SUARAFLORES.NET,–Piala Dunia 2018 kini tengah berlangsung di Rusia. Pecinta dunai sepakbola kini sedang menikmati perminan bola kaki berkualitas tinggi yang disajikan tim-tim tangguh dunia dari 32 Negara.
Nama tim-tim papan atas yang selalu menjadi favorit juara adalah Jerman, Brasil, Perancis, Spanyol, Inggris, Italia dan Argentina. Tim-tim ini selalu mendapat perhatian dan dukungan besar dari pendukungnya di seluruh dunia.
Namun demikian, dari tim-tim papan atas terpopuler tersebut, muncul pula tim-tim dari Negara lainnya yang dinilai bakal menjadi ‘Kuda Hitam Juara Piala Dunia 2018 nanti.’
Seperti dilansir Bola.net dan Sportskeeda, lima tim tersebut adalah sebagai berikut:
1. Swiss
Dipimpin oleh pemain veteran Stephan Lichtsteiner, Swiss berada di Grup E bersama dengan Brasil, Kosta Rika dan Serbia. Ini tentu bukan grup mudah, tetapi Rossocrociati punya kesempatan untuk lolos ke babak 16 besar.
Swiss ditangani oleh Vladimir Petkovic, yang diangkat menjadi pelatih setelah Piala Dunia 2014, dan punya catatan yang bagus di bawah pelatih berusia 54 tahun itu. Sejak mantan manajer Lazio mengambil alih, Swiss memenangkan 24 dari 38 pertandingan dengan rekor kemenangan sebesar 63,16%.
Skuat La Nati memiliki perpaduan yang sempurna antara pengalaman dan prospek. Lichtsteiner, yang diperkirakan akan bergabung dengan klub Premier League Arsenal, akan memimpin tim dari belakang sementara pemain muda seperti Denis Zakaria akan memainkan bagian penting dalam menentukan nasib tim di turnamen.
2. Kroasia
Kroasia berada di grup D bersama dengan Argentina, Islandia, dan Nigeria. Seperti Swiss, Kroasia tergabung dalam grup yang sulit, tetapi mereka punya tim yang cukup seimbang untuk melangkah jauh di turnamen.
Kroasia ditangani oleh Zlatko Dalic dan telah bertugas sejak Oktober 2017. Mereka hanya kalah satu kali dari lima pertandingan setelah dipimpin pria berusia 51 tahun itu.
Baca juga: Brasil Tak Akan Juara Piala Dunia 2018, Mengapa?
Kroasia punya banyak pemain berpengalaman yang bermain untuk tim papan atas di lima liga top Eropa. Luka Modric, Ivan Rakitic, Mateo Kovacic, Mario Mandzukic, Ivan Perisic dan Dejan Lovren hanyalah beberapa dari mereka.
Jika semua pemain tersebut bisa tampil kompak maka bukan tidak mungkin Kroasia akan memberikan kejutan besar di Rusia.
3. Kolombia
Meski bukan tim yang sangat seimbang, lini depan Kolombia dihuni oleh nama besar. Kembalinya Radamel Falcao, yang absen di Piala Dunia terakhir karena cedera, akan menjadi dorongan yang besar.
Jose Pekerman adalah pelatih dari tim Kolombia saat ini dan dia telah memegang jabatan tersebut sejak 2012. Pria asal Argentina itu sudah bersama tim cukup lama dan sudah tahu apa yang harus dilakukan dalam turnamen besar.
Los Cafeteros berada di grup H, di mana mereka akan menghadapi Senegal, Polandia dan Jepang. Grup ini relatif lebih mudah daripada dua tim sebelumnya.
4. Uruguay
Uruguay akan masuk ke turnamen sebagai underdog. Namun, berada satu grup dengan Rusia, Mesir dan Arab Saudi, juara Piala Dunia dua kali itu diyakini bisa menembus babak 16 besar dengan mudah.
Uruguay masih tetap dilatih oleh Oscar Tabarez yang telah menjadi pelatih mereka sejak 2006. Diego Godin akan memimpin rekan-rekannya di atas lapangan karena dia adalah kapten mereka.
Kehadiran duo Atletico Madrid Godin dan Jose Gimenez akan memberikan soliditas buat pertahanan tim, sementara Luis Suarez dan Edinson Cavani akan memburu gol dari lini depan. Gelandang Inter Milan Matias Vecino dan Rodrigo Bentacur dari Juventus juga akan menjadi tokoh kunci dalam tim.
5. Portugal
Portugal sering dianggap sebagai tim yang lemah jika Cristiano Ronaldo tidak ada. Namun, mereka punya persiapan yang cukup bagus untuk Piala Dunia tahun ini.
Portugal punya keseimbangan di skuat mereka dalam hal pengalaman dan bakat. Mereka bisa jadi pesaing yang kuat di Rusia nanti. Kombinasi dari Gelson Martins, Goncalo Guedes, Bernardo Silva, Andre Silva, Ricardo Quaresma and pemenang lima Ballon d’Or Cristiano Ronaldo akan sangat menakutkan.
Fernando Santos sudah berhasil memimpin tim meraih kesuksesan di Euro 2016 yang digelar di Prancis. Pelatih berusia 63 tahun itu berharap bisa melakukan keajaiban serupa di Piala Dunia 2018 nanti. (Bola.net/SFN)