Kinerja PLN dan Perebutan Kabel Hitam di Flotim

by -68 Views
Suara Flores

LARANTUKA, SUARAFLORES.NET–Setelah Premium, kini giliran listrik yang jadi masalah serius di Flores Timur. Betapa tidak, banyak warga yang hingga kini tidak dapat pasokan listrik. 

Yang sudah dapatpun, kondisinya masih memprihatinkan. Hampir setiap hari, pasti ada jaringan yang padam tanpa alasan jelas. Termasuk, pada saat-saat penting, seperti saat prosesi Jumad Agung kemarin, dimana listrik di Rumah Jabatan Bupati Flotim sempat padam. Padahal, saat itu ada Menteri ESDM RI, Ignasius Jonan di Larantuka.

Buruknya kinerja PLN Rayon Larantuka pimpinan F.X. Roja juga dirasakan warga Desa Lewoawang Kecamatan Ile Bura Flotim. Dimana beberapa rumah warga belum bisa terpasang listrik hingga mau 2 tahun meski jaringan kabel hitam melintasi depan rumahnya.

Bahkan, sudah menyetor uang sebesar Rp. 1,5 Juta untuk pemasangan instalasinya. Seperti yang diceritrakan keluarga Stanis Uran saat disambangi Suaraflores.net, belum lama ini.

“Uang yang kami sudah setor, terpaksa kami ambil kembali karena listrik sampai hari ini tidak ada, meski kabel hitam, tiangnya depan rumah kami. Kami hanya dengar jika Kepala PLN Larantuka tidak mau kasih listrik, karena ada masalah kabel hitam itu, katanya milik Desa Bama sehingga tidak boleh dipindahkan ke Lewoawang,”ujar salah seorang keluarga Stanis Uran, yang minta namanya dirahasiakan.

Kepala Desa Lewoawang, Yohanes Tobi kepada media ini menyebutkan, beberapa rumah warga yang tidak ada pasokan listrik itu karena terkait kabel hitam. Proses kerjanya tidak ada perintah kerja dari PLN Larantuka. Manager PLN Rayon Larantuka, F.X.Roja tidak ijinkan untuk nyala.

Baca juga: KPK Diminta Awasi Ketat Dana Pilkada Gubernur NTT

Selain itu, sebutnya, kabel hitam itu saat dipindahkan dari Bama ke Lewoawang tanpa seijin Manager Rayon PLN Larantuka, F.X. Roja. Saat ditanya, lalu bagaimana dengan nasib warganya itu, Kades yang masih bujang ini menyerahkan ke PLN Rayon Larantuka.

“Itu pengerjaan diluar kesepakatan dengan Pemerintah desa, sehingga bukan tanggungjawab kami, meski demikian diharapkan cepat tuntas,”pungkas Yan Tobi.

Penelusuran Suaraflores.net menyebutkan, kabel hitam yang jadi pangkal masalah listrik di Desa Lewoawang, sebenarnya nganggur alias tidak dimanfaatkan lagi oleh pihak pengelola air di Bama. Kabel itu dipindahkan ke Lewoawang oleh Asisten Operator Operasi Distribusi PLN Rayon Larantuka, Tikno untuk melayani warga Lewoawang.

Namun hal ini ditolak Manager PLN Rayon Larantuka,  F.X. Roja, karena tidak ada perintah kerja. Penolakan itu terus terjadi hingga kini. Malah sempat disuruh bongkar.

Baca juga: PK NTT Batam Siap Dikukuhkan Mei 2018

Akhirnya, warga kecil menjadi korban karena beda pendapat ini. Baik F. X. Roja maupun Tikno tetap bersikeras pertahankan sikapnya. F. X. Roja belum dikonfirmasi. Sedangkan Tikno berpendapat, jika apa yang dibuat itu benar.

“Kabel hitam itu nganggur dan tidak dipakai lagi, jadi dipindahkan ke Lewoawang, Meski tidak ada ijin ke Manager. Yang paling penting bisa penuhi kebutuhan masyarakat,”ujarnya, serius.

Pantauan terakhir media ini, kabel hitam masih gantung dan rumah warga belum ada listrik. Sejumlah warga mendesak Manager PLN Rayon Larantuka, F.X. Roja segera memasang listrik ke rumah yang dilintasi kabel hitam itu.

“Tolong, karena kami sangat butuh listrik. Jangan karena ada kepentingan lain, warga jadi korban. Masa, orang lain di Lewoawang sudah pakai listrik, kami belum,”pungkas Rosalia Muda, menantu Stanis Uran. (robert).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *