LeviCo Siapkan 1.000 Buku per Desa untuk Taman Bacaan di NTT

by -61 Views

KUPANG, SUARAFLORES.NET,–Dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) rakyat NTT, Yayasan LeviCo pimpinan Julie Laiskodat terus memberikan perhatian khusus melalui berbagai gerakan. Salah satunya menyiapkan 1.000 buah buku per desa untuk taman bacaan rakyat yang sudah berjalan dan yang akan dilakukan ke depan.

“Kami siapkan 1.000 buah buku untuk setiap desa di NTT. Buku-buku tersebut akan kami serahkan di setiap desa melalui Yayasan LeviCo.Secara khusus desa yang ada taman bacaan rakyat, dan yang akan kami bangun ke depan,” kata Alex Ofong, salah satu pegiat gerakan literasi Partai NasDem NTT, Kamis (1/3/2018) di Kupang.

Dikatakan Alex, jika satu desa mendapatan 1.000 buah buku, maka 22 kabupaten dan kota mendapatkan 22.000 buah buku. Buku-buku tersebut disiapkan oleh Yayasan LeviCo dan langsung akan diserahkan setelah perpustakaan atau taman bacaan rakyat di desa-desa didirikan.

“Ini sebuah kepedulian yang luar biasa dari LeviCo untuk menciptakan generasi NTT cerdas di masa depan. Dengan banyak membaca, maka warga, secara khusus anak-anak dan kaum remaja kita akan lebih berwawasan luas, karena membaca mencerdaskan bangsa,” kata Alex.

Baca juga: PNS Bakal Naik Gaji 6 Persen di 2019?

Baca juga: Rehab 7000 Rumah di NTT, Pemerintah Kucurkan Rp117 Miliar

Sebelumnya, Calon Gubernur NTT, Viktor Laiskodat berjanji akan membangun perpustakaan di seluruh sekolah di NTT. Dirinya yakin, melalui perpustakaan yang dilengkapi dengan berbagai jenis buku akan menjadi mesin pencetak generasi NTT pintar  di kemudian hari.

Rupanya, sejauh ini Viktor mengamati ada begitu banyak sekolah di NTT tidak memiliki perpustakaan. Padahal, perpustakaan adalah sumber ilmu karena di dalam sebuah perpustaan ada begitu banyak buku-buku yang disiapkan.

Jika dirinya dipilih rakyat menjadi Gubernur NTT akan datang, maka program taman bacaan rakyat akan terus digencarkan, dan yang utama ia akan mendirikan perpustakaan di semua sekolah di NTT agar anak-anak didorong untuk membaca setiap hari minimal 2 jam.

Soal buku-buku, lanjut Viktor, tidak menjadi masalah karena begitu banyak pihak yang akan memberikan sumbangan gratis buku-buku bacaan yang tentunya sesuai dengan usia dan perkembangan anak-anak. Selain itu, pasti pemerintah akan mengalokasikan anggaran untuk membangun perpustakaan dan mendatangkan buku bagi semua sekolah, dari PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA. (bkr/sft)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *