Lewat Kaset Pita, Boby Tunya Promosikan Danau Kelimutu

by -51 Views
Suara Flores

MAUMERE, SUARAFLORES.NET–Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mempromosikan potensi keindahan alam. Banyak orang memilih dengan cara mengabadikan (foto,red) lalu mempublikasikan di berbagai media. Berbeda dengan Boby Tunya, pria asal Pulau Sabu Lahir di Kabupaten Ende ini mempromosikan keindahan alam melalui album lagu menggunakan kaset pita.

Membuat album lagu menggunakan kaset pita tidak semudah  membuat album lagu di era digital saat ini yang mudah dan cepat.  Proses album lagi denga kaset pita sangat lama dan rumit. Namun baginya, setiap jaman punya warna dan gaya, itu adalah tantangan tersendiri bagi para seniman.

Syair-syair lagu Boby Tunya ada yang dalam bahasa daerah dan banyak pula dalam bahasa Indonesia. Untuk NTT, dia dapat menyanyikan hampir semua bahasa daerah. Unik, karena cara ini tak dilakukan oleh semua orang di era kemajuan teknologi canggih yang kian cepat ini. Melihat kemolekan Danau Kelimutu, Boby Tunya merasa terpanggil untuk mempromosikan objek wisata yang berada di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende.

Media promosinya bukan TV, Radio, Koran, Majalah, website melainkan melalui 4 album lagu tentang kelimutu yaitu Album Kelimutu 1, 2, 3 dan 4. Melalui 4 album kelimutu ini, namanya pun selalu hadir di tengah masyarakat, di tenda-tenda pesta atau hajatan-hajatan lainnya. Kini lagu-lagu ciptaannya masih terdengar di mana saja terlebih bagi pendengar setia radio-radio di NTT.

Sejak dia mampu menjadi pemain musik dan penyanyi, dia meluncurkan 180 album ternama. Album-albumnya sangat bermasyarakat dan menggetar hingga saat ini. “Bagi saya setiap pekerjaan dan profesi merupakan karunia Tuhan. Manusia patut mencintai, menjiwai dan mengucapkan syukur atas apa yang diberikan-Nya. Mempromosikan objek wisata sebuah daerah dapat dilakukan semua orang dengan cara sendiri-sendiri. Saya melakukan sesuai kemampuan yang saya miliki yaitu menyanyi dan bermain musik,” kata Boby Tunya, penyanyi legendaris kepada SuaraFlores.Net di kediamannya, belum lama ini.

Sejak SD kelas 5, dia sudah bermain musik. Dia memimpin vokal grup Sekolah Dasar di Gereja Syailom Ende. Di situlah awal ia merekam lagu-lagu daerah tahun 1981 melalui studio rekaman Puspas Ende di Jalan El Tari. Bagiinya, menjadi penyanyi merupakan talenta yang diberikan Tuhan. Talenta itu diturunkan Tuhan sejak dia berada di bangku salah satu SMP di Kabupaten Pembuangan Soekarno.

Dia aktif terlibat dalam kegiatan seni sekolah, koor di gereja-gereja. Dia mengasa suaranya hingga memproduksi album perdananya yang dibantu oleh Studio Puspas di bumi Soekarno melahirkan inspirasi Pancasila. Baginya, menjadi penyanyi yang berkualitas dan terkenal tidak mudah membalikan telapak tangan. Butuh perjuangan dan kerja keras serta kerja sama banyak pihak. Menghadapi banyak orang dari atas panggung tidak hanya bermodal bisa bernyanyi dengan suara bagus. Keberanian mental menjadi bagian penting ketika berada di atas panggung.

Dia belajar mengasa mentalnya melalui beberapa produser. Dia terkenal dan terkenang dengan lagu-lagu pop, dangdut, slow, reggae dan didominasi lagu pop dan slow. Kini, Boby sudah mengakhiri produksi album lagu. Dia hanya menghadiri panggilan atau undangan di panggung dalam hajatan-hajanan politik, pemerintahan, pernikahan dan berbagai acara akbar lainnya. (M-16/SF).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *