SUARAFLORES.NET – Kabupaten/kota layak anak adalah salah satu Strategi Nasional untuk memenuhi hak anak, sesuai amanat Undang-undang No 23 Tahun 2002 dan Undang-undang Nomor 35 tahun 2015 tentang Perlindungan Anak. Di Kabupaten Manggarai Barat, visi nasional ini kemudian dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Manggarai Barat tahun 2016-2021.
Milikior Nurdin S.E , Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA), mengatakan, Kabupaten Manggarai Barat hingga saat ini sedang dalam proses menuju Kabupaten/Kota Layak Anak. Tahun anggaran 2019, DPPKBPPPA Mabar menargetkan akan menyelesaikan Rancangan PERDA tentang Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak dan pembentukan gugus tugas KLA.
Terkait Perda, lanjut Nurdin, sudah menyelesaikan naskah akademis, draf Perda dan sudah diajukan ke DPRD Mabar, tinggal menunggu pembahasan. Sementara itu pembentukan gugus tugas, ditargetkan akan selesai pada bulan September mendatang.
Baca juga: Kadis PKO Mabar: Terima Kasih Toshiba PLANT WVI dan Orang Tua Siswa SDN Ledang
Baca juga: Gandeng Pemda Mabar, WVI Gelar Pelatihan Guru dan Sekolah Kreatif
Penguatan Forum Anak Kabupaten Manggarai Barat
Seiring penyiapan istrumen hukum dan gugus tugas KLA, DPPKBPPPA bekerjasama dengan Wahana Visi Indoensia AP Manggarai Barat melakukan penguatan terhadap Forum Anak Kabupaten. Agenda ini mulai dilakukan pada tanggal 6-7 Mei 2019 di Aula SVD Ketentang Labuan Bajo. Tanggal 6 Mei 2019, diselenggarakan Lomba pidato tingkat SMA/SMK. Terdapat 11 kontestan yang berasal dari SMA/SMK berkompetisi di ajang ini. Peserta yang keluar sebagai juara adalah: Juara 1 atas nama Yuhmilania Sartika Jatang, siswi SMK Stela Maris. Juara2 atas nama Agustina Trimurni Darmonsi, siwi SMK St. Familia Lembor.
“Peserta lomba yang juara akan diikutsertakan dalam kegiatan Forum Anak tingkat Provinsi dan Nasional,” ujar Ferdy Ampur, Kasie Pelembagaan dan Pelayanan Pemenuhan Hak Anak, DPPKBPPPA Mabar.
Tanggal 7 Mei 2019, fasilitator WVI, Ignasius Yulianto mengkapasitasi anak-anak untuk memahami ASHA (Analisa Situasi Hak Anak). Proses ini kemudian berlanjut dengan Focus Group Discussion (FGD) mencermati isu berbasis 4 klaster hak anak. Kurang lebih 5 isu prioritas yang dihasilkan anak-anak dan diserahkan ke DPPKBPPPA untuk ditindaklanjuti dalam Renja OPD.
Baca juga: KM Syukur Jadi Penghubung Ende-Nila, Warga Desa Nila Senang
Baca juga: Agustinus Lebe Pimpin Organisasi Gamees di Ruteng
Isu prioritas itu diantaranya; pencegahan dan penanganan DBD, isu pernikahan usia anak, isu anak putus sekolah, isu kekerasan terhadap anak dan isu pendampingan dan sarana prasarana pengembangan kreatifitas anak.
Merespon permasalahan anak ini, Ferdy Ampur lebih lanjut menegaskan akan memasukan dalam perencanaan OPDnya dan akan dikekelola lebih mendalam melalui gugus tugas KLA kelak.
Akhir sesi tanggal 7 Mei 2019, semua peserta berkomitmen melebur diri dalam organisasi Forum Anak Kabupaten Manggarai Barat. Anak-anak bersama para pendamping berdiskusi menyepakati mekanisme, mengajukan bakal calon, dan memilih pengurus. Pengurus Forum Anak Manggarai Barat yang terpilih adalah: Ketua Vinzenza Vilia Ardike Bondeng (ENSA), siswi SMAN 2 Kamodo, Wakil Ketua, Yolenta Maurensia Ludgardis Salus (Mauren), siswi SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo. Sekretaris: Mechtildis Endang Astrin Gallus (Endang), siswi SMAN 1 Kamodo, Bendahara 1: Fedro Lamilino De Jan, siswa SMAN 1 Kamodo. Bendahara 2, Eufrosiana Filastri Siwung (Vis), siswi SMK Stella Maris Labuan Bajo. Pendamping anak Ferdy Ampur (Kasie Pelembagaan dan Pelayanan Pemenuhan Hak Anak-DPPKBPPPA Mabar). Pengurus terpilih kemudian memimpin diskusi, menyepakati rencana kerja tindak lanjut untuk keberlanjutan forum. (ag/sfn09)