor-Josep Bangun Ekonomi NTT
Baca juga: Forum Investasi Jogyakarta, Wagub Ajak Investor ke NTT, Permudah Ijin Tanppa Fee
Ia juga mengharapkan agar pihak kecamatan dan seluruh OPD agar senantiasa melakukan upaya-upaya maksimal untuk tetap menjamin kemantapan ketahanan pangan. Hal itu dilakukan khusus di Kabupaten Sikka, baik yang berkaitan dengan produksi, ketersediaan, distribusi dan kemanan pangan, terutama dalam menyikapi situasi konsumsi pangan dan gizi masyarakat tingkat lokal, nasional maupun global.
Oleh karena itu, lanjut Maria Cahyani, selain melaksanakan kegiatan sosialisasi dan promosi melalui Lomba Cipta Menu B2SA, maka diharapkan dapat menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam berbagai jenis buah dan sayuran. Masyarakat juga harus diajak memelihara ternak sebagai sumber pangan dan gizi di tingkat rumah tangga.
“Saya mengajak semua peserta lomba agar berlomba secara profesional. Ciptakan menu-menu berbahan dasar pangan lokal milik kita dengan aneka resep dan citarasa yang tinggi. Ini pasti membuat kita semua semakin mencintai produk pangan lokal milik kita. Kiranya kegiatan ini dapat memberikan pengaruh yang positif bagi peningkatan kualitas konsumsi yang pada akhirnya dapat mewujudkan Kehidupan Masyarakat Yang Berkualitas demi Terpenuhinya Hak – Hak Dasar Masyarakat Menuju Sikka Bahagia tahun 2023,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Sikka melaksanakan kegiatan Lomba Cipta Menu, Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (LCM-B2SA). Dalam lomba ini panitia menentukan Sorgum dan Kelor sebagai bahan dasar dari lomba cipta menu. Alasannya bahwa Sorgum sebagai sumber karbohidrat dan kelor sumber vitamin. Sorgum dan kelor wajib dibudidayakan oleh setiap rumah tangga.
Kegiatan yang dihadiri oleh Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo ini melibatkan TP PKK dari 20 kecamatan sekabupaten Sikka. TP PKK Kecamatan Tanawawo tak hadir dengan berbagai alasan. (sfn02).