KUPANG, SUARAFLORES.NET,–Satu lagi program brilian Calon Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, yaitu membangun perpustakaan di seluruh sekolah di NTT. Dirinya yakin, melalui perpustakaan yang dilengkapi dengan berbagai jenis buku akan menjadi mesin pencetak generasi NTT pintar di kemudian hari.
Rupanya, sejauh ini Viktor mengamati ada begitu banyak sekolah di NTT tidak memiliki perpustakaan. Padahal, perpustakaan adalah sumber ilmu karena di dalam sebuah perpustaan ada begitu banyak buku-buku yang disiapkan. Mendengar dan melihat langsung fakta yang terjadi selama ini, Viktor Laiskodat merasa perihatin dan ia pun menegaskan siap membangun perpustakaan di semua sekolah di NTT di desa-desa maupun di kota.
Saat dihubungi Suaraflores.net belum lama ini terkait program membangun perpustakaan di seluruh sekolah NTT, Viktor mengatakan, program tersebut sudah lama ia rencanakan dan sudah berjalan melalui Yayasan LeviCo yang dikelolah oleh istrinya, Julie Laiskodat bersama kader-kader Partai NasDem. Melalui LeviCo tersebut, sudah banyak taman bacaan rakyat yang didirikan di desa-desa. Julie bergerak dengan moto besarnya, yaitu ‘Gerakan Literasi.’ Taman bacaan tersebut sebagian ada di Sumba, Flores Timur, Lembata, Alor, dan lain-lain.
Dengan demikian, lanjut dia, jika dirinya dipilih rakyat menjadi Gubernur NTT akan datang, maka program taman bacaan rakyat akan terus digencarkan, dan yang utama ia akan mendirikan perpustakaan di semua sekolah di NTT agar anak-anak didorong untuk membaca setiap hari minimal 2 jam. Soal buku-buku, lanjut Viktor, tidak menjadi masalah karena begitu banyak pihak yang akan memberikan sumbangan gratis buku-buku bacaan yang tentunya sesuai dengan usia dan perkembangan anak-anak. Selain itu, pasti pemerintah akan mengalokasikan anggaran untuk membangun perpustakaan dan mendatangkan buku-buku yang dibutuhkan semua sekolah.
Baca juga: Sea World Club Beach Resort di Mata Wisatawan Mancanegara
Baca juga: Uniknya Pulau Bidadari Dikala Bulan Purnama
Dikatakan Viktor, semangat membaca anak-anak NTT, secara khususnya di desa-desa sangat rendah. Selain minimnya uang untuk membeli buku, juga karena sekolah-sekolah di desa-desa masih sedikit yang memiliki perpustakaan lengkap karena minimnya anggaran. Selain di desa, semangat membaca anak-anak di kota pun harus terus didorong karena adanya kemajuan teknologi internet saat ini menjadi tantangan besar pula. Dimana, anak-anak lebih banyak membaca berbagai informasi di internet yang tidak semuanya tersaring dan banyak pula membawa dampak yang negatif.
“Semangat membaca buku-buku pengetahuan umum, seni budaya, bahasa dan sastra, sejarah, cerita anak-anak, dongeng dan lain-lain harus terus didorong agar mereka memiliki pengetahun yang luas. Dengan membaca turut membentuk karakter dan kepribadian mereka. Saya ingin 10-20 tahun mendatang anak-anak NTT menjadi generasi pintar dan cerdas karena rajin membaca. Oleh karena itu, maka saya siap dengan semua kemampuan saya membangun perpustakaan di seluruh sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA. Setiap hari mereka harus punya waktu 2 jam untuk membaca,” kata Viktor.
“Saya ini jadi berubah karena saya rajin membaca. Kalau tidak membaca saya ini pasti tidak seperti ini. Dari buku-buku yang saya baca turut membentuk pikiran dan kepribadian saya. Selain membaca, saya juga rajin berdikusi dengan berbagai pihak, termasuk para ilmuwan, pakar dan akademisi. Mari kita dorong anak-anak kita agar rajin membaca, dan untuk itu kita harus membelikan buku-buku bagi mereka dan menyiapkan fasilitas yang baik di rumah, di sekolah dan taman bacaan di tengah warga kampung,” ungkap Viktor.
Hal serupa ditegaskan lagi Viktor yang berpasangan dengan Josef Nai Soi (Viktory-Joss) dalam tatap muka dengan warga Takari, Kabupaten Kupang, Selasa (27/2/2018). Viktor menegaskan bahwa salah satu program prioritasnya adalah meningkatkan SDM. Dan cara mewujudkannya, selain akan mengirim 10.000 anak NTT ke luar negeri belajar bahasa dan berbagai keterampilan, piahknya pun akan mendirikan perpustakaan di semua sekolah, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA.
Bahkan, kata Viktor, untuk memotivasi anak-anak agar rajin membaca, maka pemerintah akan memberikan hadiah kepada setiap anak yang paling rajin dan paling banyak meminjam buku dari perpustakaan untuk dibaca. Hadiah tersebut akan diumumkan dan diserahkan pada setiap upacara HUT RI, 17 Agustus.
“Supaya anak NTT cerdas maka wajib setiap sekolah harus ada banyak buku. Pemerintah akan siapkan buku-buku dan perpustakaan di setiap sekolah. Setiap anak yang pinjam banyak dan baca buku akan diberi hadiah pada saat upacara 17 Agustus sebagai siswa teladan. Kita kasih hadiah yang paling banyak baca buku. Kalau kita didik dengan cara seperti maka anak NTT akan pintar dan mampu bersaing dengan provinsi lainnya. Selain masalah ketersediaan buku juga akan diperhatikan Soal guru yang masih kurang,” papar Viktor. (bkr/hsm/els)