MAUMERE, SUARAFLORES.NET –Ludgarda Fernandes (59), seorang guru PNS di Kecamatan Lela ditemui anak kandungnya dalam posisi gantung diri di kamar mandi rumahnya dengan ikatan tali di lehernya, Selasa, (7/8/2018) pukul, 08.00 wita. Peristiwa gantung diri ini terjadi saat suami korban, Oktavianus Djawa (56) sudah berada di sekolah untuk mengajar.
Demikian hal itu disampaikan oleh Kapolres Sikka, AKBP. Rickson PM Situmorang, SIK melalui group WhatsApp Humas Sinergitas, Selasa (7/8/2018) siang.
Dijelaskan Rickson Situmorang, pada Selasa, (07/8/2018), sekitar pukul 08.30 wita, anak kandung korban, Maria Agustina (30) pulang dari sekolah SDK Napungliti dan menemukan korban dalam keadaan gantung diri di dalam kamar mandi.
Mengetahui peristiwa tersebut, Agustina lalu memanggil dua orang adik kandungnya, Nikolaus Enjelo (30) dan Agnes Klarita (18) yang saat itu sedang tidur di kamar rumah mereka.
Korban melakukan gantung diri menggunakan tali nilon warna kuning dengan diameter 2 mm. Jarak dari lantai ke gordin atap kamar mandi sekitar 2,41 m, sedangkan jarak antara tali ikatan godin ke leher korban sekitar 20 cm.
Agustina, Nikolaus dan Agnes dengan cepat menolong korban dengan cara mengangkat dan memotong tali yang terikat pada godin dan pada leher korban. Mereka lalu membaringkan korban di tempat tidur, kemudian mencari bantuan untuk membawa korban ke Rumah Sakit Sta. Elisabeth Lela.
Baca juga: BEJO Siap Deklarasi dan Gelar Sarasehan Akbar Sejuta Usaha Nawacita
Sesampainya di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Sta. Elisabeth Lela, korban sempat di tangani oleh dr. Eliza Alo Putra namun tidak dapat diselamatkan. Diduga, korban telah meninggal dunia dalam perjalanan dari rumah menuju rumah sakit.
“Berdasarkan hasil visum dokter IGD Rumah Sakit Sta. Elisabeth Lela dr. Eliza Alo Putra, korban tidak mengalami tanda-tanda kekerasan fisik. Terdapat lebam bekas lilitan tali pada leher korban. Mata korban tidak mendelik, lidah tidak keluar,” ujar Rickson.
Peristiwa gantung diri tersebut terjadi saat suami korban sedang berada di sekolah. Sebelum ke sekolah, sang suami sempat memberi salam. Saat itu, korban dalam kondisi baik-baik saja.
“Keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk di lakukan otopsi,” tandasnya. (sfn02).