Maknai HUT RI ke-74, STC Kampanye Stop Pneumonia di Kotatua Jakarta

by -59 Views

JAKARTA, SUARAFLORES.NET,- Dalam memaknai HUT RI ke-74 tahun ini, Save The Children (STC) mengajak semua komponen masyarakat Indonesia untuk melakukan pencegahan dan pengendalian Penyakit Pneumonia. Ajakan itu disampaikan dalam sebuah acara Stop Pneumonia Pada Anak yang berlangsung di lapangan Museum Fatahilah Kota Tua Jakarta pada Minggu (18/8) lalu.

Kegiatan Kampanye Stop Pneumonia Pada Anak ini menghadirkan ratusan peserta yang berkolaborasi dengan para penari dari Kelompok Ibu-Ibu Kota Jakarta, para pelari, pedayung sepeda, blogger, para wartawan media cetak dan elektronik, perwakilan pemerintah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumba Barat serta para narasumber dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia.

Kampanye Stop Pneumonia yang disiarkan langsung oleh radio Jakarta ini diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan penyampaian pesan pentingnya melakukan pencegahan pneumonia kepada para peserta. Selanjutnya, pada sesi talk show, pihak penyelenggara menghadirkan para narasumber yakni Dr. Erna Mulati MSc. CMFM, Direktur Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI. Dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes  – Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular P2PM. Bayu Oktara sebagai Ayah ASI dan seorang artis dan Selina Patta Sumbung, Ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik partner of Save The Children

Acara kampanye yang berlangsung meriah tersebut juga diisi dengan beragam pemberian hadiah kepada peserta yang menshare terbanyak informasi dan foto kampanye stop pneumonia di Instagram, Facebook dan media sosial lainnya. Selain itu juga diisi dengan penulisan pesan terkait stop pneumonia pada media tangan.

Selina Patta Sumbung – Ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik partner of Save The Children, di awal kegiatan tersebut, menjelaskan, kempanye stop pneumonia disebabkan oleh tingginya angka kematian balita akibat pneumonia. Di aras global, pneumonia menempati peringkat 1 dunia, dan di tingkat Indonesia pneumonia menempati peringat 2 setelah penyakit diare. Hal ini sangat berkaitan dengan rendahnya kualitas pengasuhan anak. Secara budaya, pengasuhan sering dilekatkan kepada ibu, tapi bukan berarti ayah tidak dapat berperan. Seorang ayah dapat turut berperan dalam pengasuhan anak, memastikan kelangsungan hidup yang baik bagi anak, melipatgandakan tumbuh kembang dan prestasi si anak, serta memastikan si anak terlindungi dari bahaya.

Pneumonia, kata Selina, merupakan pembunuh utama anak di bawah usia lima tahun di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, Malaria dan Campak. Menurut Kemenkes, dari 9 juta kematian Balita lebih dari 2 juta Balita meninggal setiap tahun akibat pneumonia atau sama dengan 4 Balita meninggal setiap menitnya. Walaupun Pneumonia adalah penyakit berbahaya, namun pneumonia bisa dicegah.

Untuk mencegah pneumonia maka membutuhkan peran ayah dan peran ibu. Seorang ayah pun dapat membantu mencegah pneumonia. Peran ayah untuk kelangsungan hidup bagi anak dimulai dari hal-hal yang sederhana. Dari sisi kesehatan contohnya adalah mendukung istri untuk memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan dan ditambah dengan MPASI. Yang kedua perhatikan juga gizi anak, kemudian tuntaskan juga imunisasi anak. Ajarkan cuci tangan pake sabun sejak kecil, tidak merokok, dan kalau anak sakit ikut merawatnya.

Senada dengan itu, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes  – Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular P2PM, mengatakan, cara mudah mencegah pneumonia, pertama, adalah dengan pemberian ASI Eksklusif serta pemberian MPASI di dua tahun pertama kehidupan anak. Kedua, tuntaskan vaksin pada anak untuk menjaga kekebalan tubuhnya. Ketiga, obati anak jika mengalami penurunan kondisi selama berhari-hari, serta keempat, pastikan kecukupan gizi saat anak sakit.

Terkait peran ayah, Bayu Oktara sebagai seorang artis dan Ayah ASI yang memiliki tiga orang anak juga menjelaskan pengalamannnya bagaimana cara membagi waktu untuk membantu isteri mengasuh anak-anaknya. Dari 3 orang anaknya, 2 anak merupakan kembar sehingga membutuhkan perhatian yang ekstra. Tugas atau peran ayah dan ibu sebenarnya sama saja. Ayah dapat membantu mencegah pneumonia dengan cara yang mudah dan murah.

“Kita hanya tinggal membuat istri kita nyaman, karena jika nyaman dan gak stress bisa memberikan ASI ekslusif. Caranya juga gampang cuma melakukan pijatan-pijatan kecil, lalu bantu istri ngurus anak. Jangan bilang saya kan udah cari uang, udah kerja. Enggak, jangan gitu, tapi harus teamwork. Sebagai ayah juga, kalau dari luar setelah kena debu dan semacamnya sebaiknya bersih-bersih dulu dan ganti baju sebelum ketemu anaknya,” Jelas Bayu.

Bayu juga menghimbau kepada para ayah untuk peduli soal kesehatan, karena hal-hal kecil yang ayah lakukan sangat penting untuk masa depan anak-anak. “sebagai sesama ayah untuk para ayah dan calon ayah, ayo kita lebih peduli kesehatan keluarga dan stop pneumonia!  (bkr/SFN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *